One

12.1K 209 5
                                    

"Na!! Kemeja aku mana?"

"Di gantungan biasanya, Mas!"

"Ga ada!!"

Hah? Jangan bilang gue lupa setrika!!

Dengan setengah berlari, gue meninggalkan dapur. Tak lupa mematikan kompor lebih dulu dan memindahkan sup yang baru matang ke meja. Menaiki tangga dengan terburu-buru.

Aish, benar saja! Belom gue setrika gaes! Ngamuk deh laki gue.

"Hehehe lupa belom kusetrika, bentar ya Mas!"

Mas Dae hanya menggeleng melihat tingkah gue. Dia kembali masuk ke kamar. Tak berapa lama gue mengikutinya ke kamar dan menyerahkan kemeja yang dia minta.

"Aku turun dulu ya, belum nata meja makan. Udah siap semua kan?"

"Sini dulu lah, bantuin pake dasi!"

Gue berjalan ke arah lemari untuk mengambil dasi lalu kembali mendekatinya yang sedang mengancingkan lengan kemeja. Gue kalungkan dasi dan serius membuat simpul yang rapi. Eeeh si bapak malah meluk pinggang gue dan menarik gue lebih dekat lagi.

"Mas, kamu gerak mulu ini dasinya ga rapi lho ya!"

"Aku ga ngapa-ngapain kok, cuma gini aja!"

Gue memutar bola mata malas, masih kembali asyik memasangkan dasinya.

"Nah, udah!! Yuk sarapan!"

"Tunggu, peluk dulu!" dia menarik gue dan langsung menenggelamkan wajahnya di ceruk leher. Gue lingkarkan lengan di pundaknya, mengusap rambutnya.

"Manja banget sih! Kenapa?"

"Emang ga boleh manja sama istri sendiri?"

"Boleh donk, boleh banget malah! Kamu emang cuma boleh manja sama dua perempuan doank!"

"Lha, kok dua? Satunya siapa?"

"Bunda!"

"Oh iya bener hehehe"

Dia semakin memgeratkan pelukan, begitupun gue.

"Kamu besok udah mulai kerja?"

"Iya. Hari ini aku mau beberes rumah karena mulai besok mungkin baru bisa beberes seminggu sekali".

"Jangan terlalu capek! Ingat kita lagi program momongan!"

"Iyaa sayang!"

Dia mengendurkan pelukan, menatap manik mata gue sembari merapikan anak rambut di dahi gue.

Chup

Dia mengecup bibir gue. Masih diam, gue tak berani memulai lumatan lebih dulu. Bukan karena apa, tapi sekarang dia mau berangkat kerja. Kalau gue mulai melumat duluan, nafsunya langsung membara.

Pernah suatu hari gue menggodanya dengan menciumnya lebih dulu, maksud gue sih morning kiss. Tapi ternyata itu jadi sumber malapetaka. Dia menggiring ciumannya menjadi lebih dalam dan intens, dan akhirnya?? Kita mengawali hari dengan berjam-jam di ranjang, dia batal berangkat kerja.

Nah kan bener! Kecupan ini mulai berubah jadi lumatan-lumatan kecil dan dia juga menyesap bibir bawah gue. Tentu saja gue membalasnya, tapi masih dengan kontrol agar tak terlalu dalam. Merasa cukup, gue dorong dadanya pelan.

"Mas harus kerja, jangan bolos lagi!"

"Sumpah ya Na, bisa ga sehari aja kamu ga bikin aku sange?"

"Otak kamu aja Mas yang emang sangean!!!" gue sentil jidatnya. Bisa-bisanya dia ngomong seperti itu. Kacau emang laki gue!!!

"Cuma sange sama kamu doank kok!"

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang