Chapter 61

44.6K 4.5K 599
                                    

Vote and comment please.
***

          Sean segera keluar dari mobil setelah memarkirkannya di area parkir lapas* (Lembaga Pemasyarakatan) khusus tahanan perempuan, yang dia kunjungi siang ini.

Tiga orang suruhannya dan dua petugas lapas lantas menyambutnya, mereka tersenyum sopan kemudian menjabat tangan Sean, lalu mengarahkan Sean masuk ke dalam gedung untuk menuju ruang kunjungan khusus yang telah disediakan.

Mereka melewati lorong ruang tunggu, hendak berbelok untuk memasuki kawasan ruang kunjungan saat tiba-tiba Sean serta rombongannya berpapasan dengan orang kepercayaan Romeo yang langsung menunduk sopan kepadanya.

"Lama tidak berjumpa, tuan Sean."

Orang kepercayaan Romeo yang sudah lama bekerja di kediaman Arvino dan sedang berdiri tepat dihadapan Sean ini, menyapanya.

"Saya tidak menyangka bertemu anda di situasi seperti ini lagi."

Sean tidak menjawab, dia justru melirik orang suruhannya dan memberikan isyarat agar mereka serta para petugas lapas lebih dulu ke ruang kunjungan khusus untuk menunggunya.

Orang-orangnya mengangguk paham, mereka kemudian berjalan melewati orang kepercayaan Romeo itu dan memberikan ruang untuk Sean berbicara secara pribadi.

"Di penjara dan berurusan dengan Aileen, apa anda mau menyelesaikan urusan hati lagi?" Ujar orang kepercayan Romeo itu sambil tersenyum kecil

Dia teringat dengan kejadian satu tahun lalu dimana dia mendapati Sean mengunjungi juga Aileen di rumah sakit khusus tahanan perempuan, ketika Aileen bertengkar dengan sesama tahanan lain dan menyebabkan kondisi kehamilan Mola hydatidosa* (hamil anggur)-nya terungkap.

"Atau anda sudah sadar dengan kelakuan iblis wanita itu, dan berniat melepaskannya?"

"Javier." Sean menggeram.

Dia menatap orang kepercayaan sekaligus tangan kanan Romeo itu dengan tatapan dingin.

Javier kembali tertawa, terang-terangan mengabaikan raut kesal yang ditunjukan Sean padanya dan sama sekali tidak merasa terancam.

"Anda tahu tuan Sean? Pendapat saya masih sama seperti satu tahun lalu, anda terlalu baik untuk wanita seperti Aileen." Kata Javier.

"Saya harap orang yang anda nikahi adalah wanita baik yang bisa mencinta anda dengan benar."

Sean mengernyitkan dahi, cukup terkejut, dia tidak berpikir Javier akan tahu tentang pernikahannya karena pria itu bahkan tidak terlihat berada di samping Romeo selama ini dan bahkan tidak datang pada saat pernikahannya.

"Saya sudah mendengar pernikahan anda dari tuan Romeo. Tapi maaf saya tidak datang, saya sedang mengurus kasus perjudian dan pembelian obat-obatan terlarang yang dilakukan Aileen di Hongkong." Jelas Javier.

"Anda sudah tahu, kan?"

Sean tidak menjawab, dia tidak ingin berkomentar apapun tentang masalah itu.

"Kalau begitu, saya permisi tuan Sean. Saya harap pernikahan anda berjalan lancar dan bahagia."

Javier lagi-lagi tersenyum, kemudian melanjutkan langkahnya, namun sebelum dia melewati Sean yang sama sekali tidak beranjak dari tempatnya, dia menepuk bahu sahabat tuannya itu dengan pelan.

"Saya sungguh-sungguh mengatakannya." Kata Javier.

Lalu melangkah menjauhi lorong dan benar-benar meninggalkan Sean.

***

           "Silahkan, dokter Aldarict."

Sean memasuki ruang kunjungan khusus yang telah disediakan petugas lapas, melirik orang suruhannya dan berisyarat agar dia tidak didampingi, kemudian duduk dikursinya.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang