Chapter 33 - Ketahuan

33.4K 4.3K 118
                                    

Yang memberikan koreksi untuk saya gooddd sekali 👍👍👍
Saya sangat suka jangan lelah lelahnya mencari typo atau kalimat yang kurang tepat ya
Komentar kalian membantu cerita ini untuk lebih baik 😄

Jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya
~Happy Reading~

Gia melakukan aktivitas hari ini seperti biasa dan terkadang pergi ke tempat Baojia untuk menemaninya berlatih, ia merasa tertarik dengan jenis beladiri yang berada di dunia ini. Walaupun Baojia mengeluarkan kekuatannya ketika berlatih Gia tidak merasa minder dan malah bersemangat untuk mempelajarinya. Hal terpenting dalam beladiri bukanlah kekuatan maupun teknik yang hebat tetapi tekad kuat untuk melindungi, itulah yang di katakan masternya.

Berbicara tentang masternya, sejujurnya Gia tidak terlalu banyak mengetahui mengenainya, ia bahkan tidak tahu nama aslinya. Gia hanya memanggilnya master dan mempelajari segala hal darinya, ia cukup sabar untuk membimbing Gia hingga bisa. Gia bertemu dengan masternya saat berusia 13 tahun ketika ia tengah kelaparan karena uang yang di berikan oleh ibu panti telah habis walaupun dia sudah sangat menghematnya.

Masternya menemukannya tengah meringkuk kedinginan di sebuah pondok bobrok yang ia gunakan sebagai tempat tinggal ketika keluar dari panti asuhan, ia terpaksa menggunakan pondok itu untuk berteduh karena untuk menghemat uangnya dan mencari pekerjaan yang bisa menerimanya, walaupun ia masih kecil. Masternya tidak takut kotor ketika menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit untuk di periksa karena ia khawatir melihat tubuh kurusnya menggigil kedinginan, ia masih ingat rasa hangat dari pelukannya yang akan selalu melekat di ingatannya.

Masternya kemudian mengangkatnya sebagai murid dan mengajarinya segala hal yang dia tahu kepadanya, selama 5 tahun ia selalu menemaninya dan menciptakan kenangan kenangan yang berharga dan akan selalu Gia ingat. Masternya adalah sosok yang pendiam dan serius tetapi terkadang dia bisa jadi sosok yang humoris ketika ia tengah bersedih dan gagal melakukan yang di ajarkannya, master tidak pernah memarahinya dan selalu mengelus kepalanya ketika ia gagal.

Tak terasa air matanya keluar tanpa ia sadari.

Baojia yang tengah berlatih tiba tiba menghentikan latihannya ketika matanya menangkap Jialin yang tengah menangis, hatinya merasa sakit dan segera menghampirinya.

"Jialin ada apa? Kenapa kamu menangis?" Baojia menghapus air matanya dan mengangkat dagu Gia.

Raja Hantu yang melihat istrinya di lecehkan oleh pria lain seketika murka dan berharap ia bisa membunuh pria ini yang berani berani menyentuh istrinya.

Gia menggelengkan kepalanya dan melepaskan tangan Baojia. "Aku tidak apa apa, aku hanya merasa melihat kilasan ingatan yang tidak aku ingat."

"Jangan memaksakan diri untuk mengingatnya, siapapun dirimu adalah yang sekarang."

Gia menghela nafas dan memejamkan matanya sedikit lama. "Mungkin aku butuh istirahat, kalau begitu aku akan kembali dulu."

Baojia mengangguk. "Kalau begitu kembalilah dan suruh Junzhi melaporkan kepadaku jika butuh sesuatu."

Gia mengangguk pelan dan mulai bangkit meninggalkan kediaman Baojia.

Baojia memandang Jialin dengan arti yang tidak jelas, ia merasa ada hal tidak beres yang terjadi pada Jialin. Beberapa hari ini Jialin sedikit menjauhinya walaupun mereka bersama seolah ada jarak yang memisahkan mereka, Baojia berharap Jialin tidak apa apa dan kembali seperti dulu lagi. Dan malam ini ia akan membuktikan dugaannya apakah dia Jialin yang asli atau tidak.

oOo

"Istri kamu ingin pergi kemana malam malam ini?" Raja Hantu menatap Gia yang mengenakan pakaian serba hitam dan tengah mengemasi beberapa barang.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Where stories live. Discover now