Saat ini, Edward tengah memakai setelan jas berwarna hitam yang dilengkapi dengan rajutan – rajutan benang yang berwarna silver di beberapa bagian jas tersebut. Penampilan Edward tersebut semakin memukau dengan rambutnya yang sudah di tata rapi.

Lauren memiringkan kepalanya saat melihat Edward yang nampaknya tidak mendengar suara ketukan heels Lauren yang bergema di rumah mereka yang sangat lenggang itu. Ah, ini bukan pertama kalinya Lauren merasa diacuhkan seperti ini.

"Apakah gala dinnernya ditunda?" tanya Lauren sambil melanjutkan langkahnya untuk menuruni tangga

Mendengar pertanyaan Lauren, nampaknya Edward langsung tersentak dari kegiatannya.

Deg.

Dada Edward langsung berdesir saat melihat penampilan Lauren saat ini, cantik seperti biasanya. Namun, kali ini Lauren terlihat sangat sexy dengan balutan gaunnya. Ingin rasanya Edward merobek gaun yang terlihat menjepit kedua buah dada Lauren tersebut hingga kedua buah dada Lauren yang berisi itu terlihat ingin meledak.

Astaga!

Edward pasti sudah kehilangan prinsipnya! Bagaimana bisa dia berfantasi seliar itu tentang penampilan Lauren? Pasti hal ini karena lingerie sialan itu.

"Edward!" panggil Lauren sambil menepuk pelan lengan kekar Edward yang terbalut kencang di balik jas yang sedang dipakainya

Edward langsung tersentak dan menatap Lauren dengan tatapan terkejut, wajah wanita itu lumayan dekat dengannya

Untuk menetralkan perasaan gugup dan terkejutnya, Edward langsung berdehem pelan dan memasang wajah dinginnya

"Aku menunggumu di mobil" ucap Edward sambil berlalu meninggalkan Lauren

Lauren yang ditinggalkan tanpa jawaban yang pasti dari Edward hanya bisa mendengus kesal. Pria itu sangat aneh. Apakah pria itu terpesona dengan penampilannya? Memikirkan hal itu membuat pipi Lauren memerah.

Tapi... apa benar mungkin pria itu terpesona kepadanya? Jangan terpesona dengan penampilannya, pria itu bahkan sangat jarang memperhatikan penampilan Lauren. Lauren pernah memotong rambut panjanganya menjadi model boob dan mengubah warna rambutnya itu menjadi warna platinum blonde, sungguh, saat itu, penampilan Lauren berubah 180 derajat. Namun, pria itu tak pernah menyadari hal itu. Mungkin dia menyadarinya, namun pria itu tak pernah ambil pusing untuk memikirkan penampilan Lauren tersebut.

Plak!

Lauren menampar pipinya dengan pelan

"Jangan pernah bermimpi sejauh itu Lauren" ucap Lauren sambil tersenyum sinis.

Lauren memejamkan matanya sejenak dan menarik napas dalam – dalam serta mengeluarkannya dengan perlahan.

"Mari kita lihat, jenis wanita seperti apa yang akan kuhadapi nanti"

Dengan langkah elegan, Lauren melangkahkan kakinya menuju keluar rumahnya. Di luar rumahnya, dia sudah dapat melihat salah satu dari puluhan koleksi mobil mahal milik Edward yang telah terparkir dengan manis.

Tak ingin membuang – buang waktu, Lauren langsung melangkahkan kakinya memasuki mobil tersebut. Di dalam mobil, Lauren dapat melihat Edward yang masih setia fokus di ponselnya. Hal itu sangat tidak biasa. Sepertinya, ada sesuatu yang menarik di ponsel itu. Apakah foto seorang wanita?

"Nampaknya, kau memiliki hobi baru ya?" sindir Lauren tanpa menatap Edward

"What do you mean?" tanya Edward tanpa mengahlihkan fokusnya dari ponselnya

"Apa kau sedang melihat foto para wanita? Kau terlihat sangat serius sekali dengan ponselmu itu" ucap Lauren sambil menyenderkan punggungnya di kursi mobil dengan gerakan slow motion

In Your EyesWhere stories live. Discover now