The Greatest Love, A man from the past

847 100 10
                                    

Suzy menatap takut pada dua preman yang datang kearahnya. Hari ini sehun tidak bisa Menjemputnya karena ada meeting penting dengan salah satu kliennya dari amerika. Ji Eun dan Seok Jin harus pergi ke busan mengurus salah satu pabrik kain yang terbakar. Sementara, krystal pergi menemani kai.

"Ikut Aku" ucap salah satu preman tanpa ekspresi sambil menodongkan pisau kearah suzy.

"Ya tuhan" batin suzy dalam hati.

Andai suzy mengikuti saran baekhyun untuk pulang dengannya. Mungkin ia tidak akan terjebak dengan dua preman berwajah menyeramkan. Suzy menatap dua preman itu takut - takut.

Suzy meringis dalam hati, Ia terpaksa mengikuti kedua preman itu masuk kedalam mobil. Ia bisa saja memberontak, tapi ia tak ingin hal buruk terjadi padanya.

"Kami tidak akan melukaimu, jika kau menuruti kami." ucap salah satu preman itu lalu membawa suzy turun dari mobil setelah beberapa menit.

Suzy menatap sekitarnya dengan pandangan heran. Dimana ini?? tiba - tiba rasa sakit menghantam kepalanya. Suzy merasa tak asing dengan suasana rumah bergaya eropa itu, ia memijat pelepisnya dengan perlahan.

 Suzy merasa tak asing dengan suasana rumah bergaya eropa itu, ia memijat pelepisnya dengan perlahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eomma! Appa menyebalkan, semua teman disekolah mengejekku karna appa selalu menungguku dikelas."

Suara - suara itu muncul memenuhi kepalanya. Bayangan samar seorang anak kecil berusia 5 tahun an yang berlari memenuhi benaknya. suzy mengerjapkan kedua matanya, mencoba memperjelas penglihatan. Bayangan apa itu?

"Tuan" Suara salah seorang preman itu membuyarkan lamunan suzy. Suzy sadar bahwa dirinya telah dibawa kedalam sejak tadi.

Ia menatap heran pada seorang pria yang membelakangi tubuhnya. Tubuh tegapnya terbalut jas mahal. Suzy menerka - nerka berapa harga kain yang melekat di tubuhnya itu. Pasti pria itu sangat kaya. Jas yang dikenakannya mirip dengan jas yang selalu sehun kenakan. Pas dan mewah, seperti memang dijahit khusus untuknya.

"Kalian Boleh Pergi" Suara bariton pria itu begitu dalam dan serak. "Aku telah mengirimkannya ke rekening kalian."

Suzy membelalak, ia mencoba mengejar kedua preman itu ke arah pintu. Tapi sebelum dia berlari lebih jauh lagi, kepalanya kembali berdentum kuat. Semakin dia menatap sekitarnya, semakin bayangan itu kian terlintas.

Apa kedua preman itu menjualnya?? batin suzy.

Keterkejutan suzy kian bertambah ketika pria itu membalikan tubuhnya. Pria itu.. Pria yang ada didalam mimpinya. Suzy memundurkan langkahnya melihat pria itu mendekat. Pria itu menatap suzy dengan tatapan sedih, juga kecewa. Suzy tak mengerti kenapa dia juga merasa tak asing dengan pandangan itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Greatest Love Where stories live. Discover now