The Greatest Love, Sorrow And Mourning part 2

736 85 12
                                    

Sehun dengan setia menunggu di ruang perawatan Suzy. Kini kondisi Suzy sudah jauh lebih baik karena dirinya langsung mendapat perawatan intensif.

"Sayang, Bagaimana dengan Oppa?" tanya Suzy

"Operasinya belum selesai, Sayang." Jawab Sehun pelan.

"Ji Eun pasti sangat sedih. Aku harus menemaninya." Ucap Suzy lalu berusaha bangkit dari tidurnya.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu, Sayang. Kau baru saja sadar, Kondisimu belum terlalu pulih." Ucap Sehun khawatir.

Suzy menatap mata Sehun dalam "Hun, Please." Ucap Suzy sambil menggenggam erat lengan Sehun "Ji Eun, Membutuhkanku."

*****

Tangis Ji Eun menggema didinding rumah sakit berdinding putih tersebut. Tubuhnya bergetar hebat dengan bercak air mata menutupi wajahnya. Ditatapnya telapak tangannya sendiri yang terbuka dan bergetar. Bercak darah Seok Jin memenuhi permukaan kulitnya. Ji Eun tak berhenti menangis menunggu dokter keluar dari ruang operasi.

 Ji Eun tak berhenti menangis menunggu dokter keluar dari ruang operasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan menangis terus seperti ini, Sayang." Ucap In Na sembari memeluk Keponakannya. Namun, Ji Eun tak menghiraukannya. Ji Eun terus menangis dan menangis.

"Ji Eun." Panggil Suzy Lirih.

Ji Eun mendongak, ia bangkit dari duduknya, lalu memeluk Suzy erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ji Eun mendongak, ia bangkit dari duduknya, lalu memeluk Suzy erat. Tangisnya benar-benar pecah, membuat Suzy juga ikut terlarut ke dalam tangisan Ji Eun.

"Oppa akan baik - baik saja kan, Chagi? Dia tidak akan meninggalkanku kan?." Lirih Ji Eun.

"Tidak Sayang, Oppa akan selalu bersama kita." Jawab Suzy sambil menangis.

"Maafkan Aku, Ini Semua salahku." Lirih Suzy

"Tidak, Semua ini salahku. Seharusnya peluru itu mengenaiku, Andai saja Seok Jin Oppa tak melindungiku mungkin dia akan baik - baik saja saat ini. Aku takut kehilangan Oppa." Balas Ji Eun menyalahkan dirinya sendiri.

"Oppa Akan sedih melihatmu seperti ini." Ucap Suzy menenangkan Ji Eun sambil mengusap punggung sepupunya itu dengan lembut.

Sehun yang melihat kondisi Ji Eun yang begitu terpukul atas apa yang menimpa Seok Jin pun ikut Sedih. Disatu sisi Ia bersyukur karena Istri dan bayi yang dikandung Suzy baik - baik saja. Tetapi disisi lain, ia belum merasa tenang karena menunggu jalannya operasi yang sedang dilakukan dokter untuk menyelamatkan Seok Jin yang tertembak karena menyelamatkan Ji Eun.

******

Flashback

Ketika Sung Rok mengangkat pistol dan bersiap menembak kepala Suzy. Ji Eun yang berada disamping Suzy langsung mendorong kursi yang diduduki Sepupunya itu dengan sekuat tenaga ke arah Sehun. Dengan sigap Sehun menahan tubuh Suzy agar tidak terjatuh.

DORR!!

Suara Pistol yang meledak membuat Ji Eun memejamkan kedua matanya ngeri. Tapi, Dia tidak merasakan apa - apa. Baru saat itu kesadaran menghantamnya. Ada seseorang yang memeluknya. Seok Jin! Ji Eun membuka mata dengan cepat ketika tangannya terasa basah. Tubuh pria yang sedang memeluknya kini merosot turun. Genangan darah keluar dari punggung Seok Jin, Merembes kemana - mana, memenuhi lantai dan..

"Seok Jin!" Ji Eun berteriak histeris ketika dia menyadari bahwa Seok Jin tertembak menggantikan tempatnya. Dilihatnya Sung Rok yang terkejut karena salah sasaran 

Mata Seok Jin mengerjap - ngerjap dan senyum hangat pria itu membuat hati Ji Eun teriris "Ji Eun ah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata Seok Jin mengerjap - ngerjap dan senyum hangat pria itu membuat hati Ji Eun teriris "Ji Eun ah." Lirih Seok Jin.

"Oppa, Aku mohon jangan meninggalkanku." Isak Ji Eun yang masih memeluk erat Seok Jin

Polisi langsung mengamankan Sung Rok. Suzy dan Krystal yang melihat Seok Jin tertembak berteriak histeris. Suzy bahkan Jatuh pingsan, Dengan cepat Sehun langsung membawa istrinya pergi. Sementara kai yang datang bersama Seok Jin berusaha menenangkan krystal.

"Ja- Jangan.. Me..Nangis." Lirih Seok Jin dengan suara parau dan dengan sisa - sisa tenaga yang terkumpul, pria itu berusaha menyentuh pipi Ji Eun dan menyeka air mata wanita yang sangat ia cintai itu "Sa..rang..hae."

Pada detik selanjutnya, tangan Seok Jin jatuh begitu saja diikuti dengan kedua matanya yang tertutup rapat dan terkulai lemas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pada detik selanjutnya, tangan Seok Jin jatuh begitu saja diikuti dengan kedua matanya yang tertutup rapat dan terkulai lemas. Ji Eun dapat merasakan detak jantung Seok Jin yang melemah dan napas pria itu yang semakin pelan.

Flashback End.

******

Krystal, Kai, In Na, Ji Min dan Siwon pun merasa sedih atas kejadian yang menimpa Seok Jin. Ji Min tak berhenti menangis sambil menunggu di depan ruang Operasi. Siwon pun hanya bisa menenangkan istrinya itu.

Tak lama dokter keluar dari ruang operasi. Mereka semua pun segera menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana kondisi anak saya, Dok?" Tanya Ji Min Sambil menangis.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi anak ibu kehilangan begitu banyak darah." Ucap Dokter tersebut.

"Kami tidak bisa menyelamatkannya, Dia sudah tiada." Lanjut dokter tersebut

Ji Min yang mendengar itu pun langsung jatuh pingsan. Siwon membawa istrinya ke ruang perawatan.

"Tidak Mungkin! Oppa masih hidup, Dia sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkanku." Tangis Ji Eun kembali pecah saat mendengar ucapan dokter tersebut.

"Katakan padaku bahwa semua ini adalah kebohongan! Seok Jin masih hidup kan? Chagi, Jawab aku?." Panik Ji Eun sambil menangis, Suzy berusaha memeluk sepupunya itu.

"Tidak! Dia sudah berjanji padaku bahwa ia akan menungguku dan akan terus bersamaku."

The Greatest Love Where stories live. Discover now