Thirty Six

1.9K 118 68
                                    

Menginjak usia 8 bulan, Kimi makin tidak bisa ditinggal. Bukan karena dia rewel, melainkan karena dia mulai belajar merangkak. Pengawasan tidak boleh lengah sedikit pun, bisa-bisa dia menjamah barang berbahaya atau terjatuh dari tempat tidur. Gue pun tidak bisa menyentuh pekerjaan apapun meski itu hanya sekadar mencuci piring sisa sarapan, kecuali saat dia benar-benar tertidur pulas.

Mas Dae melihat gue mulai kewalahan, apalagi sekarang gue bukan lagi tinggal di apart. Ukuran rumah baru yang dua kali lipat lebih besar dari apart, membuat pekerjaan rumah tangga semakin menggunung saja. Belum lagi taman dan air mancur kecil itu harus sering dibersihkan. Kami berdua sepakat untuk memakai jasa asisten rumah tangga. Dan atas saran dari Bunda, Han Ahjumma yang diminta untuk ikut kami.

"Yang, Kimi bangun!" gue yang sedang membantu Han Ahjumma di dapur dengar teriakan si bapak dari kamar atas.

"Astaga, itu toa balai desa ga usah teriak apa ga bisa ya?! Tinggal gendong trus bawa kesini!" gerutu gue yang masih asyik membersihkan cumi-cumi.

"Yaaaaanggg!!!!!" teriaknya makin kencang.

Bisa gue dengar Han Ahjumma terkekeh di belakang, "Tuan Muda sudah punya anak tetap tidak berubah ya. Manja!"

"Nah iya! Gemes sendiri donk saya, Ahjumma!"

"Yaaaaannggg!!! Kamu dimana???!!! Kimi ngompol nih, diapersnya penuh!!!"

Bodo ah! Gue budeg!

Masih tetap melanjutkan pekerjaan gue, langkah tergesa terdengar menuruni tangga diiringi suara ocehan Kimi. Alasan gue tidak panik mendengar teriakan Mas Dae adalah gue tahu Kimi itu ga pernah rewel asalkan pas dia bangun ada orang di sebelahnya. Biarpun dia ngompol juga santuy aja itu bocah, entah turunan jorok dari siapa.

"Yang! Kok kamu ga nyaut sih?! Ini lho diapersnya Kimi penuh, diapain?"

Asal kalian tahu ya. Ini si toa balai desa ngangkat Kimi, gue bilang ngangkat ya bukan gendong, dengan dua tangan sambil dijauhkan dari badannya. Jijik banget si bapak kena ompol anaknya sendiri. Gini nih kalau laki cuma tahu asal 'celup' tapi ga mau ikutan repot!!

"Tinggal kamu lepas, peres, trus jemur, tar kalau kering pakein lagi! Beres!" sahut gue asal.

"Oh gitu. Oke! Diperes pake tangan? Pesing donk Yang?!"

Udahlah!! Gue pengen ganti laki!! Bego banget Ya Tuhan laki gue!!!

Gue banting cumi yang lagi gue pegang, kasihan amat itu cumi ga salah jadi pelampiasan, "Mana ada diapers diperes trus dipake lagi, Mas??!! Kamu tuh ya!!!!"

Gue pelototin itu wajah tanpa dosanya yang malah memandang gue melongo. Han Ahjumma pun menghampiri gue.

"Sini biar saya yang lanjutin ini, Non. Pekerjaan saya sudah selesai".

Aslinya mah gue tahu pekerjaan beliau juga belum selesai. Itu bumbu-bumbu masih berserakan belum selesai dikupas semua.

"Maaf ya, Ahjumma!" lirih gue sambil cuci tangan.

Gue hampiri Kimi yang segera merentangkan kedua tangannya minta gue gendong.

"Makanya, sekali-kali ngurus anak! Jangan paham buatnya doank!" ketus gue sambil mengambil alih Kimi dan membawanya ke atas.

"Lha, kan aku tanya baik-baik. Kamu jawabnya ngaco!"

"Ya masa kamu ga paham, Mas. Diapers penuh ya tinggal diganti, kan stoknya ada di lemari Kimi. Bagus kalau sekalian kamu mandiin!"

"Ya maaf! Yaudah sini aku yang mandiin dia".

"Telat! Kenapa ga inisiatif dari tadi aja!"

Gue melenggang ke atas meninggalkannya yang masih memandang gue tidak percaya. Sebenernya gue ga pengen marah, tapi ini suami beneran ga paham apapun tentang ngurus anak. Minimal sekadar bantu nyuapin atau ganti popok kan simpel ya, kecuali kalau gue nyuruh dia nyusuin, nah itu baru mustahil.

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang