The Greatest Love, Vanished World part 2

741 97 9
                                    

Bae Suzy Pov

"Aku akan menjadi ayah sayang, aku sangat bahagia" kata - kata itu masih terngiang dengan jelas dalam pikiranku, juga ekspresi bahagia Sehun saat mengatakannya, masih kuingat jelas.

"Bisa kau hentikan tangisanmu?" Suara dingin dan mengintimidasi, terdengar begitu jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bisa kau hentikan tangisanmu?" Suara dingin dan mengintimidasi, terdengar begitu jelas. Entah sejak kapan pria bertubuh besar yang memaksa ku masuk kedalam mobil ini, sudah duduk didepanku.

"Hentikan sekarang juga!!" suara yang sama kembali terdengar, sekarang dengan nada yang tinggi.

Aku berusaha keras menghentikan isak tangisku, walau air mataku masih terus mengalir, membasahi pipiku. Pria disebelahku menatapku tajam.

Hening, Suasana di mobil ini begitu Hening, satu pria duduk disebelahku dan satu lagi sedang mengendarai mobil ini. Pakaian mereka terlihat sangat rapih.

"Siapa kalian?" ucapku memecah keheningan setelah air mataku tidak lagi mengalir. Pria yang berada disebelahku masih menatapku tajam, tidak ada jawaban yang kudengar darinya.

Satu menit..
Dua menit..
Tiga menit..

"Siapa kalian?" aku kembali menanyakan pertanyaan yang sama.

"Bukan urusanmu" jawab pria disebelahku akhirnya. pandangannya masih lurus kedepan.

"Kalian akan membawaku kemana?"

"Kamu akan tahu nanti" ucap pria yang berada disebelahku dengan ekspresi dingin.

"Apa yang kalian inginkan dariku?"

"Tidak ada, ini hanya perintah"

Sesaat aku tertawa kecil, dua orang pria bertubuh besar yang menculikku langsung menoleh kearahku. Mereka menatapku dengan ekspresi kebingungan.

"Kalian menyedihkan" masih dengan tawa kecilku, pria didepanku kembali mengalihkan pandangannya ke jalanan, sementara pria yang berada disebelahku kembali menatapku tajam. Dia terlihat sedikit geram mendengar kata - kataku.

"Jaga Ucapanmu, Nona"

"Apa aku menyinggung kalian?" tanyaku polos

"Jaga Ucapanmu"

"Atau apa??" ucapku cepat, aku tidak takut

"Aku akan membuatmu tidak sadarkan diri, seperti pria itu. Aku tidak tahu dia pingsan atau sudah lewat." Ekspresi puas begitu terlihat jelas di wajah pria disebelahku.

"Sudahlah, jangan meladeninya. aku tidak ingin kau mati konyol. kau tahu, dia akan membunuhmu jika membuat gadisnya terluka." pria didepanku buka suara, suara yang begitu berat dan dalam.

Gadisnya?, apa maksud perkataan mereka. aku tahu dengan jelas kata Gadisnya ditunjukan untukku? Getar sebuah ponsel yang terdengar begitu nyaring memecahkan keheningan. Dua detik kemudian pria yang duduk disampingku mengambil ponsel dari saku jas hitamnya.

"....."

"Dia baik - baik saja"

"....."

"Tidak ada lecet sedikitpun"

"......"

"Ya, nyawaku taruhannya."

Aku mencoba menganalisa setiap perkataannya. aku yakin bahwa mereka membicarakan tentangku.

"Dan laki - laki brengsek itu?"

"......"

"Kamu yakin?"

"....."

"Dia meninggal?"

"....."

"Bagaimana dengan jasadnya?"

"....."

"Brengsek!!" Jantungku berdetak semakin kencang. Jika pria yang mereka bicarakan adalah sehun. aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan, sesaat aku ingin berteriak kencang. Hingga kurasakan mobil ini berhenti mendadak.

Pria yang berada disampingku langsung membungkam mulutku dengan kain putih, sesaat aku mencium aroma obat bius yang begitu kuat, semakin lama semakin kuat. pandanganku tidak lagi fokus. Beberapa kali aku mengerjap - ngerjapkan mataku mencoba untuk tetap sadar. Tidak ada perlawanan dariku, semua terjadi begitu cepat.

"Bertahanlah sayang, tetaplah bernapas, tetaplah hidup, kamu hanya tidak sadarkan diri.  Dan kamu akan membuka matamu kembali. Kamu berjanji tidak akan pernah meninggalkanku." Semakin lama pandanganku semakin memudar, semakin lama semakin gelap, sangat gelap dan tidak ada lagi suara umpatan mereka berdua.

*****

Bangun, sayang.
Kalimat itu terdengar samar - samar di telinga suzy.
Bangun, sayang
Kalimat yang sama, suara yang sama semakin terdengar jelas, suara yang berat juga dalam.
"Suzy, bangun sayang"
Sehun, suzy sangat yakin itu suara suaminya.

Perlahan Suzy membuka matanya, mengerjap - ngerjapkannya beberapa kali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan Suzy membuka matanya, mengerjap - ngerjapkannya beberapa kali. Ia terkejut ketika melihat seorang pria duduk disampingnya, pria itu tersenyum kearahnya "Kamu sudah bangun sayang" ucap pria itu sambil membelai lembut pipi suzy "Kamu pasti lapar, aku sudah menyiapkan makanan untukmu." pria itu bangkit lalu membawakan beberapa makanan.

"Kim Soo Hyun Ssi??" Suzy tidak percaya melihat Pria yang mengaku sebagai tunangannya berada di hadapannya. Tersenyum, seolah - olah Tidak ada yang terjadi.

"Apa semua ini rencananya? batin suzy dalam hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa semua ini rencananya? batin suzy dalam hati.

"Makanlah sweetheart atau kau mau aku menyuapimu?" tanya Soo Hyun penuh perhatian. Suzy bergidik ngeri melihatnya, sekarang ia tahu alasan mengapa ji eun begitu membenci pria yang ada dihadapannya. Pria ini sangat menyeramkan, suzy bingung mengapa dulu ia menerima soo hyun sebagai kekasihnya. Tiba - tiba salah satu anak buah soo hyun berlari kearah soo hyun dan membisikkan sesuatu ketelinganya. "Bajingan itu" teriak soo hyun murka " Kim Myung Soo, aku akan membunuhmu" gumam soo hyun pelan, namun suzy masih bisa mendengarnya. Jantung suzy tiba - tiba berdetak kencang mendengar nama 'Kim Myung Soo' nama itu seolah tidak asing.

The Greatest Love Where stories live. Discover now