PART 55

218 9 0
                                    

Sudah 3 minggu ini Sarang di Indonesia, ia juga tidak bekerja, hanya menikmati waktu untuk kesendiriannya. Poster bangtan yang ada di kamarnya tidak ia copot, tetap ia biarkan disitu. Ia lebih menyukai sakit hati karena Jungkook.

"ca, makan yuk" kata tetehnya yang kebetulan sedang ada di rumah mereka di Bandung

"iyaa teh bentar"

Sarang langsung bangkit untuk ke meja makan, disitu sudah ada ikan panggang sambel terasi dan tumis kangkung, semua favorit Sarang. Tidak lupa ada kol dan tempe goreng disitu.

"uwow tercengang aku, dah lama gak makan begini hehe"

"yaudah makan yang banyak tuh"

Mereka makan dalam diam, hanya ada suara TV disitu. Oppanya senang menonton NET dan ketika iklan, ada sebuah video Bangtan, video clip lama mereka sepertinya.

"itu cowo kamu kan?" tanya Tetehnya

"ebuset, serius itu cowo kamu ca? Ganteng banget" kata suami tetehnya

"hehe iyaa" Sarang belum mengatakan apapun tentang Jungkook, ia hanya mengatakan kalau ia ingin istirahat berhenti bekerja mungkin adalah pilihan yang bagus, ia ingin membuka klinik sendiri nanti tapi ia juga belum menentukan keputusannya.

"ca liburan sana ke Bali apa ke Bangka gih" suruh oppanya

"iya nanti deh belum pengen dipikirin lagi aja"

"liburan ca sana, dibayarin oppamu katanya" kata Istri oppanya

"iya nanti deh kak, mikir dulu aku"

Mereka mulai mengobrol banyak hal, dari mulai keadaan Korea yang sekarang sampai keinginan kakak – kakaknya menggendong keponakan dari Sarang. Sarang hanya tersenyum mendengarnya.

Setelah makan malam, Sarang memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar, keliling daerahnya untuk mengenang masa kecilnya dan masa bodohnya fangirling yang tidak ingat tempat itu. Kakinya melangkah entah kemana, ke tempat yang membawa kenangan bersama Dave mungkin. Tapi tidak juga, itu tempat favoritnya karena di taman itu ia bisa melihat bintang dan bulan dengan jelas.

Sarang duduk disitu memandang langit hitam malam, ia membuka ponselnya bertujuan untuk menelpon Hoseok, menanyakan kabar Jungkook. Ia selalu melakukannya selama di Indonesia sekedar bertanya apa yang sedang Jungkook lakukan, apa sudah makan, atau apapun itu.

"kuda! Kangen"

"yak! Jangan berbohong, Jungkook sedang bermain game di kamarnya, dia sudah makan, dan dia akan tidur sebentar lagi aku yakin, berpikirlah bodoh kalau mau menelpon ini sudah jam 12 malam disini aish jinjja"

"ahh iya juga, mian hehe, kalau begitu aku matikan telponnya, jaljja Hoseokie~~"

"dimana kantung muntahku astagah sungguh aku ingin muntah sekarang hueek"

Sarang langsung mematikan sambungan itu, ia melihat jam dan sudah jam  10 malam, benar juga disana sudah jam 12 malam. Sarang ingat, besok malam adalah malam pernikahan Taehyung dan Irene. Ia sungguh ingin datang tapi tidak mungkin, bodoh jika ia kembali ke Korea.

Sarang memutuskan untuk pulang ke rumahnya karena ini sudah terlalu larut, ketika ia di jalan ia bertemu dengan teman lamanya, Ardi. Ardi adalah lelaki yang selalu mengejar Sarang tidak peduli apapun itu, bahkan Ardi pernah berteriak di tengah jalan

"CACA, I LOVE YOU!"

Si bodoh memang.

"ca! Ngapain sendirian?"

"abis dari sono tuh, ini mau balik"

"oo yaudah gua temenin yak, dah malem nti diculik kunti mampus lu"

Saranghae [ Aku Mencintaimu ]Where stories live. Discover now