14. Obat

5.8K 661 95
                                    

HALOO!

Akhirnya setelah ribuan purnama😭😭😭

Sebelum baca part 14, aku saranin mending kalian baca dulu dari awal karena takut lupa. Ada beberapa yang aku ubah juga soalnya. Sedikit sih, gak banyak-banyak amat. Aku udah benerin typo-typo. Kalau kalian masih nemuin typo, bantu tag aku yaaa!

Apa perasaan kalian dapat notif dari Achel lagi?

Soal satu clue di part 13, ternyata belum ada yang nemuin😋 yuk cari lagi semangat!

Yang belum ikutan Pre Order novel ASSALAMUALAIKUM CALON ABI, bisa pesan di IG tokotmindo yaaaa. Tanyain stok bonusnya masih ada apa enggak🙈 NYESE LHOO GAK BELI, LUCU BINGIT KEK GINI AAAAAAA💘💘
Dan yang udah ikutan, thankyou! Semoga rezekinya mengalir terus yaaaa♥ ditunggu bukunya sampai rumah fix

Buat cerita YOUNG MARRIAGE (ARYAN SHABIYA) ditunda dulu yaa, nunggu Bang Achel selesai duluuu!
Karena nulis Aryan gak dapet feel nya kalau aku banyak fikiran alias fikirannya bercabang-cabang🤣

Selamat menunggu buat #AryBiya
Selamat menikmati buat #AchelRea

Kalian tim mana?❤

Happy reading!
Jangan lupa vote🌟🌟
Banyakin komennya yaaa di tiap paragraf✨🙏

OIYAAA, part ini tuh sampe kalian nemuin tulisan to be continue.
Kalau gak ketemu berarti punya kalian kepotong, harus di hapus dulu ceritanya ya. Baru masukin library lagi.

😚😚😚

***

14. Obat

Obat yang kucari itu, ternyata kamu.
Tidak mahal, tidak sulit, asalkan kau ada di sampingku.

***

SUARA dering ponsel membuat kelopak mata Achel mengerjap. Ia melenguh karena kepalanya terasa begitu pening. Dia membuka mata, terkejut melihat ia tertidur bersama Rea. Dengan posisi Rea yang bersandar di bahunya. Ini tidak benar. Apa yang terjadi? Kemudian, Achel baru ingat kalau semalam ia berusaha menghibur gadis itu karena tidak berhenti menangis dengan menonton film. Achel juga memesan makanan siap saji beserta buble untuk menemani mereka menonton film sampai larut malam. Achel tidak ingat apa-apa lagi. Dia ketiduran. Layar TV masih menyala, membuat Achel buru-buru mematikannya.

Ia menidurkan kepala Rea di sofa agar lebih nyaman. Kemudian menyambar ponselnya yang terjatuh begitu saja di atas lantai.

Bunda is calling...

Jam tiga pagi, mengapa ibunya menelepon? Tidak biasanya. Achel ingin mengabaikan, tetapi ia merindukan suara lembut ibunya. Ia pun mengangkat sambugan telepon tersebut. "Halo, Bunda?"

Terdengar suara Icha yang begitu cemas di seberang sana. "Sayang, kamu dimana sekarang?"

Achel berdiri, sengaja menjauh dari Rea. Ia hanya takut, suara Icha sampai terdengar dan membangunkan Rea. Rea pasti syok berat karena sudah ketiduran di apartemen miliknya. Kalau begitu, bisa-bisa ia disidang oleh ayah dan ibunya.

"Di apartemen, kenapa Bun?"

"Beneran? Gak di luar kan, Chel?"

"Iya, Bunda. Apa Achel perlu pap?"

[NUG's 6✔] ARZACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang