Fifty (END)

2.9K 145 29
                                    

CHEN POV

Ada yang terasa aneh pagi ini. Bukan cuma aneh, tapi juga tidak nyaman rasanya.

Nana mengacuhkan gue.

Biasanya dia akan memberikan kecupan ringan saat membangunkan gue, menemani gue sarapan, memasangkan dasi, dan mengecup bibir sebelum gue berangkat kerja. Tapi hari ini sikapnya dingin, bahkan gue harus memakai dasi sendiri.

"Aku berasa seperti bujangan ya, pakai dasi sendiri!" sindir gue agak keras, berharap dia mendengarnya. Tapi nyatanya dia tetap bersikap seolah tidak mendengar apa-apa.

Oke, beberapa hari ini gue memang agak malas berdekatan dengannya. Gue sendiri juga tidak tahu apa alasan logisnya. Yang jelas setiap Nana mendekat, bau tubuhnya seperti menyengat indra penciuman gue. Bukan aroma yang selalu gue suka saat mencium ceruk lehernya, aroma kali ini seperti membuat mual.

Apa dia sakit hati dan membalas menjauhi gue juga? Tapi kan maksud gue bukan seperti itu. Gue pun tidak bermaksud menyakiti perasaannya.

"Aku berangkat ya!" ucap gue sambil mengecup keningnya sekilas. Jujur, gue menahan mual melakukan ini.

Apa yang gue dapat? Hanya deheman ringan tanpa ditoleh sedikit pun. Dia tetap fokus menyiapkan sarapan untuk Kimi.

Mungkin memang dia sedang dalam kondisi mood yang buruk. Kalau sudah seperti ini gue pun tidak memaksanya untuk tersenyum. Nanti saja pulang kerja gue coba untuk bicara lebih banyak.

****

KIM NANA POV

Menyiapkan sebuah kejutan untuk Mas Dae itu bukan pekara sulit. Alasan utamanya adalah dia itu pelupa, apalagi kalau tentang tanggal istimewa. Hari ulang tahunnya sendiri pun dia sering lupa. Bukan sering lagi, tapi selalu lupa!

Apa yang istimewa hari ini?

Our wedding anniversary, dan dia melupakannya seperti biasa.

Itu alasan gue cuek sejak pagi. Berusaha setega mungkin melihatnya sarapan sendirian, Kimi pun gue suruh untuk bangun agak siang agar sarapan mereka tidak bersamaan. Dan lagi, agar gue punya alasan untuk mengantar dia ke sekolah sekalian membeli aneka perlengkapan untuk surprise nanti malam.

Hati gue agak ngilu saat melihatnya kesusahan memasang dasi. Dia sudah sangat terbiasa gue bantu sejak tinggal bersama, bahkan sebelum menikah. Tangannya seperti kaku melilitkan kain satin itu.

Sumpah, gue tadi hampir keceplosan ngakak saat dia mengeluh soal merasa bujangan karena pakai dasi sendiri. Sindirannya selalu sarkasme, tetap sama seperti saat menjadi dosen gue dulu.

Setelah mengantar Kimi ke sekolah, gue mampir ke beberapa tempat. Membeli bunga, kado, dan kue. Untuk kue, bentuknya harus sesuai dengan kemauan Kimi. Ini kan acara anniversary ya, kuenya bentuk Rainbow Dash donk sesuai permintaan princess! Daripada anak gue ngambek dan rencana surprise gue berantakan, turutin aja lah.

 Ini kan acara anniversary ya, kuenya bentuk Rainbow Dash donk sesuai permintaan princess! Daripada anak gue ngambek dan rencana surprise gue berantakan, turutin aja lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang