Chapter 31

42.5K 5.1K 2.2K
                                    

Vote and comment please.
***

"Kebetulan?"

Hera mundur beberapa langkah menjauhi Aileen.

Dia menatap kekasih Sean— wanita yang selama ini selalu memenangkan hati pria yang paling dia inginkan itu, dengan tatapan bungkam, mencoba menahan diri dari keterkejutannya.

"Saya tidak suka kebetulan bertemu dengan anda." kata Hera terang-terangan.

Tidak berniat menutupi ketidak sukaannya melihat wanita itu yang tiba-tiba berada di tempat ini.

Aileen tersenyum, sama sekali tidak menjawab perkataan Hera.

"Sedang apa anda di sini?"

Hera kemudian melirik keranjang bekal yang di bawa wanita itu penuh selidik, membuat Aileen seakan tersadar, hingga mengangkat keranjang bekal yang dibawanya dan menunjukan pada Hera dengan bangga.

"Saya ingin memberi kejutan pada Sean. Saya mau mengajaknya makan malam bersama." Ujar Aileen senang.

Hera berdecak,  "Oh."

Aileen lagi-lagi mengabaikan perkataan Hera.

"Apa anda sedang buru-buru, nona Hera? Jika tidak, apa boleh saya meneraktir anda minum? Kata asisten saya, Sean sedang ada pertemuan penting. Saya ingin mengajak anda mengobrol."

"Saya sibuk."

"Kita bisa duduk di taman?"

Hera terperanjat karena Aileen tidak hanya mengabaikannya, namun mendadak menggandeng tangan Hera erat.

"Saya akan meminta asisten saya untuk membeli minuman kita." Kata Aileen dengan wajah yang masih tersenyum.

"Ayo."

Dia dengan cepat menarik Hera berjalan mendekati taman yang sebelumnya mereka lewati dan mengambil tempat duduk di dekat pohon cherry yang mulai berbuah.

"Anda tidak punya malu ya?" Dengus Hera, yang masih tidak di perdulikan Aileen.

"Maaf, saya jarang punya teman mengobrol. Tapi saya menyukai anda semenjak pesta pernikahan keluarga Mahardika kemarin."

Hera mengerutkan dahi tidak mengerti.

"Apa?"

Dia tidak menyangka, wanita ini sama gilanya dengan Sean.

Bagaimana bisa dia menyukai pertemuan pertama mereka yang hampir penuh dengan sindiran dan peringatan dari Hera untuk wanita itu?

"Anda suka roti isi blueberry?"

Aileen meletakan keranjang bekalnya di tengah-tengah tempat duduknya dan Hera. Mengeluarkan beberapa jenis roti yang dibuatnya sebelum ke sini dan menunjukannya pada Hera.

"Sean sangat menyukai roti blueberry, karena itu saya belajar membuatnya."

Hera segera menutup hidungnya, merasa sangat mual dengan aroma roti yang di keluarkan Aileen.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang