[NUG's 6✔] ARZACHEL

31. Seoul, Fansign

Part terakhir Seoul :)) setelah ini mulai masuk konflik serius ya

Di part sebelumnya tentang Felix Lee kalian akan nemuin jawabannya nanti di Nugraha Series bagian 9 (Felix Lee & Queen Aqilla). Cerita genre religi pertama kali yg aku balut fanfiction. Ketebak kan kenapa namanya Felix Lee? Siapa yang penasaran kisah mereka?🙂

_____________

Now Playing | Punch — Say Yes (OST. Moon Lovers)

______________

31. Seoul—Fansign

PAGI-PAGI sekali, Rea terus memaksa Achel agar tidak datang terlambat untuk acara terakhir ini. Ya, acara fansign. Rea menjadi salah satu dari sekian banyak penggemar yang bisa bertemu mereka secara langsung. Bagaimana caranya? Itu semua sudah Achel yang mengatur. Entahlah, yang penting sekarang Rea sudah tidak sabar menemui member-member kesayangannya. Rea tidak tahu, tahun berapa lagi ia bisa datang ke negara ini.

Achel mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, mengingat ini di negara orang. Akan merepotkan kalau Achel berhadapan dengan hukum negara ini. Ayahnya memang kaya, tetapi tidak punya kuasa di negara lain. Achel menyuruh Rea memakan roti yang mereka beli di bakery. Achel sendiri sudah memakannya tadi.

"Masih lapar?" tanya Achel saat Rea selesai menghabiskan dua bungkus roti berukuran sedang. "Udah kenyang, beneran deh."

"Kalau lapar bilang aja ya, nanti kita cari makan dulu." Rea hanya mengangguk.

Mereka sampai di Incheon tak lama kemudian. Acara fansign di adakan di salah satu gedung pertemuan di Incheon, tempat biasa para pejabat mengadakan rapat-rapat khusus. Rea mendekap paper bag yang ia bawa, isinya ada beberapa hadiah untuk para member. Juga sebuah album untuk tanda tangani.

Setelah memberikan kartu, Rea dipersilahkan masuk. Para petugas mempersilahkan sipa yang datang untuk ke photocard macine, Rea mendapatkan photocard Oh Sehun, sementara Achel mendapatkan photocard Lay.

Achel juga akan ikut fansign. Ini karena tiket mereka kelebihan satu orang. Bayangkan, di luar sana banyak manusia yang mati-matian memborong album tapi tidak seberuntung merek berdua. Entah apa yang akan Achel katakan, mungkin hanya diam bak patung?

Mereka duduk di salah satu kursi dengan nomor urut yang mereka dapat. Ternyata, sepagi ini saja semua orang sudah datang memenuhi kursi-kursi yang awalnya kosong.

Setelah lama menunggu, akhirnya MC memberikan sapaan dan ada kuis juga. Rea tidak mendapatkannya, lagian tujuannya tidak begitu kemari.

Kuis selesai, padahal baru pembuka tapi sudah seheboh ini.