Thirteen

2.3K 92 26
                                    

"Lho, ada perlu apa kesini??!!"

Yang ditanya malah natap gue datar sambil nyodorin bunga mawar merah. Gue tetap menatap dia penasaran, tanpa mengambil bucket bunga yang sudah pas berada di depan muka gue.

"Saya ga suka mawar merah, Pak!"

"Kepedean kamu, bunga ini bukan buat kamu!"

"Lha, kenapa dikasih ke saya?"

"Tadi aku ke apart Yoona tapi kosong. Jadi tolong ya, nitip kasihin ke dia."

Pisau di dapur gue tajam ga ya kalau buat gorok leher manusia albino ini?? Sekata-kata dia nyuruh-nyuruh gue!! Kalau tentang kerjaan okelah, dia ketua tim. Tapi ini masalah pribadi masih berani dia nyuruh-nyuruh.

"Biasa aja mukanya ga usah melotot gitu!"

"Untung Bapak atasan saya, coba kalau teman udah saya maki-maki kali."

Dia malah tersenyum. Lalu menyodorkan sesuatu dari tangan satunya yang sedari tadi ada di belakang punggungnya.

"Yang ini beneran buat kamu." kali ini dia menyodorkan parcel berisi aneka buah-buahan segar.

"Cepat sembuh!" lanjutnya lagi.

"Makasih, yuk masuk dulu Pak!"

"Gapapa nih aku masuk? Suami kamu kerja kan?"

"Trus Bapak mau langsung pulang?"

"Ya sudah kalau memang boleh." dia melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal dalam dari rak di samping pintu.

"Duduk dulu Pak, mau minum apa?"

"Yang ga ngrepotin aja. Kamu kan masih sakit."

Gue ke dapur mengambilkan minuman kemasan dan beberapa camilan. Membawanya ke sofa depan lalu ikut duduk di sebelah Pak Sehun.

"Sakit apa kamu sampai ijin 3 hari?"

"Hmmm sakit biasa aja Pak, tapi besok saya sudah bisa masuk kerja kok!"

"Syukurlah kalau begitu. Banyak deadline yang menumpuk selama kamu ijin. Hasil editan Vero tidak terlalu bagus, meskipun masih bisa sih disiasati sedikit agar bisa tetap terbit."

"Maaf, Pak. Pasti bapak ditegur atasan ya?"

"Sudahlah tidak apa."

Kami diam beberapa saat. Gue bingung juga mau ngobrol apa. Untunglah Pak Sehun memecah kecanggungan.

"Tentang bunga itu, saya serius mau minta tolong kamu berikan ke Yoona. Bisa kan?"

"Kenapa tidak Bapak berikan sendiri saja? Tadi mungkin Kak Yoona masih menjemput Seojun ke sekolah. Setelah ini Bapak mampir lagi saja ke apart-nya, pasti sudah datang."

"Kamu saja yang berikan."

"Kenapa? Malu ya??!"

Lucu banget, kulit muka yang putih bening membuat rona di pipi Pak Sehun tidak dapat disembunyikan. Gue raih bunga yang dia taruh di meja.

"Wah, ada kartu ucapannya juga. Boleh saya baca?"

"Jangan macam-macam! Tugas kamu cuma ngasih bunga itu ke Yoona!!"

Lhaaa, muka dia makin merah donk hahaha

"Oke oke, tapi ngintip dikit boleh kan ya?" gue sudah bersiap mengambil kartu yang diikat di salah satu tangkainya.

"Nana!!"

"Hahaha iya iya Pak, santai aja ga usah ngegas!"

Pak Sehun menatap gue garang, tapi dengan pipi yang kasih bersemu merah. Lucu banget sih yang lagi kasmaran.

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang