The Greatest Love, Forget About The Past

838 88 7
                                    

Mereka berempat larut dalam tawa. Suzy sangat bahagia akhirnya Ji Eun bisa berdamai dengan masa lalunya. Sehun yang mengerti perasaan istrinya itu pun ikut tersenyum sambil merangkul Suzy dengan penuh kasih sayang. tiba - tiba Tae Hyung datang.

Suzy terkesiap, Matanya menatap tak percaya kearah Tae Hyung. "Tae Hyung Ah." Panggil Suzy.

"Ada apa kau kemari?." Tanya Ji Eun Sinis saat melihat Tae Hyung berjalan kearah mereka.

"Maaf jika kehadiranku membuat kalian tidak senang. Aku datang kesini hanya ingin melihat bagaimana kondisi Seok Jin Hyung." Balas Tae Hyung.

"Kau sudah lihat kan? Sekarang pergilah!" Kali ini bukan Ji Eun yang berbicara, melainkan Sehun.

Tae Hyung langsung menunduk sedih. "Tidak seperti itu. Sebenarnya aku.. aku ingin meminta maaf atas semua kesalahan Appa dan juga Soo Hyun Hyung."

"Apakah Ayahmu yang menyuruhmu kemari? Dia sengaja menyuruhmu untuk mengelabui kami agar kami semua percaya kepadamu? lalu kau diam - diam akan membunuh Kami?." Kali ini giliran Ji Eun yang berbicara.

"Tidak, Ji Eun Noona. Ini Semua atas keinginanku sendiri, Appa dan Soo Hyun Hyung tidak mengetahui bahwa aku datang kemari. Aku sudah mengetahui yang Sebenarnya, Noona. Kecelakaan, Penculikan dan semuanya." Ucap Tae Hyung sambil menunduk.

"Maafkan Aku karena tidak bisa melindungi kalian semua. Maafkan aku karena Appa dan Soo Hyun Hyung sudah mencelakai dan menyakiti hati kalian semua." lanjut Tae Hyung.

"Kemarilah" Ucap Seok Jin

Tae Hyung langsung berlari dan memeluk Seok Jin.

"Maafkan Aku, Hyung.. Karena Appa, Hyung Jadi terluka Seperti ini." Jawab Tae Hyung sambil terisak.

"Kau tak perlu meminta Maaf seperti ini karena kami sudah memaafkan Ayahmu. Benar kan sayang? Tanya Seok Jin pada Ji Eun.

Ji Eun hanya mendengus kesal, dan memalingkan wajahnya. Tae Hyung Berjalan menghampiri Suzy dan Sehun.

"Suzy Noona, Aku minta Maaf. Aku sadar kata maaf pun tak cukup untuk menebus semua kesalahan mereka padamu. Mereka berdua sudah berusaha mencelakaimu."

Suzy langsung memegang bahu Tae Hyung dan menatapnya.

"Yang lalu biarlah berlalu, Tae. Aku Sudah memaafkan Mereka berdua."

"Tapi Noona, Appa sudah mencelakaimu dan membunuh kedua orang tuamu. bahkan Soo Hyun Hyung, ia sudah berusaha menculikmu." Ucap Tae Hyung

Sehun yang mendengar itu pun hanya bisa diam menyimpan amarahnya. Karena tidak mungkin di saat seperti ini dia meluapkan semua amarahnya kepada Tae Hyung.

"Tak Apa, Tae. Aku tahu, sebenarnya Soo Hyun Oppa tidak mencintaiku. Aku bisa melihat tak ada cinta dimatanya untukku, tetapi yang ada hanya obesesi. Aku pun bersalah dalam hal ini, Aku tahu bahwa Soo Hyun Oppa Hanya terobsesi denganku dan aku memanfaatkannya demi kepentinganku sendiri." Suzy terdiam, Ia merasa bersalah pada Soo Hyun karena ia telah dengan kejam memberi pria itu harapan palsu." Dan Mengenai Ayahmu, Aku sudah memaafkannya." Ucap Suzy lembut.

"Terimakasih, Noona. Oh ya..Sehun Hyung, Aku minta maaf..Aku berjanji mulai saat ini, Aku akan mengawasi Soo Hyun Hyung agar tidak menganggu hubungan kalian." Ucap Tae Hyung.

Sehun tak merespon ucapan Tae Hyung. Dirinya terlalu membenci Kim Sung Rok dan Kim Soo Hyun.

"Sayang, Apakah kau tidak mau memaafkan mereka?." Kali ini Suzy yang berbicara kepada Sehun. Sehun pun langsung menatap Suzy.

"Tidak, Kesalahan mereka sudah cukup banyak. Karena Kim Sung Rok aku kehilangan ibuku, Ia bahkan mencelakaimu hingga membuatmu mengalami amnesia dan ia juga menculikmu, Ji Eun, Krystal dan membuat Seok Jin terbaring lemah dirumah sakit itu karena kesalahannya."

"Sayang, kamu bahkan hampir mengalami keguguran Dan Jangan pernah mengatakan nama itu lagi, Aku tidak suka. Si brengsek itu mencoba untuk memisahkan kita. Aku tidak akan memaafkan mereka." Lanjutnya kesal.

"Sayang, Apa kamu lupa? jika bukan karena kecelakaan itu kita tidak akan pernah bertemu lagi. Aku sangat bersyukur karena kecelakaan itu aku bertemu denganmu, Suamiku." Ucap Suzy sambil membelai lembut pipi Suaminya.

"Sehun Ah.. asal kau tahu saja, kau ini bukanlah tipe Suzy." Kali ini giliran Seok Jin yang berbicara.

"Ahh Majayeo, Tipe Uri chagi adalah pria kutu buku seperti Doo Kyung Soo." Kekeh Ji Eun pelan.

"Yak! Kim Seok Jin! Bae Ji Eun!." Geram Sehun. Entah kenapa, setiap mendengar nama Kyung Soo, hatinya selalu panas.

Ji Eun dan Seok Jin hanya tersenyum tanpa dosa menanggapi kekesalan Sehun.

Sehun berpikir sejenak "Baiklah, Aku akan memaafkan mereka. Tetapi proses hukum masih terus berlanjut."

"Ne, Terima kasih hyung." Ucap Tae Hyung. Suzy menatap Tae Hyung sambil tersenyum, Ia sudah menganggap Tae Hyung seperti adik kandungnya sendiri.

"Sayang, kau tahu kan aku tidak suka melihatmu melihat pria lain." Bisik Sehun sambil menarik pinggang Suzy agar semakin mendekat dengan dirinya. Ia tidak suka melihat Istrinya itu begitu intens menatap laki-laki lain.

"Jangan seperti ini, Sehun. Mereka memperhatikan kita." Bisik Suzy

"Biarkan saja, Sayang." Balas Sehun

Seok Jin, Ji Eun dan Tae Hyung yang menyaksikan adegan itu pun hanya bisa tersenyum. Sedangkan Suzy, ia sangat malu karena Sehun bersikap seperti ini.

*****

Hari Hari Sehun dan Suzy dipenuhi kebahagian dan semakin berwarna, Sehun terbangun kemudian tersenyum menatap istrinya yang sedang tertidur pulas di sebelahnya.

"Kau cantik dan kau miliku!" Ucap Sehun ketika melihat Suzy sedang tertidur lelap, wajahnya yang sangat cantik dan bibir yang selalu menjadi candu disetiap harinya, dirabanya perut istrinya yang kini sudah semakin membesar.

"Aegi, Jangan nakal di perut Eomma, Ne. Kasihan Eomma mu nanti kesakitan dan Appa sangat ingin segera melihatmu." Dikecupnya perut Suzy, Hingga membuat Suzy sedikit bergerak.

"Hun, geliiii." Ucap Suzy, Ia membalikan tubuhnya dan memunggungi Sehun yang setiap pagi selalu menganggu tidurnya.

"Kau memunggungiku, Hmm?" Goda Sehun sambil memeluk Suzy dari belakang.

"Sehun! Apa kau tidak bisa sehari saja tidak menempel padaku? jangan mendekat! Sana pergi.. pergi!" Ucap Suzy kesal karena setiap pagi suaminya itu selalu saja mengganggu dan menempel padanya.

Sehun hanya terkekeh dibalik tengkuk Suzy "Aku kedinginan di pagi ini sayang. Apa kau tak mau memberi kehangatan padaku?." Bisik Sehun, Suzy menahan geli di tengkuknya.

"Tidak Mau." Balas Suzy, Ucapan Suzy membuat Sehun patah semangat. Sehun melepas pelukannya, turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

"Kau kenapa Hun? kenapa kau lemas begitu? Tanya Suzy sambil melihat suaminya yang tiba - tiba tidak bersemangat.

"Tidak apa - Apa, Sayang. Aku akan siap - siap berangkat kekantor." Jawab Sehun.

"Kau marah, Hun?" tanya Suzy

"Aku tidak marah, Sayang. Karena aku tahu kau akan menyusul kemari." Ucap Sehun sambil tersenyum, Suzy pun ikut tersenyum kemudian berjalan menuju kamar mandi, dibukanya perlahan baju yang menempel di tubuhnya satu persatu. Perut yang kini mulai membesar tak menghalangi kecantikan dan keseksian Suzy di mata Sehun.

"Kau Sangat seksi, Sayang." Sehun menangkup wajah istrinya yang sangat cantik. Suzy perlahan mencium bibir Sehun dengan lembut.

Sehun membalas ciuman istrinya dengan rakus, suara desahan - desahan yang mulai menggema dikamar mandi yang terbilang sangat luas.

The Greatest Love Where stories live. Discover now