4 - Satu Komplek dengan Alien

728 145 6
                                    

Halooo...
Aku cuma mau ngasih tau sebelumnya. Di ceritaku yang ini, kalian bakal diajak baper-baperan, nangis-nangis, ketawa dan bahagia. Wkwk

Jadii, ikutin terus ya:)

***

Gema menolehkan kepalanya. Melihat Aletta yang sedang menyengir ke arahnya. Gadis itu sedari tadi mengikutinya, bahkan ketika mereka sudah hampir sampai di parkiran sekolah.

"Lo ngapain ngikutin gue dah?" tanya Gema malas.

Aletta mengerjap polos. Menyengir lagi lalu menyahut, "Aku kan mau ke sepedaku."

"Tapi kan bisa kalo gak usah deket-deket gue."

Kali ini Aletta menggeleng. "Gak bisa," katanya.

Gema menyingkir saat ada siswa lain yang hendak melewatinya. Meminta maaf karena berhenti di tengah jalan. Sopan sekali. Membuat Aletta gemas karena hanya kepada orang lain Gema begitu. Sedangkan kepada dirinya Gema galak sekali.

"Gue risih kalo lo ngintilin gue mulu."

"Gak pa-pa, nanti lama-lama suka kok."

Gema bergidik ngeri. Di sampingnya, Digo tergelak melihat percakapan keduanya.

"Kalian tuh sebenernya cocok tau. Pacaran aja udah," komentarnya. Menimbulkan kekehan geli dari Aletta.

Gema melotot kesal. "Bacot banget lo, Pembokat Firaun!"

Mereka sampai di parkiran. Digo menuju motornya, pamit lebih dulu. Sementara Gema berjalan ke arah sepedanya. Mendengkus saat melihat sebuah sepeda di sampingnya.

Gema mulai menaikkan standar sepeda. Diikuti Aletta yang masih mengekor di belakangnya.

"Liat deh sepedaku," pinta Aletta menarik seragam Gema.

"Heh, Kuman!" Gema menyingkirkan tangan Aletta dengan paksa. "Gak usah pegang-pegang tangan gue. Ada kumannya tuh tangan lo."

"Liat dulu ih sepedaku!" Aletta bersikeras.

Gema hanya melirik sekilas sepeda berwarna merah di samping sepedanya. Membayangkan Aletta menaiki sepeda itu dengan wajah ceria. Dan selalu berada di belakangnya. Benar-benar menggelikan.

Tepat ketika ia mulai menaiki sepeda dan menggerakkan kakinya untuk mengayuh, Aletta ikut menaiki sepedanya.

"Lo gak usah ikutin gue, Alien!"

"Aku gak ngikutin, aku mau pulang."

Gema menoleh ke sisinya, melihat Aletta yang sudah bersiap dengan sepedanya. Ia mengayuh lebih dulu, dan Aletta mengikutinya di belakang.

"Tuh kan lo ngikutin gue!" Gema berhenti di dekat trotoar jalan di depan gerbang sekolah. Aletta ikut berhenti.

"Aku gak ngikutin! Aku mau pulang," elak Aletta.

"Tapi dari tadi lo ngikutin gue!"

"Tapi jalan rumah kita emang sama, Gema!"

Aletta memegang setang sepedanya dengan kuat. Melihat Gema yang mengayuh sepedanya dengan sangat cepat. Padahal ... padahal ... ia sudah mempunyai sepeda hanya untuk pulang bersama dengan Gema. Tapi jangankan jalan beriringan, berada di belakang cowok itu saja ia sudah terus kena semprot.

Padahal, sudah Aletta korbankan segalanya untuk Gema. Ia bahkan memaksa ayahnya agar mau membelikannya sepeda kemarin. Berlatih sepanjang malam di halaman rumah sampai bisa mengayuh sepeda kembali, karena sudah lama sekali sejak terakhir kali ia mengendarai sepeda.

Gema & Kurcaci Dari Pluto (COMPLETE)On viuen les histories. Descobreix ara