Forty Two

1.8K 113 39
                                    

"Kak Dyo??!"

"Biasa aja kagetnya, ga usah sampe nganga gitu!" ucapnya sambil melenggang dan mengambil duduk di sebelah Bang Suho.

"Ada apa lo ikutan kesini?" - Bang Suho.

"Dewa penyelamat nih gue!!" jawab Kak Dyo sambil menepuk dadanya.

Semua pasang mata menatap Kak Dyo dengan ekspresi penasaran, terutama gue. Dia tadi bilang bakal cerita?? Emang dia tahu masalahnya??

"Kak Dyo mau cerita apa?" tanya gue.

"Sebelum gue mulai cerita, gue tekankan kalau posisi gue disini netral! Gue bukan kakak Nana, bukan kakak Chen, bukan pegawai Chen, gue bicara sebagai orang yang melihat langsung kejadiannya. Dan satu lagi, telinga gue pengang tiap malem denger Chen nangis di telepon!!"

Untuk kalimat terakhir gue terkejut bukan main. Mas Dae setiap malam menangis? Ada perih di hati gue mendengar itu.

"Yaudah gih ngomong!" - Bang Suho.

Kak Dyo menghela nafas, "Bakalan panjang nih cerita. Jangan ada yang motong sebelum gue minta untuk bicara!"

"Hmmm," sahut Bang Suho.

"Waktu itu gue ke kantor Chen berniat mengajaknya makan siang karena gue kebetulan ketemu klien di komplek gedung yang sama. Apes gue emang, kenapa pas banget timing-nya! Saat gue membuka pintu dan akan masuk ke ruangannya, gue dengar dia berteriak memaki seseorang. Baekhyun pun sampai berdiri dan ikut masuk ke ruangan bosnya. Benar saja, ada seorang laki-laki yang tersungkur tepat di depan pintu. Chen menghajarnya. Dan sepertinya lelaki itu sempat memukul Chen juga, karena ada sedikit darah di sudut bibirnya dan pipinya lebam".

Kak Dyo berhenti sejenak dan memandang ke arah gue. Jangan tanyakan ekspresi gue bagaimana, makin bingung!!!

"Dari Baekhyun gue tahu bahwa lelaki itu bernama Jung Jaehyun!"

Gue menutup mulut dengan kedua tangan. Bisa gue rasakan Irene dan Kak Yoona yang duduk di sebelah gue juga terkesiap.

"Itu alasan suami lo pulang larut malam hari itu, karena dia harus mengompres luka di wajah dan tangannya dulu agar tidak lebam. Dia ga mau lo khawatir melihat dia pulang dengan keadaan seperti itu".

"Kenapa mereka berdua saling memukul?" gue akhirnya bersuara dengan nafas tercekat. Tidak bisa lagi menahan diri untuk diam.

"Kalian semua sepertinya terkejut. Tidak ada yang tahu kalau Chen berkelahi?" tanya Kak Dyo ke mereka berempat.

Semuanya menggeleng, "Gue hanya tahu garis besar masalahnya, bukan detailnya!" jawab Bang Suho.

Kak Dyo mengangguk ringan lalu kembali menatap ke gue, "Lo alasan utamanya, Na!"

"Gue??!!!" pekik gue sambil menunjuk diri sendiri.

"Saat Jaehyun diseret satpam keluar dari ruangan Chen, dia berteriak akan membuat peritungan. Dan itu dibuktikan beberapa jam kemudian. Proyek yang harusnya dikerjakan perusahaan Chen tetiba beralih ke tangan Jaehyun tanpa alasan yang jelas. Akibatnya nilai saham perusahaan Chen turun drastis. Diperparah lagi beberapa investor juga mundur memberikan dana untuk proyek yang lain. Suami lo bener-bener kalut hari itu!"

Kami semua masih terdiam. Bang Suho pun sudah mengepalkan kedua tangan di pahanya. Pak Sehun yang sebenarnya tidak tahu apapun, entah kenapa juga ikut berekspresi murka.

"Saat gue menenangkannya sambil membantu mengobati lukanya, masalah baru datang. Dia mendapat telepon bahwa tagihan kartu kredit lo membengkak. Bisa lo bayangkan gimana kacaunya dia saat itu?? Semua masalah menghujamnya tanpa ampun!"

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang