Chapter 28 (Private)

60.4K 4.5K 689
                                    

Vote and comment please.
Kinda 🔞
***

"Aku selalu pusing belakangan ini."

Hera memijat pelipisnya yang masih belum berhenti berdenyut, sejak, entahlah Hera sudah tidak ingat kapan tepatnya kepalanya jadi selalu pusing seperti ini.

Dia lalu merebahkan tubuhnya di ranjang periksa milik Anne, mengabaikan wajah terkejut wanita itu karena seharusnya pasien terakhirnya siang ini adalah orang yang keluar sebelum Hera masuk.

"Kau muntah?" tanya Anne.

Dia menghela. Pikirnya, mungkin karena berita kehamilan Hera hanya dia yang tau, jadi Hera pasti hanya mau memeriksakan diri padanya saja.

"Hmm." Hera mengangguk dengan wajah pucat.

"Aku selalu terbangun saat malam hari dan muntah. Paginya aku tetap tidak mau makan ataupun minum susu karena tidak suka dengan aromanya."

Anne segera membereskan rekam medis pasien sebelumnya, kembali mengambil stetoskop dan tensimeter*-nya (*alat pengukur tekanan darah) kemudian berjalan menghampiri Hera.

"Sebentar aku periksa."

Anne dengan cekatan memeriksa tekanan darah Hera, setelah itu dia memeriksa denyut jantung Hera, kemudian dia juga membuka baju di bagian bawah perut Hera untuk memastikan ada yang aneh atau tidak dengan kehamilan Hera.

"Tidak ada yang aneh, kandunganmu baik-baik saja. Tapi sepertinya kau mengalami night sickness." Kata Anne.

Hera mengernyit, "Apa?"

"Kebalikan dari morning sickness. Gejala mual-mual dan tidak berselera makan di trismester awal kehamilanmu karena perubahan hormon, hanya saja kau mengalaminya pada malam hari."

"Pasienku yang mengalami hal seperti ini rata-rata mengeluhkan waktu tidur mereka yang terganggu karena mual, indera penciuman yang lebih sensitif, dan nafsu makan berkurang. Jadi kau mungkin akan sedikit kesulitan, Hera. Night sickness biasanya lebih terasa tidak nyaman dibanding morning sickness biasa." Jelas Anne sedikit meringis.

Dia bisa dengan jelas melihat perubahan wajah wanita itu yang sejak awal terlihat angkuh dan sombong, menjadi begitu muram.

"Apa kau bisa meresepkan obat untukku?" tanya Hera.

Anne menggeleng, "Tidak sekarang, kandunganmu baru memasuki minggu ke empat. Aku baru bisa meresepkan anti mual saat trimester pertama kehamilanmu sudah lewat."

"Tapi aku tidak bisa makan apapun. Aku tidak suka semua aroma makanan dan minuman."

"Kau bisa minum teh jahe atau chamomile untuk menenangkan mualmu sementara ini. Tapi kau harus tetap memaksakan dirimu untuk makan Hera, kau tidak mau penyerapan nutrisi kandunganmu terganggu kan?"

Hera memijat pelipisnya yang lagi-lagi berdenyut.

Dia tahu kalau trismester pertama kehamilan adalah masa yang sangat sulit untuk wanita yang sedang mengandung, dia mempelajarinya saat di pre-klinik *(periode kuliah akademik kedokteran), namun saat merasakannya sendiri seperti ini, Hera benar-benar mau pingsan rasanya.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang