Delapan Belas

7.9K 313 39
                                    

Jam istirahat kali ini Rea manfaatkan untuk pergi ke perpustakaan. Sedangkan ketiga sahabatnya pergi ke kantin karna merasa lapar.

Perpustakaan saat ini sepi. Hanya ada Rea,dan 2 orang lainnya,serta penjaga perpustakaan. Rea menjelajahi rak demi rak untuk mencari novel yang ingin dibacanya.

Penglihatan Rea menangkap sebuah buku yang berjudul 'Cinta Dalam Diam' dan membuatnya ingin menggapai novel itu. Namun tidak bisa, Ia terlalu pendek jika harus mengambilnya,karna novel itu berada di rak bagian atas. Sedikit tinggi.

Rea mencoba menggapai novel dengan berjinjit,sesekali dia melompat. Tapi tetap saja,ia tidak bisa.

Tiba-tiba ada tangan yang terlebih dahulu mengambil novel itu. Rea langsung menatap tajam ke samping kanan untuk melihat orang yang sudah merebut novel yang sudah diincarnya.

"Tenang aja. Ga usah pelototin gue. Nih novelnya" ujar laki-laki itu sambil memberikan novel yang sedari tadi diincar Rea. Rea merasa gugup karna ternyata dia sudah berprasangka buruk tetang laki-laki di hadapannya ini.

Rea menerima dan tersenyum.
"Makasih ya" ucap Rea sambil berjalan melewati laki-laki itu, dan duduk di meja yang berbentuk persegi panjang untuk membaca novel.

Laki-laki itu juga ikut duduk di samping Rea. Awalnya Rea tidak masalah, namun laki-laki yang ada di sampingnya ini lama-kelamaan mulai menatapnya sambil tersenyum-senyum.

Rea sempat melirik lelaki yang ada disebelahnya ini. Mungkin Rea mengakui jika laki-laki disampingnya ini memiliki senyum yang sangat,sangat,sangat manis. Cukup tampan,atau bahkan sangat manis.

"Lo ngapain sih liatin gue terus?" tanya Rea yang langsung membuat laki-laki disampingnya ini terlonjak kaget.

"Sorry. Lo ke ganggu ya?"

"Sedikit" balas Rea.

"Kenalin,nama gue Allan" ujar Allan dengan tangan yang menjulur untuk berjabat tangan.

Rea membalas uluran tangan Allan.
"Gue Rea" jawab Rea, kemudian mulai terfokus ke arah novel yang sedang dibacanya.

"Lo sendiri aja?" tanya Allan yang membuat Rea mendengus kesal karna acara membacanya sedikit terganggu.

Rea memang tipe perempuan yang mudah marah jika sedang membaca novel atau wattpad tapi malah diganggu.

"Lo bisa liat kan" balas Rea ketus.

Allan terkekeh dan tersenyum geli
"Galak amat sih lo. Untung cantik"

Rea langsung berdiri dari duduknya, dan membuat decitan kursi yang bergesekan dengan lantai.

"Gue balik ke kelas duluan" pamit Rea kepada Allan sebelum keluar dari perepustakaan.

Namun baru dua langkah, Allan terlebih dulu memegang pergelangan tangan Rea. Mau tidak mau Rea harus berhenti dan membalikkan badan berhadapan dengan Allan.

"Ya ampun. Gitu aja marah. Gue anterin lo ke kelas ya?" tawar Allan.

Rea benar-benar kesal. Mood Rea saat ini sedang tidak bersahabat. Karna ia tidak ingin memperpanjang pembicaraan,akhirnya ia hanya menghela nafas dan menggangguk menyetujui tawaran Allan.

Allan tersenyum senang dan dengan tidak sopannya ia hampir menggandeng tangan Rea. Rea yang tau gelagat Allan akan meraih tangannya, langsung menghindar dengan cara memasukkan kedua tangannya ke dalam saku rok seragam abu-abu yang dia pakai.

Rea dan Allan berjalan berdampingan keluar dari perpustakaan untuk menuju ke kelas Rea. Selama di koridor, Rea sangat risih karna mendapat tatapan intimidasi dari siswa/siswi yang berada disekitarnya.

REANA [SELESAI]Where stories live. Discover now