The Greatest Love, Clue To The Secret

1.2K 109 3
                                    

Jin memandangi rumput dan taman bunga matahari dengan tatapan kosong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jin memandangi rumput dan taman bunga matahari dengan tatapan kosong. Ia menggenggam sebuket bunga lalu meletakkannya di bawah rerumputan.

"Jin Ah" panggil seseorang dengan lembut

"Jin Ah" panggil seseorang dengan lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ji Min Eomma" ucap Jin lirih

"Aigo, puteraku sekarang sudah besar" ucap ji min sambil mengusap kepala jin dengan lembut.

"Berhentilah menyalahkan dirimu, Jin Ah. Percayalah, semua ini hanya kecelakaan" 

Hening. Sesaat hanya isak tangis jin yang terdengar.

"Semua ini salahku, jika saja aku tidak lahir ke dunia ini maka semua ini tidak akan terjadi" Ji Min memeluk  jin dengan hangat dan erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Semua ini salahku, jika saja aku tidak lahir ke dunia ini maka semua ini tidak akan terjadi" Ji Min memeluk  jin dengan hangat dan erat.

"Jin Ah! Eomma berjanji akan mengembalikan semuanya ketempat semula dan kita akan berkumpul kembali bersama" ucap ji min sambil tersenyum tulus kearah jin

"Jin Ah! Eomma berjanji akan mengembalikan semuanya ketempat semula dan kita akan berkumpul kembali bersama" ucap ji min sambil tersenyum tulus kearah jin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebagai kakak, Kau harus menjaga keempat adikmu" jin hanya mengangguk lemah di pelukan ji min.

"Woah, udara nya bagus" ji min seolah terpesona dengan pemandangan taman bunga, sekarang ia tahu mengapa alm suami nya suka menghabiskan waktu di taman bunga bersama keempat sahabatnya.


*****

Ji eun dan Jennie mengikuti Jin, diam-diam bersembunyi masuk ke dalam restaurant, mengawasi Jin di balik jendela kaca restaurant.

"Eonnie apa kita harus berpakaian seperti ini?" tanya jennie dengan nada berbisik, agar tidak ada yang mendengarnya, ia merasa malu karena kini semua orang menatap mereka berdua dengan tatapan aneh. Ji Eun memakai selendang yang ia gunakan untuk menutupi kepalanya dan kacamata hitam. sementara jennie memakai topi besar dan kacamata hitam. 

"Tentu saja, dia sangat pintar" Jawabnya, Ji Eun sedang sibuk melihat Jin yang berada lumayan jauh darinya menggunakan teropong kecil.

"Tentu saja, dia sangat pintar" Jawabnya, Ji Eun sedang sibuk melihat Jin yang berada lumayan jauh darinya menggunakan teropong kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini sangat membosankan, Bagaimana bisa seorang pria  menghabiskan waktu seharian di perpustakaan" ucap jennie

"Diamlah! atau gaji mu kepotong" ancam ji eun yang kesal mendengar gerutuan jennie

"Dasar bodoh, bagaimana bisa kau kehilangan wanita itu!! kau seperti adikmu, Menyedihkan, sampah, tidak berguna dan pecundang." perkataan itu terus terngiang - ngiang di pikiran ji eun

"Aku harus mengawasi mereka" ucap Ji eun geram sambil mengepalkan tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku harus mengawasi mereka" ucap Ji eun geram sambil mengepalkan tangannya. Raut wajahnya berubah sangat menyeramkan dengan tatapan yang dingin penuh kebencian.

"Eonnie!!" panggil jennie, ketakutan dan tubuhnya gemetar.

The Greatest Love Where stories live. Discover now