Chapter 53

41.6K 4.4K 749
                                    

Vote and comment please.
BGM : One Way Love - Hyorin
***

"Apa kau lihat pria di ujung situ? Dia sangat tampan."

Galaksi baru turun ke lantai satu bar-nya, ketika mendengar suara empat orang pelanggan wanita di dekat konter bar sibuk menunjuk-nunjuk seorang pria yang mengenakan kemeja putih kusut dan duduk sendirian di ujung meja konter bar.

Dia terlihat menghiraukan suara bising dari speaker yang bertalu-talu memekakan telinga, dan hanya duduk, menunduk sambil mengaduk-aduk minuman berwarnah hijau dari dalam gelasnya dengan tatapan kosong.

Galaksi sangat terkejut melihat keberadaan pria itu yang tiba-tiba disini.

Jadi dia memutuskan untuk masuk ke belakang konter bar, mengisyaratkan salah seorang pegawainnya untuk menyingkir ke dapur dan menjadi bartender untuk pria itu.

"Anda lebih kacau dari perkiraan saya." Kata Galaksi.

Dia menatap raut wajah kacau pria itu dengan senyuman yang tertahan. Sama sekali tidak prihatin, karena dia tahu, pria itu lebih dari pantas untuk mendapatkannya.

"Ah, tapi tidak mungkin ini karena Hera. Anda kan sudah punya kekasih yang paling anda cintai sampai mati."

Pria itu menoleh pada Galaksi, raut wajahnya kesal dan di antara sisa kesadarannya yang mulai buyar setelah menghabiskan lima gelas minuman beralkoholnya, dia menghela napas.

Sean tidak menjawab, namun malah menghabiskan sisa minumannya di gelas keenam dengan tegukan cepat, kemudian menundukan kepalanya lagi.

Tawa Galaksi sayup-sayup terdengar diantara suara speaker, dia melirik botol minuman yang tengah di tuangkan Sean ke dalam gelasnya sambil menggeleng lucu.

"Anda tidak akan bisa tidur tenang setelah meminum absinthe malam ini, dokter. Kadar alkoholnya sangat tinggi di bar saya." Ujar Galaksi.

Tapi Sean bahkan tidak peduli, dia kembali meminum cairan alkohol berwarna hijau yang sudah di pesannya dan menatap kosong pada meja bar. Merenungi dirinya, seolah-olah tidak ada orang lain di tempat berisik ini dan hanya dia sendiri saja yang merasa tidak bisa bernapas dengan benar.

Galaksi menggeleng, "Anda benar-benar keras kepala."

Dia mulai berpikir pria ini pasti sudah tidak sadar dan benar-benar sedang mabuk berat, karena dia tetap diam saja setelah Galaksi memprovikasinya.

Galaksi tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu, dia mengambil lap milik pegawai yang dia minta ke dapur sebelumnya lalu mengelap gelas-gelas berjejer di bawah meja konter bar selagi mengawasi pria ini.

Beberapa saat kemudian berlalu, Sean berhasil menghabiskan satu botol 500ml alkohol jenis absinthe—salah satu jenis yang kadar alkoholnya sangat tinggi, sendirian tanpa makanan pendamping.

Dan dia masih tidak beranjak.

Terdiam, duduk, menatapi gelas akoholnya yang sudah habis sambil menekan kuat-kuat isi kepalanya yang terus menerus memutar ulang kejadian yang membuatnya berantakan beberapa saat lalu, di tempat dokter Arest, saat Hera mengatakan... dia ingin menceraikan Sean.

Sean menggeram.

Galaksi melirik Sean dengan dahi mengernyit, "Apa anda masih sadar?"

Sean tidak menjawab, namun hal itu membuat Galaksi menarik salah tempat duduk bartender ke dekatnya, duduk disana dan memfokuskan pandangannya pada Sean.

"Nah, karena anda terlihat bodoh sekali saat ini, apa anda mau mendengar rahasia dari saya?" Tanya Galaksi.

Sean tidak menjawab.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang