[ZenEga 02]

9K 978 227
                                    

Tekan 🌟 sebelum baca boleh?😂
Comment nya jangan lupa juga 😁

Biar gak ketinggalan notifikasi Update, jangan lupa follow akun ini 😚

Koreksi bila terdapat Typo ya

HAPPY READING 😘

"Jangan sekali-kali kau, mencoba untuk mempermainkan perasaan seseorang. Sebab jika kau lengah, maka kau akan terperosok masuk, dalam lingkaran permainan yang kau ciptakan."

BAB 2

Zena ingin sekali beristirahat di kamarnya. Badannya terasa pegal, karena baru saja ia menghajar cowok brengsek yang membuat tenaganya terkuras habis. Terlebih lagi ia harus melihat kondisi Abel, yang terlihat sangat kacau dan jujur saja dada Zena terasa begitu sesak mengingat itu semua.

Awas saja nanti! jika cowok brengsek bernama Galaksi itu berani menyakiti Abel lebih dalam lagi. Zena tak akan segan-segan untuk mematahkan lehernya.

Sudah cukup sakit baginya, ketika melihat Abel yang tertekan ditambah gadis itu, kembali melukai dirinya sendiri. Zena mengacak rambutnya kesal.

Tak terasa kaki gadis itu, sudah melangkah masuk menuju pekarangan rumah. Di lihat sebuah taman kecil di sebelah rumah itu, banyak di tumbuhi dengan berbagai bunga, yang kini telah layu dan mati.

Dulu, taman itu selalu menjadi tempat terfavorit baginya. Zena tersenyum tipis, kala sebuah kenangan indah bersama sang Bunda dan kakak perempuannya terlintas di benak gadis itu. Dan kembali pada realita! Zena mengembuskan napas kasar,
lalu melanjutkan langkahnya kembali.

Alis Zena terangkat satu, ia juga mengernyit heran melihat pintu rumah itu terbuka.

"Papa ada di rumah?" gumam Zena, hanya di balas oleh hembusan angin.

Zena bergerak pelan memasuki rumah itu. Suasana sepi di dalam sana, membuat gadis itu sedikit bingung, namun ia tetap melanjutkan langkahnya untuk menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.

Tubuh Zena mendadak terdiam. Mata gadis itu hanya berfokus pada satu titik, tempat di mana sepasang kekasih tengah bermesraan tak jauh darinya. Seketika emosi yang ditahan Zena kembali bergejolak dan berkobar penuh amarah.

Zena berjalan mendekati Dion, Papanya- yang sedang asik dengan pacarnya. Ah, ralat! wanita sewaannya.

"Apakah anda tak memiliki uang untuk menyewa hotel atau apartemen?" sorot mata Zena begitu tajam menatap kedua manusia itu. "Rumah ini akan ternodai oleh kalian berdua, jika melakukan hal yang tak senonoh di sini!"

Dion melepaskan rangkulan perempuan disampingnya dan menatap Zena dengan tajam bercampur tak suka. "Ini rumah saya! hak saya untuk melakukan apa aja di sini!"

"Ini rumah Mama! Anda tak berhak membawa siapa pun ke rumah ini..." Zena menjeda sebentar ucap-nya. "Jadi, usir wanita murahan ini dari sini! saya tak sudi jika rumah ini di tempati oleh kalian berdua!"

Dion berdiri dari duduknya penuh amarah. "Lancang sekali kamu, mengusir saya!"

Zena tak memperdulikan Dion, dan beralih mendekati wanita yang menantapnya takut.

"Anda tau pintu keluar kan?! jadi silahkan keluar, sebelum saya yang akan menyeret anda!" telunjuk Zena mengarah pada pintu depan.

"Berani ya kamu! di sini kamu yang menumpang, jadi kamu gak ada hak untuk mengusir saya!"

ZenEgaWhere stories live. Discover now