"Aku juga tidak tahu." Jawab Galaksi, dia menghela dan mengalihkan pijatannya ke sebelah kaki Hera yang lain.

"Aku hanya... jatuh cinta pada matanya. Aku belum pernah melihat tatapan seperti itu sebelumnya—seolah-olah dia sedang terjebak, tapi tidak ingin terperangkap? Aku tidak yakin, tapi aku merasa sedang melihat situasiku waktu dulu saat melihatnya."

"Apa?" Hera mengerutkan dahinya benar-benar tidak percaya.

"Apa kau minum wine sebelum kita keluar?"

Galaksi mendongakkan wajahnya, menatap Hera tidak terima, "Aku tidak bercanda, Hera."

"Tapi kau kedengaran mabuk, Galaksi."

"Aku tidak mabuk."

Hera menghembuskan napas, intonasi serius yang diberikan pria itu membuatnya reflek tersenyum tipis.

"Aku tahu." Kata Hera mengalah.

Dia menarik tangannya menuju puncak kepala Galaksi, lalu mengacak-acak rambut pria itu yang baru-baru ini diwarnai menjadi coklat muda dengan gemas.

"Aku hanya mencoba realistis untuk berjaga-jaga jika kita tidak bertemu dengannya lagi, Galaksi. Sakit hati itu sangat tidak enak."

Galaksi tidak menjawab, dia tidak ingin memberi tanggapan apa-apa pada perkataan Hera. Dia hanya berdiri, menegakan tubuhnya, kemudian menoleh pada sekitar taman untuk mencari vending mechine paling dekat dengan lokasi mereka saat ini.

"Aku akan membeli minuman dulu. Kau tunggu disini ya." Ujar Galaksi setelah menemukan vending mechine di ujung jembatan dekat gazebo taman.

Hera mengangguk patuh.

Galaksi lalu berbalik hendak berjalan, namun seorang yang berlari dari arah belakang tiba-tiba menabrak bahu Galaksi. Tidak membuat Galaksi celaka, hanya orang itu saja yang nyaris terjatuh jika saja Galaksi tidak dengan cepat menahan tubuhnya.

"Hey! Be careful." Teriak Hera yang melihat kejadian itu dari bangkunya.

"I-im sorry, I... just—"

"Arghie Trevor?"

Galaksi mengernyitkan dahi melihat orang yang menabraknya, dia terkejut saat orang itu tahu-tahu mengangkat wajah dan melihat Galaksi dengan tatapan takut.

"What the fuck happened to you?" Galaksi tidak sadar meninggikan suaranya.

Dia menatap wajah Arghie Trevor yang lebam-lebam dan sudut bibir serta pipinya yang berdarah dengan tatapan marah.

Arghie Trevor gemetaran, "G-Galaksi... help me—help me please."

Dia menggenggam baju Galaksi kuat, meminta pertolongan dari apapun yang telah menyebakan kondisinya menjadi mengerikan seperti ini.

Galaksi mengangguk, "Kami akan menolongmu, tapi apa yang terjadi?"

"A-ada yang memukulku, dia membenturkan kepalaku ke dinding, dia—"

"Don't run you bitch! Aku bersumpah akan membunuhmu jika kau ku tangkap."

Suara seorang pria yang tengah berlari dari arah Arghie Trevor datang mengintrupsi mereka, membuat Galaksi segera menoleh.

Dia menuntun Arghie Trevor menuju bangku taman, tempat Hera yang juga terkejut dengan kejadian barusan duduk, lalu berdiri menghadap pria itu dengan tatapan tajam.

"Kemari kau wanita jalang aku—"

"Hold on."

Galaksi menahan bahu pria berambut pirang yang hendak menarik lengan Arghie Trevor itu dengan keras, kemudian mendorong tubuhnya menjauh dari bangku taman dan membuat atensi beberapa pengunjung tertarik pada mereka.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang