The Greatest Love, accident

1.5K 165 5
                                    

Oh Sehun Pov

Aku Diam - Diam penasaran dengan siapa Soo Ji bicara di telpon. Ekspresi wajah nya sangat serius dan terlihat guratan kesedihan serta penyesalan. Namun, Aku sadar bahwa Aku tidak bisa menanyakan nya ada Soo Ji. Kami bahkan baru saja bertemu.

"Maaf, Apa aku membuatmu menunggu lama"  ucapnya sambil duduk disampingku, aku hanya menggelengkan kepalaku

"Oia, dimana rumahmu?" tanya suzy penasaran

"Aku tinggal bersama sahabatku"

"Apa rumahmu jauh?"

"Tidak Juga, aku hanya tidak ingin pulang kerumah itu membuatku tidak nyaman" jawab sehun

"Maaf" ia menatapku dengan ekspresi menyesal

"Tidak Apa - Apa, Bukankah aku mengatakan bahwa aku ingin lebih dekat denganmu"

Soo Ji hanya tersenyum. Kupu - kupu yang tadi mengisap sari bunga, kini terbang ketangkai bunga lain.

 "Kau tahu, aku selalu iri setiap kali melihat sahabat - sahabatku pulang kerumah dan menghabiskan waktu bersama keluarganya

"Menghabiskan waktu bersama keluarga, seperti nya itu ide buruk" ucapku sambil mengerutkan kening, Soo Ji menggeleng

"Mm, kau tahu Seburuk apapun keluargamu, Tapi setidaknya kamu nggak sendirian. Kedua orang tuaku sudah meninggal saat aku berumur 14 tahun" ia terdiam "Tidak ada manusia yang sempurna, begitupula dengan keluarga. Seseorang pernah mengatakan padaku, Jika mengejar kesempurnaan maka semua orang akan terlihat sama. Jadi berdamailah dengan semua hal dalam dirimu yang menurutmu tak sempurna, tak jarang itulah yang justru membuatmu bersinar dan menjadi lebih bahagia" ucapnya tersenyum.

Aku tidak meneruskan, dia membuatku merasa terkunci. Namun, semua itu membuatku semakin penasaran kepadanya. tak banyak perempuan sepertinya. Setahuku, Perempuan tidak suka menceritakan hal - hal yang dia alami pada masa lalu, apalagi pada orang yang ia baru kenal.

Tidak terasa waktu sudah menjelang sore hampir malam, itu artinya kami harus berpisah

"Sepertinya, Aku harus pulang" ucapnya

"Ya sudah. Aku antar ya, terima kasih sudah menolongku"

" Ngga usah diantar, aku bisa pulang sendiri. Terimakasih juga untuk hari ini." Dia tersenyum

Aku tidak memaksakan diri untuk mengantarnya. Aku tahu, Ia bukan type perempuan penuh drama seperti kebanyakan perempuan yang kukenal yang menolak hanya agar lelaki memohon untuk mengantarnya. Ia berbeda dan itulah yang membuatku tertarik padanya.

Aku melambaikan tanganku saat Soo Ji menjauh dari taman. Dia menatapku dan meninggalkan senyumnya ditaman ini. Senyum yang akhirnya menemaniku menikmati pergantian senja kepada malam.

*****

"Chagiya, Odie?" tanya Ji Eun, ia merasa kesal karena seharian tidak mendengar kabar dari suzy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Chagiya, Odie?" tanya Ji Eun, ia merasa kesal karena seharian tidak mendengar kabar dari suzy

"Kau baru bersama nya satu hari dan sudah melupakanku. Apa kau bosan hidup. Huh" Suzy tertawa mendengar nada suara saudara nya yang terlihat kesal

"Yak! jangan tertawa?" Ucap Ji Eun pura - pura marah

"J'ai tort, pardonnez-moi (Aku salah, maafkan aku), aku
merindukanmu."

"Cih!" Ji Eun tersenyum "Kau mengatakan itu karena tidak ingin membuatku marahkan"

"Tentu saja, aku tidak ingin membuat Bridesmaidku marah." Suzy tersenyum setiap membayangkan hari pernikahannya bersama pria yang ia cintai, Soo hyun.

"Berhentilah tersenyum, kau seperti orang bodoh" ucap ji eun disebrang telepon " Dan satu lagi, Kau harus membayarku mahal untuk itu" mereka berdua tertawa, Tiba - Tiba terdengar deritan ban menggeser aspal, suara benturan yang keras dan jeritan seseorang, suara jeritan seorang wanita yang tidak asing lagi ditelinga ji eun terdengar begitu jelas  membuat tubuh nya menegang seketika

"Berhentilah tersenyum, kau seperti orang bodoh" ucap ji eun disebrang telepon " Dan satu lagi, Kau harus membayarku mahal untuk itu" mereka berdua tertawa, Tiba - Tiba terdengar deritan ban menggeser aspal, suara benturan yang keras dan jeritan s...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Neo, Oddieyo?" tanya Ji Eun khawatir, tangannya mulai gemetaran. Ia mendekatkan ponselnya ke telinga, Namun tidak ada respon dari suzy membuat Ji Eun semakin kalut

"Bae Suzy! Ini tidak lucu, hentikan permainannya! aku menyerah" teriak Ji Eun. ia bersumpah jika suzy tengah mempermainkan nya ia tidak akan  memaafkannya.

"Ji..Eu..N.. Aa..Ap....po" ucap suzy lirih

"Suzy - ya....Bae Suzyyyyyy!" teriak Ji Eun, histeris. Dia terkulai lemas, kepalanya berdenyut nyeri. Dia mencoba memasukan oksigen banyak - banyak ke dalam paru - paru nya yang sesak.

The Greatest Love Where stories live. Discover now