Chapter 19

34.2K 4K 493
                                    

Vote and comment please.
BGM : DAY6 - Love Me or Leave Me
***

Hera bernafas.

Dia masih berusaha bernafas dengan benar agar dadanya yang terasa akan meledak, dari semenjak kedatangan wanita yang mau mati itu, berhenti mempermalukannya.

Satu kalipun Hera tidak pernah memprediksikan kemungkinan ini, tapi tubuhnya yang tiba-tiba berguncang hebat setelah jauh meninggalkan meja Sean, membuatnya terkejut.

Dia kesal, sangat kesal sampai tidak tahu harus melampiaskan perasaan busuk yang sedang menggerogotinya saat ini dengan apa.

Keberadaan Aileen Riyadhi, wanita yang jadi pemilik Sean itu menginjak-injak egonya. Menjengkelkannya, dan membuat Hera untuk pertama kali dalam hidup merasa tak berdaya, karena tidak bisa melakukan apapun untuk merebut apa yang dia inginkan jadi miliknya.

Padahal berada di jangkauan mata, padahal begitu dekat, padahal Sean saat inipun masih menatapnya dengan lekat... tapi Hera tidak bisa menyentuhnya, tidak bisa merampasnya.

Hera tidak bisa melewati batas yang terbentang begitu lebar diantara dia dan Sean. Batas yang selama ini dia coba lewati, dia pikir bisa dia tembus, batas yang bernama Aileen Riyadhi yang memiliki status jelas sebagai kekasih paling dicintai pria itu.

Ironi sekali.

Tiba-tiba saja egoisme Hera menggila karena menginginkan sosok Sean untuk dirinya sendiri.

"Katakan pada Yuna aku ada urusan, aku mau pulang duluan." Kata Hera.

Dia terburu-buru menghampiri meja Galaksi, Zihane dan Derek yang sudah duduk di meja VIP bagian yang lain setelah musik dansa selesai diputar.

"Tapi Hera, makan malamnya?"

Galaksi yang terkejut melihat Hera yang datang dengan wajah mengeras mencoba mencegah.

"Aku sudah kenyang."

Hera tidak menunggu untuk kemudian berbalik, berniat meninggalkan tempat itu sesaat sebelum Derek berdiri dan menahan lengannya.

"Tunggu!" Ujar Derek.

Hera menatap pegangan tangan Derek padanya dengan kesal, "Lepaskan aku."

"Kau mau melarikan diri?"

Hera mengernyitkan dahi.

"Bukan urusanmu."

"Bukankah kau bilang mau menunjukan padaku bagaimana mudahnya pria itu dipermainkan? Ada apa ini? Kenapa kau sudah menyerah hanya karena pria itu diam saja?"

Hera terdiam, dia tau bahwa perkataan Derek sepenuhnya benar, tapi dia tidak bisa menahan rasa kesal yang sudah membutakan seluruh tubuhnya setelah tadi melihat Sean dan Aileen bersama, secara langsung.

Hera benar-benar marah, dan karena dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk itu, Hera jadi semakin marah lagi.

"Kalau begitu, kau mau membantuku?" Tanya Hera.

"Apa?"

Wajah Derek kebingungan.

Hera mendekat, menyingkirkan jarak di antara mereka dan mengecup pipi Derek dengan cepat. Membuat beberapa orang yang sejak tadi melirik mereka membelalakan mata, terkejut.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang