Thirty One

1.9K 100 16
                                    

Dari semalam perut gue terasa kencang. Terkadang ada rasa nyeri pas di atas kemaluan. Tapi sampai sekarang gue belum bilang apapun ke Mas Dae. Dia orangnya mudah panik, gue malah ikutan hebring juga kalau dia sudah mencak-mencak kebingungan.

Pagi ini pun perut gue terasa seperti kram. Setiap Baby Kim menendang rasanya luar biasa ngilu, tapi hanya sedetik. Setelah itu sakitnya hilang. Begitu terus selama beberapa waktu, kadang gue menahan sakit dengan menggigit bibir bawah. Apa ini yang dinamakan kontraksi palsu?

"Kamu pucat banget, kenapa?" tanya Mas Dae sambil menangkup kedua pipi gue.

"Gapapa. Ayo sarapan dulu".

Gue menyendokkan nasi di mangkuk nasinya. Berlanjut menuang sup hangat dan mengambilkan beberapa lauk ke piring-piring kecil. Mas Dae segera duduk.

"Sini, kamu duduk juga".

"Aku masih mau nyiapin tas dan dasi kamu, Mas".

"Udah sini duduk, temani aku sarapan," ucapnya final sambil menarik pinggang gue mendekat. Mau tak mau gue pun ikut duduk di sampingnya.

Selesai sarapan, gue pasangkan dasi seperti biasa. Berlanjut memakaikan jas dan mengambilkan tasnya.

"Kamu beneran gapapa? Pucat banget, Yang!"

"Iya gapapa, beneran!"

"Kalau ada apa-apa langsung telepon aku!"

"Iya,"

"Beneran, Yang. Jangan iya-iya mulu! Itu muka kamu udah pucat banget, mana pake keringet dingin gini!" dia menyeka peluh di pelipis gue.

"Iya, Mas".

Dia mengecup kening gue lalu turun ke perut. Seperti biasa, dia pamitan sama benihnya.

Setelah Mas Dae berangkat, gue langsung naik untuk tiduran. Perut gue makin ga karuan rasanya. Bagian pinggang juga terasa pegal dan nyeri bersamaan. Mungkin kalau gue pakai tidur bisa lebih enakan.

****

CHEN POV

Perasaan gue sama sekali ga enak sejak berangkat tadi. Baru pertama kali ini gue lihat Nana sepucat itu. Saat gue tangkup pipinya pun terasa dingin. Apesnya lagi, Yoona Noona yang ingin gue mintai tolong untuk menjaga Nana malah sibuk juga.

"Pak...Pak...Pak Jongdae!"

"Ah iya. Kenapa kamu tidak ketok pintu dulu?"

"Saya sudah ketok pintu berulang kali, sebelum masuk pun saya sudah memanggil nama Bapak berulang kali. Bapak melamun apa?"

"Tidak apa. Ada perlu apa?"

"Ini draf untuk meeting nanti siang. Bapak bisa periksa dulu sebelum ditandatangani".

"Ya, terima kasih".

Baekhyun sudah bersiap untuk keluar ruangan.

"Baek,"

"Ya, Pak?"

"Aku bisa minta tolong?"

"Bisa,"

"Tolong kamu ke apart, temani Nana!"

"Ya?"

"Tolong temani Nana. Entah kenapa perasaanku sangat tidak tenang. Pagi tadi dia pucat dan keringat dingin, aku takut terjadi apa-apa!"

"Tapi, saya kan harus menemani Bapak meeting".

"Nanti aku bisa ditemani karyawan lain saja. Cuma kamu yang aku percaya untuk menemani Nana!"

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang