Dua

17.1K 649 98
                                    

MOS sudah berakhir dua hari yang lalu. Sekarang Rea juga sudah menempati kelas X IPA1 di lantai dua sebagai murid baru.

Saat ini Rea sedang duduk di bangku kelas bersama Desma yang menjadi teman sebangkunya. Rea juga sudah memiliki tiga sahabat baru yang bernama Laras, Vika dan tentu saja Desma.

Wali kelas mereka masuk ke dalam kelas dan memerintahkan satu persatu siswa-siswi di kelas X IPA1 untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas. Lebih tepatnya di depan teman-teman baru mereka.

Sekarang giliran Rea memperkenalkan diri di depan teman-teman barunya dengan perasaan yang sangat gugup.

"Selamat pagi. Nama saya Rea Azahra. Saya lulusan dari SMP Pelita," ucap Rea tersenyum sambil memandangi satu persatu teman barunya yang memang sedang menatapnya berdiri di depan kelas.

Kecuali satu orang yang sedari tadi hanya diam memainkan ponselnya sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone tanpa menghiraukan Rea yang sedang memperkenalkan diri di depan kelas.

Rea hanya menatapnya sekilas sebelum duduk kembali ke bangkunya. Kini giliran orang itu yang maju ke depan dan memperkenalkan dirinya.

"Hai guys. Kenalin, nama gue Reno Aditama. Gue lulusan dari SMP Bintang."

"Oh. Jadi Reno namanya. Ganteng sih, tapi nyebelin. Nggak menghargai orang lain malah asik sendiri main handphone," batin Rea mendengus menatap tajam lelaki yang sekarang berdiri di depan kelas memperkenalkan diri dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celana abu-abu nya.

Setelah perkenalan yang memakan waktu selama setengah jam itu, akhirnya selesai dan dilanjutkan untuk memulai palajaran yang sudah dijadwalkan di kelas X IPA1.

***

Bell istirahat yang ditunggu-tunggu murid SMA Garuda akhirnya berbunyi nyaring seantero sekolah. Semua murid mulai berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin dan mengisi perut masing-masing yang sedari tadi keroncongan minta diisi.

"Guys, ke kantin yuk! Laper nih," ajak Laras dengan kedua tangan yang mengusap-usap perutnya.

"Yuk!" jawab Vika dan Desma serempak menerima ajakan Laras.

"Re, lo nggak ikut ke kantin?" tanya Laras saat melihat Rea yang diam tak merespon ajakannya.

"Kalian duluan aja. Gue mau ke toilet dulu. Ntar gue nyusul kok," jelas Rea kepada Laras, Vika dan Desma.

"Yaudah deh. Kita duluan ya, Re. Kita tunggu di kantin," putus Vika sambil menarik tangan Laras dan Desma agar segera menuju ke kantin.

Setelah kepergian Laras, Vika dan Desma dari kelas untuk menuju ke kantin, Rea langsung berdiri dari duduknya untuk menuju ke toilet.

Kelas memang sudah sepi karena para penghuninya berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju perpustakaan, kantin atau bahkan Ngapelin pacarnya.

Rea berjalan melewati koridor untuk menuju ke toilet yang memang letaknya sedikit jauh dari kelasnya. Hanya butuh lima menit urusannya dengan toilet sudah selesai.

Rea keluar dari toilet untuk segera menuju ke kantin menemui sahabat-sahabatnya yang sudah menunggunya.

Saat Rea hendak berbelok ke koridor yang nampak sepi dengan loker-loker yang berjejeran di sampingnya, dia tidak sengaja bertabrakan dengan tubuh tegap seseorang yang sedang membawa satu gelas berisi es teh manis yang langsung mengenai seragamnya.

"Astaga seragam gue!" pekik Rea spontan saat merasakan air dingin mengenai seragam bagian lengan kanannya.

"Eh sorry gue nggak sengaja," ujar lelaki yang menabrak Rea dan tidak sengaja menumpahkan es teh nya di seragam Rea.

Rea mendongakkan kepalanya saat mendengar suara si pelaku yang ternyata adalah Reno si pria menyebalkan di kelasnya.

"Hih! Terus sekarang gimana seragam gue!" teriak Rea kepada Reno yang sedari tadi hanya diam dan mengucapkan kata maaf tanpa adanya tindakan.

Saat Rea sedang sibuk mengibas-ngibaskan tangan nya dibagian seragam yang terkena es teh, Rea melihat Reno justru pergi dari hadapannya untuk menuju ke salah satu loker yang berjejeran.

"Heh! Malah pergi ya lo? Tanggung jawab dong! Seragam gue jadi kotor nih," protes Rea sambil membersihkan seragamnya dan mengomeli Reno yang justru sibuk mengobrak-ngabrik salah satu loker yang mungkin saja itu adalah loker milik lelaki itu.

Rea terdiam saat merasakan punggungnya menjadi menghangat karena suatu benda yang lembut menempel di punggungnya.

"Lo pakai jaket gue dulu buat tutupin seragam lo yang kotor karena es teh gue," tegas Reno dengan nada dinginnya.

"Eh, serius nih nggak apa-apa? Nanti jaket lo kotor gim-"

"Gue duluan," potong Reno cepat dan meninggalkan Rea yang masih kaget dengan perlakuan Reno kepadanya.

"Makasih, ya!" teriak Rea kepada Reno yang sudah meninggalkannya.

Rea memandangi punggung Reno yang semakin menjauh darinya. Reno mungkin tidak menyadari sikapnya tadi justru membuat Rea senam jantung dan salah tingkah karena perlakuan Reno yang menurutnya romantis.

"Kok gue jadi baper gini sih. Ternyata dia baik, ganteng juga. Jadi suka deh," batin Rea memuji sikap Reno.

Entahlah, Rea merasa tersihir dengan pesona Reno. Lelaki itu seperti memiliki daya tarik tersendiri. Dan Rea menyukainya.

-------------
TBC
Rea gampang banget Bapernya wkwk.

Eitt, Vote dan coment nya yuk mampir!

REANA [SELESAI]Where stories live. Discover now