"Baik, Pak!"

"Kalau ada apa-apa cepat kabari aku!"

Baekhyun mengangguk lalu segera keluar dari ruangan. Bisa gue lihat dia merapikan meja kerjanya lalu mengambil jas dan pergi menuju lift.

Perasaan gue jauh lebih tenang sejak meminta Baekhyun menemani Nana. Kalau ditanya apa gue sudah tidak lagi cemburu pada Baekhyun? Jelas jawabannya belum. Gue masih menyimpan rasa cemburu pada lelaki mana pun yang dekat dengan Nana, tapi dalam keadaan seperti ini hanya Baekhyun yang benar-benar bisa gue percaya.

"Ya, Mas?" gue dengar suara lemas Nana dari seberang.

"Kamu ngapain? Sudah makan?"

"Ini lagi tiduran aja di kamar, udah makan kok. Ada apa Mas telepon?"

"Khawatir sama kamu. Aku minta Baekhyun ke apart. Dia berangkat 15 menit lalu".

"Lho ngapain? Katanya ada meeting!"

"Nemenin kamu. Yoona Noona sibuk, cuma Baekhyun yang bisa aku percaya!"

"Cieee udah ga cemburu nih sama Baekhyun??"

"Masih lah! Tapi ga ada pilihan lain!"

"Heleeeehh...aauuww!"

"Yang??!!! Kenapa?!!!" panik donk gue Nana tetiba memekik seperti itu.

"Hehehe gapapa, Baby Kim nendang kenceng banget!"

"Sakit?"

"Enggak, Mas. Kaget aja".

"Beneran?"

"Iya. Eh, aku kayak denger suara bel. Baekhyun datang sepertinya. Aku tutup dulu ya teleponnya".

"Jangan! Biarin teleponnya nyala sampai aku yakin kalau itu beneran Baekhyun!"

"Yaudah iya iya, ini aku jalan turun".

"Hati-hati!"

Ngegas banget Baekhyun gue suruh jagain Nana. Baru 15 menit dia udah sampai, padahal biasanya gue menempuh waktu 25 menit. Gue dengar bunyi pintu dibuka.

"Halo Nana sayang, suami pulang nih!"

Sekretaris brengsek!! Kelakuan kayak gini yang bikin kepercayaan gue ga pernah bisa 100%!!!

"Hahaha denger sendiri kan Yang, ini Baekhyun!"

"Baguslah. Coba kamu kasih hapenya ke dia!"

"Mampus gue!" lirih Baekhyun yang masih bisa gue dengar.

"Baek?"

"Ya, Pak. Maaf, tadi itu..."

"Udah biasa gue denger begituan dari mulut lo!"

"Hahaha kalau 'lo-gue' gini gue jadi ga sungkan-sungkan lagi kan! Tenang aja, Nana pasti aman selama sama gue. Lebih aman daripada sama lo!"

"Terserah lo aja! Jagain istri gue yang bener!!"

"Tenang, istri dan anak gue pasti aman dan baik-baik aja!"

"Istri gue, Baek!!"

"Iya iya paham, istri gue!"

"Sudahlah!! Gue harus meeting. Ada apa-apa langsung hubungi gue!!"

"Selamat meeting Pak Direktur!"

Tut

Emang dasar sialan!! Kesempatan dan kegirangan banget dia gue suruh jagain Nana. Tapi sekali lagi, cuma Baekhyun yang bisa gue percaya. Dia bisa kurang ajar sama gue, tapi di sisi lain dia selalu memperlakukan Nana dengan sangat baik, terkadang jauh lebih baik daripada gue.

Gue rapihkan berkas lalu menghubungi kepala bagian umum untuk menemani gue meeting kali ini menggantikan Baekhyun. Setelah semuanya dirasa sudah siap gue segera keluar ruangan menuju ruang meeting. Semua orang di ruang pertemuan segera berdiri saat gue memasuki ruangan.

Rapat berjalan lancar sampai setengah agenda sudah terlaksana dengan baik. Gue yang terlalu fokus mendengarkan presentasi dari beberapa divisi sampai tak tahu bahwa ada banyak sekali telepon masuk. Saat jeda untuk coffee break, gue ambil hape. Seketika detak jantung gue berdegup tiga kali lebih cepat. Ada 24 telepon dari Baekhyun yang jatuhnya masuk di misscall. Pikiran gue langsung tertuju ke Nana.

"Sial! Kamu kemana, Baek??!!!" umpat gue saat mencoba menelpon balik tapi tidak juga diangkat.

Sekali lagi gue coba memencet tombol dial, tepat di dering ketiga Baekhyun mengangkatnya.

"Baek ..."

"Pak, Nana mau lahiran! Ini saya di taksi mengantar ke rumah sakit!"

Tanpa berbicara apapun lagi, gue tutup telepon dan beranjak dari kursi.

"Bapak mau kemana? Meeting belum selesai!"

"Tolong handle sendiri, kalau tidak sanggup, kamu cancel saja. Saya mau ke rumah sakit!"

Gue segera berlari keluar ruangan. Tanpa memedulikan suara teriakan yang memanggil nama gue di belakang. Yang ada di pikiran gue hanya Nana. Benar kan, firasat gue dari tadi pagi sudah ga enak. Untung saja gue meminta Baekhyun ke apart. Kalau ga?? Membayangkannya aja udah bikin gue meringis.

"Pak..." seketika gue menoleh saat seseorang menarik lengan gue.

"Saya antar! Bapak jangan menyetir sendiri saat kalut seperti ini!" imbuhnya dengan nafas tersengal.

"Ayo cepat!" ucap gue sambil kembali berlari menuju lift.

🐤🐤🐤🐤

(after) Married You ❌ KJD ✅Where stories live. Discover now