PART 33

222 18 0
                                    

Sarang masih dalam keadaan mengomel karena tingkah Jungkook itu,

"maksudnya apa coba si anying ngomong kayak gitu, tujah boleh gak sih taik emang" semua kata kasar ia keluarkan dalam bahasa Indonesia tentunya, ia memutuskan untuk menelpon oppanya, sekarang jam 11 berarti disana jam 9, tidak apa menelpon oppanya toh itu perusahaan keluarga dia

"hallo, oppa! Lagi ngapain?"

"lagi kerjalah aneh kamu ini, kenapa? Mau pulang kesini? Titip masker dong buat Veren"

"yee enak aja, belommau pulang masih mau sama Jungkook wleekk"

"eh kamu ini yaa, gimana disana? Jungkook itu kenalin ke oppa"

"nanti yaa, tunggu Jungkook gak sibuk, nti Jungkook kesini vidcall sama oppa sama teteh! Kapan oppa sama teteh pergi bareng?"

"rencananya hari sabtu nih oppa mau tempat teteh, ada yang mau diomongin, kamu gak kerja?"

"enggak, males ke rumah sakitlah, ngapain, orang gak ada pasien juga"

"yee tapi kan harus tetep kesana harusnya"

"maleslah, nti kalo ada yang nyari aku, baru aku kesana"

"yaudah jangan macem – macem disana, oppa mau meeting dulu nih"

Sambungan itu terputus, Sarang mengalami peningkatan mood, tapi apa ia harus pulang ke Indonesia ya? Memang sudah berbulan- bulan ia di Korea, tapi belum ada tanda ia akan dipindahtugaskan ke Indonesia lagi. Sepertinya ia akan menjadi warga tetap Korea sebentar lagi. Ia mulai asik dengan imajinasinya sendiri, tiba – tiba bel pintu terdengar, Sarang melihat dari Intercom ternyata itu Jungkook. Bodoh malah kesini padahal itu bahaya, pikir Sarang.

"ada apa Guk-ah?"

"aku minta maaf, sungguh aku mencintaimu sungguh aku tidak berbohong" kata Jungkook dengan ekspresi gelagapan

"hahaha gwencana Guk-ah, ayoo masuk, apa kau sendiri? Dimana hoseok?"

"dia ada janji dengan Dita untuk latihan menari bersama"

Lalu mereka masuk ke dalam dan mengobrol biasa, tertawa atas hal bodoh yang mungkin terkesan tidak lucu. Maklumi saja mereka baru jatuh cinta, masih baru sekali baru beberapa hari hubungan mereka membaik. Sarang mulai memasak bahan makanan di kulkas, ia menggoreng ikan dan membuat sambel ia juga memasak sop ayam. Ia membeli bahan makanan dari kemarin namun belum sempat memasak.

"apa ini tidak akan pedas Sarang-ah?" kata Jungkook

"aniya, percayalah, aku membuat tidak pedas untukmu"

Lalu mereka makan siang bersama dan Jungkook memakan dengan lahap membuat Sarang senang, ini adalah pertama kalinya ia memasak untuk Jungkook dan Jungkook menyukainya. Jungkook sudah selesai makan dan dengan sigap, Sarang mengambil piringnya lalu mencucinya, Jungkook hanya duduk manis dan memotret Sarang yang sedang mencuci piring. Ia mengetahui password insta Sarang, lalu memposting fotonya dengan tulisan,

"bebersih setelah makan, kekeke, taken by Jeon Jungkook tampan" dalam bahasa Korea tentunya

Tidak sampai 5 menit foto itu sudah banyak yang comment dan like sudah mencapai 1000 lebih, the power of ARMY sungguh.

'dia istri idaman', 'uri maknae sudah besar', 'aku tidak rela kau dengannya tapi aku mau bagaimana, berbahagialah kalian', 'berhentilah dengannya, kau melupakan ARMY', 'mengapa kau tidak bersama Yeri saja'

'anjir doi lucky cuk', 'mbak ca pencitraan anjer biasa juga ue yang cuci piring', 'caca sudah besar', 'untung gak sama Jin cuk dia, makin receh', 'kawin kawin kawin', 'jungkook kena santet online', 'caca doyan plastik'

Commentnya beberapa seperti itu dan diatas yang berbahasa non formal itu adalah comment dari teman – temannya. Ternyata ada comment dari Dita dalam bahasa Korea dan Jungkook tau itu adalah Hoseok bukan Dita

'jangan lakukan macam – macam! Aku tau kalian dimana dan sedang bersama siapa!' comment itu dibalas oleh Jungkook lewat insta Sarang 'arraseo!'

Jungkook tertawa saja melihat commentnya, ia mengerti sedikit karena disitu banyak yang comment dalam bahasa inggris juga korea. Ada yang mendukung ada yang menolak dan ada yang lucu.

"apa yang sedang kau lakukan? Mengapa tertawa seperti itu?" Sarang lalu menarik langsung ponselnya

"heol, yak jeon jungkook! Kau ini benar – benar, ige mwoya? Kawin? Pencitraan? Nak dajal" kata Sarang

"sudahlah tidak apa, nanti kau akan dikawinkan"

"andwae! Kau harus 'menikah' – bhs Indonesia – baru 'kawin' kan"

"apa bedanya?" tanya Jungkook

"kawin itu proses pembuatan bayi, nikah itu yang sahnya"

"Aahh seperti itu, aku mau melakukan dua – duanya hehe, bagaimana kalau kita kawin dulu sekarang?" tanya Jungkook

"kau akan mati ditanganku kalau begitu. Aish sudahlah, aku ingin bicara padamu"

"baiklah Nyonya Jeon, ada apa?"

"nyonya jeon? Jinjja orang ini heol, begini, oppaku ingin meminta dikenalkan padamu, bagaimana?"

"tapi aku tidak bisa berbahasa Indonesia" kata Jungkook

"menggunakan bahasa korea, oppaku tetehku menggunakan bahasa Korea dengan lancar"

"teteh?"

"iyaa, teteh, kalau di korea itu eonni"

"arraseo, tapi aku tidak bisa ke Indonesia sekarang"

"video call saja nanti hari Sabtu, apa kau kosong?"

"yasudah nanti aku kemari, untuk Nyonya Jeon apa yang tidak"

Mereka menghabiskan dari bersama, menonton TV dan bercanda, sampai akhirnya hujan turun mendukung untuk mereka tidur. Mereka tertidur bersama di sofa dengan TV menyala, hanya tidur cuddling maybe. Seperti itulah, tidak berlebih. Setidaknya sampai gomonya datang, dan melihat mereka, awalnya dia juga kaget tapi ia lantas membiarkan mereka saja. Lalu beralih ke kamar dan ia melihat dapur ada masakan Sarang, ia mencicipinya dan berkata

"omo, ini enak sekali, percis seperti buatan eonni haha, dia benar – benar anaknya ternyata"

Ia mematikan TV lalu membereskan bekas cemilan mereka, lalu ia membangunkan keduanya

"jungkook-ah, sarang-ah, bangunlah"

Tidak butuh lama mereka sudah bangun dan mereka juga kaget dengan posisi tidur mereka lalu menyalahkan satu sama lain. Gomonya hanya tertawa melihat tingkah keduanya

"sudahlah, tidur di kamar, Jungkook tidurlah diatas, tidak apa berdua asal tidak melakukan hal lebih, mengerti?"

"Ahh ne eommoni, terimakasih"

Lalu Gomonya meninggalkan mereka berdua di ruang TV, mereka berdua langsung naik ke kamar Sarang. Awalnya Sarang menolak untuk tidur bersama Jungkook tapi yasudahlah lumayan tidur bersama cogan pikrinya. Jungkook dan Sarang mulai berbaring, awalnya mereka berbaring menghadap keatas bersama, setidaknya sampai Sarang mengharap ke tembok dan Jungkook memeluknya dari belakang. Sarang kaget dengan itu, namun ia berusaha menahan gejolak dalam hatinya, deg – degan seperti ingin lompat jantungnya. Jungkook juga sama ia dapat merasakan jantungnya akan melompat saat ini. Mereka akhirnya tertidur bersama dalam keadaan Jungkook memeluk Saran dan kepalanya ia tempelkan di pucuk kepala Sarang, posisi mereka menempel sekarang. Jungkook juga manusia, ia memiliki keinginan untuk melakukan 'itu' bersama Sarang namun ia tau sampai mana batasannya. Sarang juga dapat merasakan 'itu' Jungkook tapi berusaha tidak memikirkannya.

Saranghae [ Aku Mencintaimu ]Where stories live. Discover now