Chapter 48 - Makanan

25.2K 3.3K 237
                                    

Disarankan membaca setelah berbuka puasa, saya gak tanggung jawab ya kalau pada ngiler wkwkwkwkwk

Jangan lupa tinggalkan komentar setelah membaca.

~Happy Reading~

Yu Ren memanggil pelayan untuk memasan makanan, ia memberikan buku menu kepada Gia karena dia tidak mengetahui makanan apa saja yang ada direstauran ini, sedangkan Yu Ren yang sering makan disini dan memesan makanan seperti biasanya.

Gia menatap buku menu ditangannya dan melihat berbagai makanan yang terdaftar, mulutnya semakin berair melihat banyak makanan yang tersedia, ada tahu mapo, bebek peking, ayam kung pao dan lainnya. Gia sangat bersemangat dan memesan makanan yang ingin ia makan, dia tidak khawatir dengan harga yang tertera pada buku menu, walaupun mahal Gia dapat memperoleh uang dengan mudah. Untuk urusan makanan adalah nomor satu dan yang lainnya adalah belakang.

Yu Ren tertawa melihatnya memesan banyak makanan sepertinya, ia seolah melihat kawan lama yang tidak bertemu. Tidak seperti perempuan lain tidak ingin merusak citra elegan mereka ketika makan, Yu Ren sangat berbeda dan dia sangat menyukai apapun tanpa memperdulikan citranya saat makan. Menurutnya untuk apa menjaga citra jika dihadapankan dengan makanan enak yang memuaskan lidah, jika takut menjadi gendut bisa berlatih kultivasi yang akan membakar lemak.

Karena mereka memesan banyak makanan akan membutuhkan waktu yang lama untuk memasaknya. Untuk menghabiskan waktu, mereka mengobrol dan bertukar pengalaman masing masing, walaupun Gia masih menutupi identitasnya sebagai Jialin, ia tidak keberatan mengatakan trik atau teknik yag ia gunakan pada dunianya dulu pada Yu Ren.

Yu Ren kagum mendengar teknik yang dijabarkan Gia, dia tidak pernah mendengar teknik seperti itu dan sangat bersemangat ingin memperaktekannya segera. Ia juga tidak pelit dan mengatakan beberapa teknik yang ia latih pada Gia, walaupun ia tidak mengatakan teknik rahasia klannya yang tidak bisa dibeberkan pada orang luar.

Gia dengan hati hati mendengarkan penjelasan Yu Ren karena ia tidak pernah melatih dirinya dengan teknik di dunia ini, ia harus memahami teknik teknik tersebut untuk bertahan hidup dan tidak bisa sepenuhnya bergantung pada keahliannya sendiri. Keahliannya juga memiliki kelemahan sebab dunia ini sangat berbeda dengan duniamya dulu dan ia akan menutupi kelemahannya dengan pemahaman teknik yang baru.

Tak terasa mereka telah mengobrol lama hingga membuat mereka haus, Yu Ren menuangkan teh pada Gia agar ia meminumnya. Gia menerimanya dan langsung meminumnya seperti minum air biasa.

Tuk

Yu Ren menjitak dahi Gia karena melihatnya meminum teh seperti itu. Walaupun ia tidak memperdulikan adab ketika makan tetapi ia masih mempertahankan citra ketika minum teh sebab teh tidak bisa diminum biasa seperti air karena tidak dapat merasakan rasa pada teh tersebut.

"Awww... kenapa kau menjitakku?" Gia mengelus dahinya yang dijitak Yu Ren.

Yu Ren mendelik marah dan menatapnya tajam. "Kau pikir minum teh seperti air? Kau harus meminumnya perlahan untuk menikmati rasanya."

Akhirnya rasa jengkel di hati Raja Hantu terbalaskan ketika melihat Yu Ren yang menegur Gia saat meminum teh seperti air. Sudah sejak lama ia ingin menjitak istrinya karena kelakuannya tersebut dan akhirnya ia terwakili oleh Yu Ren.

Gia melirik Raja Hantu yang tertawa kecil disampingnya, ia menatapnya tajam karena berani menertawakannya ketika ditegur Yu Ren.

"Kau dengar perkataanku? Kau harus menyesapnya perlahan, sangat sayang jika kau meminumnya seperti itu. Kau tahu ini adalah teh Da Hong Pao yang sangat mahal dan kau meminumnya seperti air." Tangan Yu Ren masih gantal melihat Gia tidak mendengarkan tegurannya.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now