[ZenEga 03]

7.6K 884 142
                                    

Tekan sebelum baca boleh?😂
Comment nya jangan lupa juga

Biar gak ketinggalan notifikasi Update, jangan lupa follow akun ini 😚

HAPPY READING 😘

"Jika kau memilih untuk bermain dengan hati ini, maka bersiaplah jika suatu saat nanti kau akan merasakan sakitnya patah hati."

BAB 3

Zena mengembuskan napas, ia turun dari atas motor kawasaki hitam miliknya, tak lupa membawa plastik berisi bubur digenggamnya.

Kemudian melangkah pelan menuju teras depan rumah Abel. Zena mengetuk pintu bercat cokelat rumah itu beberapa kali, hingga bergerak terbuka dan menampakkan wanita paruh baya.

"Eh non Zena, mau ketemu sama non Abel ya?" tanya wanita itu yang menjadi Asisten Rumah Tangga di kediaman keluarga Abel.

Zena hanya mengangguk kaku, lalu mengikuti langkah Bi Nida yang membawanya menuju ruang tamu di rumah Abel.

"Bentar ya non, Bibi mau ngecek non Abel nya dulu, udah tidur apa belum."

Lagi, Zena hanya bisa mengangguk dan duduk di sofa. Ketika Bibi Nida itu sudah melangkah menuju kamar Abel.

"Non langsung ke kamar non Abel, Bibi mau bikin minum dulu buat non."

Zena tersenyum singkat, lalu berjalan ke kamar Abel yang terletak di lantai dua.

"Abel," panggil Zena, ketika ia sudah berada di depan pintu kamar sahabatnya itu. Di ketuknya pintu itu berulang kali, namun tak ada respon dari sang pemilik kamar.

"Gue masuk ya Bel," ucap Zena sambil mendorong pintu kamar Abel. Dilihatnya, cewek itu sedang tertidur dengan posisi membelakanginya.

"Abel, keadaan lo gimana? masih ada yang sakit? ngomong aja Bel," tanyanya sambil menyentuh kening Abel untuk memastikan kondisi cewek itu.

Zena mengembuskan napas lega, setelah mengecek kondisi Abel yang baik-baik saja.

"Bel gue bawa bubur ayam mang Ujang nih, makan yuk. Kebetulan gue belum makan juga." Zena meletakkan bubur yang ia bawa di atas meja samping tempat tidur Abel.

Melihat Abel yang diam tanpa merespon ucapannya, membuat Zena mengembus napas kesal.

"Gak usah pura-pura tidur deh Bel, gue tau lo gak tidur."

Merasa sudah ketahuan, Abel pun membuka matanya dan menyadarkan tubuhnya di kepala ranjang. "Buat apa lo ke sini?" tanya Abel sinis.

"Gak usah sok peduli lagi lo sama gue." Lantas Abel pun beranjak dari ranjangnya. Entah mengapa ia sudah merasa jengah dengan kehadiran Zena di kamarnya.

Dengan langkah lebar, Zena berhasil menggapai lengan Abel. Membuat langkah gadis itu terhenti. "Bel maksud lo apa? gue gak ngerti."

"Lo masih bilang gak ngerti?! setelah apa yang udah lo lakuin sama orang yang gue sayang!oh good!" Abel tertawa sinis.

"Bel gue bis..."

"Gue udah tau semuanya Zena! jadi gue minta lo angkat kaki dari sini sekarang juga!" Abel menghempaskan tangan Zena dari lengannya.

"Maaf,"

"Maaf,"

"Maaf," Zena mengucapkan kalimat yang sama dengan penuh permohonan. "Maafin gue Bel." Zena kembali menggapai lengan Abel.

ZenEgaWhere stories live. Discover now