13. Memory

5.6K 661 70
                                    

Hi, aku mau bertanya beberapa. Kalian wajib jawab, yaa!

Jam berapa kalian baca “ARZACHEL”?

Rata-rata umur kalian berapa?

Sejauh baca cerita ini, siapa tokoh favorit kalian? Dan alasannya kenapa? (Jangan jawab Achel ganteng yaa, nanti Bapaknya ngamuk 🤣)

Siapa yang sampai sekarang menerka-nerka Achel punya kepribadian ganda?

Kalau kamu jadi Rea, seneng apa nggak nih jadi pembantu?😬

Happy reading!
Tekan vote dan penuhi kolom komentar yaw.

***

13. Memory

Pernah punya cinta.
Tapi kandas di persimpangan.
Jika saja ada pertanyaan kapan aku bisa pintu untuk merasakan cinta lagi.
Maka aku tidak tahu jawabannya.

***

DAN disinilah mereka berdua. Di pusat perbelanjaan yang serba lengkap sesuai apa yang Achel mau. Achel lebih dulu selesai jam kuliah, membuatnya harus menunggui Rea yang lagi-lagi mendekam di dalam perpustakaan. Entahlah, apa cewek secupu Rea itu memang selalu identik dengan perpustakaan dan tumpukan buku, Achel tidak paham. Yang jelas, Achel sempat kesal karena ia harus menunggu perempuan itu.

Mereka tidak langsung ke Mall. Achel meminta Rea membersihkan apartemennya terlebih dulu. Sementara Achel mandi dan berganti pakaian. Rea tidak, dia hanya melapisi bajunya dengan sweater. Rambut pendek sebahunya bergerak kesana-kemari. Di belakang, Achel mendorong troli yang masih kosong. Entah apa yang akan Rea beli. Achel hanya terima bersih.

Beberapa pengunjung mengamati Achel. Mungkin, ada yang mengenali siapa dirinya. Anak dari pengusaha sukses bernama Abyan Mahesa Abachry Ramadhan. Selain tampan dan masih nampak muda, tentunya pekerjaan Aby itu menyita perhatian media. Beberapa kali Achel melihat ayahnya diwawancarai dan pria itu nampak gagah. Seperti biasanya. CEO perusahaan tambang besar, dan juga pemilik maskapai penerbangan dengan keberangkatan terbanyak daripada maskapai lainnya. Sudah tidak heran lagi, Aby benar-benar membuktikan bahwa ia bisa membanggakan untuk keluarganya.

Mengingat sang ayah, Achel hanya bisa menghela napas. Terlalu banyak dosa ia pada ayahnya. Terlebih, pada sang ibu.

Kapan terakhir kali mereka bertemu?

Achel melengos. Memperhatikan Rea yang ingin mengambil minyak goreng namun di rak paling atas. Rea pendek, dia tidak sampai.

"Lo ngapain?"

"Menurut Kakak? Ya ambil minyak itu dong, mumpung diskon!"

Oh ya ampun. Tabiat perempuan sekali.

Achel mendorong bahu Rea untuk minggir. Ia mengambil minyak goreng itu dengan sangat mudah. Membuat Rea sedikit terkejut. Ah, Rea baru ingat. Achel kan tinggi. Jauh sekali dengan dirinya. Mungkin Rea hanya sebatas dada Achel saja.

"Kakak mau beli apa aja nih?"

"Terserah lo. Lo kan yang masak."

"Hmm, ada alergi makanan?"

Achel menggeleng.

"Ada makanan yang nggak disuka?"

Achel menggeleng lagi.

[NUG's 6✔] ARZACHELTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon