Biasanya Zega yang membuat frustasi banyak cewek. Tapi kali ini dia yang dibuat frustasi karena satu cewek.

Haha mampus lu, karma.

"Lo gak tau apa-apa Kar, jadi mending lo diem." Dengan tampang nyolot Zega merebut wine ditangan Vikar dan menenggaknya.

Vikar yang geram melihat tingkah Zega, langsung menempeleng kepala cowok itu hingga Zega mengumpat kesal.

"Mau mati lo Kar?!"

"Slow bro." Vikar nyengir. "Sebagai sahabat yang baik hati dan tidak sombong ini, gue ngerasa kudu bantu lo. Seenggaknya berbagi beban, gue tau lo lagi banyak masalah."

Zega mengeryit mendengar perkataan Vikar, apa mungkin Vikar bisa membantunya untuk keluar dari masalah ini? atau justru malah memperburuknya.

"Gue bakal cerita, asal lo bisa jaga rahasia." Zega menatap Vikar dengan perasaan tak yakin.

Vikar tersenyum lalu menepuk dadanya. "Percaya sama gue."

Setelah itu semuanya mengalir dari mulut Zega. Awal dari dia bisa berpacaran dengan Zena hingga memutuskan gadis itu. Semuanya dijelaskan secara gamblang. Tak perlu ditutup-tutupi lagi. Sesak di dada rasanya terbayarkan oleh rasa kepercayaan. Zega percaya pada Vikar. Tentu. Vikar sahabatnya dari lama, tak mungkin kan Vikar membocorkan hal ini pada yang lain?

"Jadi Galaksi tau kalo Zena lesbi dan dia ngancem lo?" tanya Vikar masih setengah tak percaya dengan fakta bahwa Zena pernah memiliki perasaan menyimpang pada sahabatnya sendiri, Abel.

Zega mengangguk membuat Vikar kembali tercengang atas rahasia yang tadi didengarnya. Rasanya tak bisa dipercaya jika seorang Zena bisa memiliki kelainan seperti itu.

"Jadi gue harus gimana Kar?" Zega mengusap wajahnya dengan perasaan putus asa.

Vikar terdiam sejenak, tampak menimbang-nimbang. Dia sendiri juga bingung harus kasih saran apa ke Zega. Lalu tak lama dari itu ia menepuk bahu Zega.

"Saran gue, mending lo jelasin semuanya sama Zena. Lo jujur sama perasaan lo. Lo gak boleh munafik. Dengan lo yang bertindak secara sepihak kayak kemarin, lo ga cuma nyakitin Zena aja tapi lo juga."

"Gue tau Kar, tapi gimana kalo Galaksi menyebarin rahasia Zena? gue gak mungkin diem aja lihat Zena yang bakalan ..."

"Serahin sama gue," potong Vikar cepat, "tugas lo sekarang cuma jelasin semuanya sama Zena, masalah Galaksi biar gue yang tanganin."

"Lo yakin Kar?"

Vikar tersenyum lalu menepuk bahu Zega sekali lagi. "Percaya sama gue."

Zega tak bisa menutup perasaan leganya. Dia benar-benar bersyukur bisa mengenal seseorang seperti Vikar, walaupun kelakuan mereka tak ada bedanya. Tapi paling tidak Vikar telah membantunya keluar dari masalah ini.

"Thanks, Kar. I feel so lucky to have you, my bestfriend. Gue seneng banget kalau Tuhan telah menakdirkan kita sebagai sahabat. Sekali lagi thanks."

"Najis lo, Ga. Kayak sama siapa aja lo pake terima kasih segala. Lagian nih gua gak butuh terima kasih, butuhnya hadiah mobil dari Galaksi, gimana?"

"Gue kulitin badan lo mampus."

"Yeuuu gue bercandaan doang bangke. Gak usah ngambil hati gitu dong, gue gorok lo lama-lama."

"Mau dong digorok pake cinta mas nya..."

"Ih apasih! Najisin bangsat!"

🍁🍁🍁


"Zen, nanti jam delapan kamu dandan yang cantik ya.."

ZenEgaWhere stories live. Discover now