Empat Puluh Dua

7.4K 252 2
                                    

Pagi ini Rea terbangun dengan mata sembab. Gadis itu masih merindukan dan membutuhkan sosok Sarah di dalam hidupnya. Seorang ibu yang melahirkan serta merawatnya hingga bisa hidup sampai sekarang.

Nyatanya, hidup tak seindah yang Rea bayangkan. Di dalam hidupnya, di tinggal seseorang yang paling ia sayang sungguh sangat berat.

Selama ini orang yeng benar-benar tulus mendengarkan dan menanggapi semua keluh kesahnya hanya Sarah. Bahkan teman sebayanya, kebanyakan hanya ingin tau tapi tak membantu.

Rea takut, jika Mamanya pergi hidupnya akan hancur. Selama ini kalimat penyemangat yang paling kuat hanya dari mulut Mamanya. Rea takut kedepannya tak siap melalui semua masalah tanpa adanya Sarah di sisinya.

Pagi ini Rea tidak berangkat sekolah karena tak ada mood sama sekali. Ia melakukan aktifitas dengan rasa malas yang begitu kental.

Reyhan hari ini juga tidak pergi ke kampus karena masih dalam keadaan duka. Sedangkan Papa Rea harus bekerja karena memiliki janji dan bertugas ke luar kota hari ini.

Rea duduk bersila di sofa depan tv ruang keluarga sambil memakan keripik dengan pandangan mata melamun, namun mulut masih mengunyah perlahan-lahan.

"Re, jangan ngelamun woy!" tegas Reyhan yang baru saja duduk di sebelah Rea. Rea tersadar dari lamunanya dan menengok ke arah kanan tempat Reyhan duduk sekarang.

"Berisik ih!" gerutu Rea sebal dan mencomot keripik dengan gerakan cepat.

"Pelan-pelan kalo makan. Nanti keselek mati, gue jadi sendiri," gurau Reyhan yang membuat Rea berhenti dan sedikit menghela napas pelan.

Reyhan mengerutkan dahi melihat perubahan raut wajah Rea yang menjadi murung.

"Jangan ngomong gitu. Rea jadi kangen Mama," ucap Rea pelan yang membuat Reyhan tersenyum tipis.

"Iya maaf. Udah jangan sedih lagi," balas Reyhan sambil mengelus pelan puncak kepala Rea.

Rea mengangguk sembari menutup toples keripik dan mengambil handphonenya yang sedari tadi bergetar karena chat masuk.

(Gurls 4)

LarasAdrn
Woy! Diem-diem bae

VikaElzr
Bego anjay. Gue di sebelah lo, ya_-

DesmaArdl
Kalean berisik. Kita kan di satu tempat yang sama.

Rea terkekeh membaca pesan dan pembahasan tak penting yang di ributkan ketiga sahabatnya.

ReaAzhr
Emang sekarang kalian di mana?

LarasAdrn
Di kantin. Kan udah jam istirhat ahaq

ReaAzhr
Makanya bego

VikaElzr
Maap ni. Hubungannya kantin sama bego apaya?

ReaAzhr
Kepo.

VikaElzr
Gajadi lah, mbuh bodoamat:"

DesmaArdl
Rea besok masuk nggak?

ReaAzhr
Gatau. Mungkin Iya.

DesmaArdl
Mending nggak usah masuk

ReaAzhr
Lah emang kenapa?

LarasAdrn
Firasat gue nggak enak nih kalo Desma udah ngetik gitu:"

REANA [SELESAI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon