PART 45

198 12 0
                                    

           HAHAHA AFTER SETAHUN,
Iya setahun, dri nov 2018 ke januari 2019, bye.

HEHE HAPPY READING YA TEMAN, maaf aku emang gak jelas anaknya☺️❤️

Sarang tengah berkutit dalam pikirannya sendiri. Ia bertanya – tanya, apa hidupnya seperti di drama? Perebutan perusahaan dalam keluarga, Sarang membenci itu, sungguh. Bagaimana persaingan dalam keluarganya sendiri hanya untuk merebutkan harta orang yang bahkan sudah mati. Tidak wajar untuk merebutkan itu, ini bukan drama atau film yang ia tonton, ini adalah HIDUPNYA. Sarang mencintai Jungkook sungguh ia tidak berbohong, bagaimana Jungkook menatapnya, bersifat posesif, beraegyo depannya, selalukhawatir tentangnya, begitu juga dengan caranya menyakiti Sarang. Bagaimanapun Sarang suka disakiti oleh orang yang ia sayang, entah mengapa. Ada sensasi tersendiri ketika kau disakiti.

Bagaimanapun, ia tidak suka orang disekelilingnya merasa disakiti. Ia tidak suka orang yang ia sayangi disakiti, ia selalu berkata "lebih baik aku yang disakiti daripada kau"

Sekalipun nanti, ia akan mati karena mencintai Jungkook, ia akan merelakan segalanya. Segalanya. Setidaknya ambil sisi positifnya, ia dapat bertemu dengan kedua orangtuanya bukan? Mati memang tidak enak, apalagi kalau kau masuk neraka. Tapi kau harus mengerti juga pada akhirnya tiap manusia akan mati juga. Ia pernah mengobrol dengan Yoongi tentang mati

"oppa, kalau aku mati bagaimana Jungkook?"

"pabo, jangan berpikir seperti itu, aku akan gila kalau kau mati"

"kenapa kau yang gila?"

"karena aku kehilangan orang yang aku cintai" kata Yoongi sambil menatap dalam kedua mata Sarang yang dibalas senyuman hangat seperti biasanya, senyum yang selalu menguatkan Yoongi

Apa lebih baik aku meninggalkan mereka? Aku tidak ingin melepas Jungkook tapi aku juga tidak tega menyakiti Yoongi.

Hal paling menyakitkan adalah dicintai oleh dua orang bersahabat, itu buruk, sangat. Kau menyayangi keduanya tapi tidak bisa berbuat apapun. Jangan pernah berharap disayangi oleh dua orang yang bersahabat.

Sarang merasa kepalanya berdenyut. Ia senang memang dicintai Yoongi hanya saja itu buruk sungguh. Air matanya jatuh menetes kalau mengingat hal itu, Sarang ingin kabur saat itu kalau saja ia tidak memiliki pekerjaan ia akan menghilang saat ini. Sarang mulai menelpon Nico.

"hallo kak"

"iya kenapa?"

"boleh cuti sebulan?"

"heh gila lo ya! Cuti itu seminggu, cuti apaan anjir sebulan enggak enggak"

"yaudah kalo gak bisa, pecat gua aja ya, bye"

Sarang memutuskan telponnya, ia mulai menangis sesunggukan. Ia ingin meninggalkan semua sementara, kalau memang ia nanti tidak kembali ya ia harap Jungkook dapat hidup melupakannya. Ia akan pergi setelah fashion show gomonya selesai, mianhae Jungkook-ah mianhae.

Ketika itu ia tengah menangis sesunggukan, pintunya mendadak digeser oleh seseorang. Sarang buru – buru mengelap air matanya lalu tersenyum, mendadak tubuhnya kaku ketika melihat orang itu. Itu Mark dan Yugyeom.

"annyeong Sarang-ah, aku kemari menjenguk kekasih sahabatku, Mingyu juga nanti kemari" kata Yugyeom dengan senyum cerianya

"aa.. ahh ne, silahkan masuk dan duduk, mau kutelponkan Jungkook?"

"tidak, untuk apa, aku kemari untukmu bukan manusia aneh itu" kata Yugeyom yang menunjuk ke Jungkook "hyung, berikan bunganya untuk apa kau simpan pabo"

Saranghae [ Aku Mencintaimu ]Where stories live. Discover now