28. Seoul, Day-1

3.7K 520 82
                                    

Hai, apa kabar?
Maaf baru update yaaaa, aku perlu istirahat untuk beberapa hari kedepan. Mohon bersabar.

Oiya, aku udah pernah bilang kan di awal cerita kalau cerita ARZACHEL memang masuk ke genre romance. Jadi nggak ada sangkut pautnya sama cerita orang tuanya yang masuk genre religi. Tolong nggak salah server lagi ^^ kalau kalian mau anak Aby & Icha masuk genre religi. Biar nanti cerita Queen & Felix yang mewakili. ((Itupun kalau aku nggak mager hehe))

Ternyata sulit membuat interaksi keduanya untuk lebih sweet, jadi aku harap interaksi di Seoul ini akan menjadi kenangan paling indah di antara Achel dan Rea. Makanya selama beberapa part kedepan, kalian akan aku ajak jalan-jalan online ke Seoul. Hahahaaa jangan gumoh yaaa! Nikmatin momen2 ini sebelum konflik peperangan di mulai😌

Ada yang mau ditanyain?

Kasih nasihat coba buat Achel, disini.

Tinggalin jelek yaaaa!

***

Now Playing | EXO — Love Shoot

______________

28. Seoul, Day—1

Aku ingin mempunyai banyak kenangan tentang kita.
Tentang aku dan kamu.
Tentang kita berdua.
Ku harap, semua ini akan berakhir indah tanpa meninggalkan luka.

***

"KIRIMKAN setidaknya dua orang untuk menjaga apartemen Ace," katanya melalui telepon dengan datar, tetapi suaranya terdengar begitu tegas.

Di seberang sana, pria yang baru saja duduk di kursi kebesarannya menyerngit. Dia tidak salah menjawab telepon kan? Tumben sekali sang putra menghubunginya? Dan apa katanya? Meminta jasa keamanan? Ada apa? Mendadak perasaan Aby menjadi kalut, dia was-was. Pria itu membuka tirai jendela ruangan kerjanya di kantor. Kepalanya sungguh pening. Kalau lama-lama begini terus, Aby yakin dia bisa mati muda. Apalagi beberapa waktu lalu, darah tingginya kumat. Menjadi tua memang menyebalkan, pikirnya.

Aby ingin selalu muda. Tetapi hal itu mustahil, kan?

"Ace, ada masalah apa?"

"Ayah sudah berjanji nggak akan memaksa Ace kan?" Achel membalas, membuat Aby rasanya ingin mencekik dirinya sendiri karena memiliki anak sedingin Arzachel. Apa dia ganti nama anaknya saja ya biar nggak dingin-dingin amat?

"Ce, Ayah sebenarnya nggak serius mengatakan itu. Dengar, Ayah selalu—"

"Tapi Ace serius, Ace hanya butuh bantuan Ayah kali ini aja."

"Oke," jawab Aby, menghela napas berat. "Kapan sebaiknya Ayah kirim orang-orang Ayah kesana?"

"Secepatnya lebih baik."

"Baik, nanti Ayah kabarin lagi. Ada lagi?"

"Kalau Ayah memperbolehkan."

"Tentu saja, apa? Katakan."

"Ace mau Seoul."

"WHAT? Ngapain?"

"Perlu Ace kasih tau juga? Ace pikir ini masalah anak muda."

"HEI, kamu fikir Ayah nggak pernah muda?"

"Makanya, jadi boleh?"

"Untung anak," ujar Aby lirih.

"Apa?"

"Oh, enggak. Oke, untuk hari apa? Biar Ayah suruh orang untuk handle jet pribadi. Biar nggak bentrok sama Nenek kamu, katanya Nenek kamu juga mau ke Swiss untuk waktu yang lama."

[NUG's 6✔] ARZACHELWo Geschichten leben. Entdecke jetzt