Dua Puluh Tiga

7.3K 274 14
                                    

Malam ini Rea duduk di bangku taman dekat komplek rumahnya. Menunggu kedatangan kakak kelasnya yang bernama Satria.

Jam sudah menujukkan pukul 8 malam, tepat sesuai janji saat Satria baru saja datang dan langsung duduk di samping Rea.

"Maaf, gue telat ya?" tanya Satri sedikit tak enak hati.

"Nggak kok bang. Tepat waktu," jawab Rea sambil tersenyum. "Kenapa bangSat ngajak ketemu di sini?"

Satria mendelik kesal dengan Rea yang menyebut namanya dengan sebutan yang menurutnya menyebalkan. Rea hanya terkekeh melihat reaksi wajah muram Satria.

Tadi setelah bermain ke rumah Reyhan bersama Arina dan Rio, Satria mengirimkan pesan kepada Rea agar bertemu malam ini juga.

"Gue mau tanya soal omongan lo tadi Re"

"Omongan gue yang mana?" tanya Rea dengan kerutan di dahi.

"Yang lo bilang dengan makna tersirat seakan-akan Arina selingkuh dari abang lo" jelas Satria yang mendapat anggukan paham dari Rea.

"Arina emang selingkuh bang," Satria menatap tak percaya ke arah Rea yang kelewat santai saat mengucapkannya.

"Sama siapa? Lo tau dari mana?" tanya Satria tak sabaran.

"Sama Si Rio sahabat lo. Gue liat sendiri waktu di Mall, mereka mesra banget." ucap Rea dengan posisi yang berhadapan dengan Satria.

Satria tak percaya dengan ucapan Rea. Bagaimana bisa Rio tega berbuat seperti itu terhadap Reyhan yang notabene sahabat baiknya sendiri.

"Gue nggak percaya apa yang lo omongin Re,"

"Terserah sih lo mau percaya apa nggak. Tapi gue bisa buktiin"

"Gimana caranya?" kepo Satria yang semakin menjadi-jadi.

"Gue kasih tau besok di sekolah. Lo bisa liat sendiri kalo lo mau. Gimana?" tawar Rea dan langsung mendapat anggukan mantap dari Satria.

***

Keesokan harinya, Rea melakukan aktivitas di sekolah seperti biasa. Tapi saat istirahat kali ini Rea menghampiri kelas 12 IPA 1 yang diisi beberapa murid termasuk Reyhan, Rio, Satria dan Arina karena mereka satu kelas.

"Eh, di dalam ada BangSat nggak?" tanya Rea di depan pintu setelah menghadang murid perempuan yang akan keluar kelas.

"Hah? BangSat siapa?" bingung perempuan yang ada di hadapan Rea, dengan name tag Clara.

"Satria maksud gue. Ada kan?" jelas Rea dan mendapat anggukan kepala dari Clara.

"WOY SATRIA! DICARIIN NIH!" beo Clara dengan suara toa nya. Membuat seisi kelas bersorak heboh dan protes.

Satria yang merasa dipanggil pun berjalan keluar, dan melihat Rea yang berada di belakang Clara. Clara yang mengerti situasi, akhirnya beranjak pergi setelah Rea mengucap terimakasih.

"Gila, temen lo toa banget Bang, parah." ucap Rea dengan tangan yang mengelus kedua telinganya.

"Kenapa Re? Tumben kesini? Apalagi carinya gue, bukan Reyhan." ujar Satria setelah terkekeh geli melihat protesan Rea terhadap suara toa Clara.

"Sini bang agak jauh dari kelas." ajak Rea sambil menarik pergelangan tangan Satria menuju bangku yang ada di seberang kelas. Sedikit jauh.

"Gimana? Ada masalah ya?" tanya Satria setelah mereka mendudukkan diri di bangku.

"Gue mau cerita. Kemarin gue udah ngasih tau ke Bang Rey kalo Arina itu selingkuh sama Rio"

REANA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang