12. Pembantu

3.9K 567 96
                                    

Hi, kangen Achel?

Hei, maaf dua hari gak update.
Apalagi cerita Aryan, mogok di tengah jalan. Tp janji gak lama, secepatnya semoga bisa nyusul part cerita Achel juga biar selesainya bareng. Hehe

Dimaafin kan? :)

Happy reading

***



12. Pembantu

Karena sejak kita bertemu, disitulah takdir Tuhan membawa kita ke sebuah kisah.
Kisah yang entah bagaimana akhirnya.

***

Kak Achel :
Udh plg? Gue di parkiran

Woi

Lama

Gc

Buset dah

Mata Rea mengerjap membaca deretan pesan dari kakak tingkatnya itu. Jadi, Achel benar-benar menunggunya, ya? Padahal, Rea baru saja selesai 'bersemedi' di dalam perpustakaan mencari bahan untuk membuat persentasi minggu depan. Seharusnya ini tugas kelompok, tetapi tidak ada yang mau berkelompok dengan Rea. Seperti biasanya. Dan Rea sudah tidak mempermasalahkan perasaannya yang mudah tersinggung itu. Dia hanya bisa menerima, dan mencoba melakukan semuanya sendiri. Selagi Rea mampu, maka disitulah Rea menganggap ia berguna. Setidaknya untuk dirinya sendiri.

Dia berjalan pelan menuju satu mobil hitam mengkilat yang ia tahu itu adalah mobil Achel. Sang empunya nampak duduk di kursi pengemudi dengan ponsel masih menyala. Dia menunggu balasan Rea rupanya.

Dengan kikuk, Rea mengetuk kaca pintu mobil. Achel menoleh. Mematikan ponselnya. Lelaki itu menurunkan kaca pintu mobil. Menatap Rea jengah. "Lama banget!"

"Salah siapa nggak bilang dulu? Aku kan habis dari perpus," ucap Rea.

"Ngapain?"

"Nyari bahan buat presentasi."

"Kapan?"

"Apanya?"

"Kapan dikumpulin?"

"Minggu depan, sih," balas Rea, terkekeh. Sementara Achel sama sekali tidak berniat melanjutkannya.

"Ya udah, nunggu apa lagi? Masuk!" titah lelaki itu cepat. Bayangkan, dia sudah menunggu perempuan bernama Rea ini sekitar satu jam yang lalu. Mengabaikan Felix yang menawarinya menuju bar. Ah, lagipula untuk apa Felix mengajaknya ke tempat ramai seperti itu? Tentu saja Achel tidak akan pernah mau.

Rea duduk di sebelah Achel dengan napas berat. Kepalanya pusing sekarang. Tugas-tugas kuliahnya semakin banyak. Belum lagi Rea harus menyiapkan diri untuk ujian praktek beberapa hari ke depan. Semuanya berkecamuk dalam kepalanya. Benar-benar ingin pecah.

"Lo udah ngurus pengunduran diri lo, kan?" tanya Achel memecah keheningan. Dan Rea baru teringat jika ia belum menyelesaikannya. Rea juga teringat dia belum mengambil sepedanya disana.

[NUG's 6✔] ARZACHELOù les histoires vivent. Découvrez maintenant