[ZenEga 10]

6.2K 587 153
                                    

Note Author!

Budayakan klik 🌟 sebelum membaca dan Comment setelah selesai membaca.

Seorang penulis akan mencintai para pembacanya, jika kalian mau menghargai hasil karyanya :)

"Wanita itu lemah, oleh karena itu Pria diciptakan sebagai pelindung nya bukan sebaliknya."

"ZENEGA"

Bab 10

Zena menarik paksa tangannya yang digenggam Zega. Cewek itu merasa kesal dengan Zega yang bertindak seolah-olah menjadi pangeran disiang bolong begini, belum lagi Rachel yang kabur. Huh! Liat saja nanti, Zena tak akan memberikan kesempatan Rachel untuk menghirup oksigen dengan tenang.

"Bilang apa, Zen?"

Zena menoleh dan menatap Zega tak suka. Sedangkan Zega hanya melipat tangannya lalu menatap Zena dan menyadarkan punggungnya di dinding restoran, dia seakan-akan sedang menunggu balasan dari Zena.

"Apa?!"

Zega berdecak lalu ditariknya lagi punggungnya dari dinding itu. "Lo enggak peka apa pura-pura bego sih? gue udah bayarin pesanan lo tadi loh, terus lo gak ngucapin terima kasih gitu ke gue? minimal mah kasih ciuman kek di pipi, kalau boleh di bibir."

Zena menatap tajam Zega lalu dia mendekat ke arah Zega membuat cowok itu melangkah mundur. "L-lo m-mau apa?!"

Zega terus melangkah ke belakang hingga punggungnya bertabrakan dengan dinding. Ck, sial! Zega berdoa semoga Zena tidak menonjok, ah lebih tepatnya merusak wajah tampannya ini.

Zena menatap Zega yang kini juga menatapnya lalu pandangan gadis itu beralih menuju bibir Zega. Zega diam-diam menelan ludah, apa benar Zena akan menciumnya? Padahal kan cuma bercanda tadi, tapi kalau benar gak papa deh, bonus hehehe.

Zega mencubit tangannya pelan dan benar itu sakit. Jadi ini nyata dong? asik! Buru-buru dia menutup matanya dan menunggu reaksi dari Zena. Tapi setelah menunggu satu menit, dia tak merasakan tanda-tanda Zena mendekat apa lagi menciumnya.

Sedangkan Zena hanya mengerutkan kening, saat Zega menutup matanya. Namun seakan tersadar bahwa otak cowok itu omes, Zena langsung saja melakukan aksinya yaitu--

Plak!

Zega meringis kecil lalu membuka matanya ketika Zena menampar mulutnya, ah lebih tepat nya ke arah bibir sekseh milik Zega.

"Alamak! bisa doer nih bibir gue," batin Zega berteriak.

"Anjir! lo--"

Plak!

Lagi, Zega meringis ketika Zena kembali menampar di bagian pipinya. Gerakan yang sangat cepat dan tak terbaca itu membuat Zega sedikit terhuyung ke samping.

"Anjer! nih cewek suka banget deh jadiin gue sasak tinju," batin Zega.

"Kok lo tampar gue sih?!" pekik Zega tak terima.

Zena hanya menaikkan bahunya singkat. "Tangan gue gatel, pengen nabok lo."

"Setan!" umpat Zega yang masih terdengar Zena. Sedangkan Zena hanya memutar bola mata dan memilih untuk pergi meninggalkan cowok setengah waras seperti Zega.

"Eh lo mau kemana?!" teriak Zega ketika punggung Zena sudah beranjak meninggalkan nya. Buru-buru dia mengambil motornya dan menyusul Zena.

"Lo gak tau terima kasih banget sih jadi orang! udah gue bayarin malah gue juga yang dapet bogeman, parah emang." Zega memperlambat laju motornya agar setara dengan langkah Zena. Sedangkan Zena hanya bisa mendengus dan memilih untuk tidak bersuara, karena percuma saja menanggapi ocehan Zega yang sama sekali tak berguna.

ZenEgaWhere stories live. Discover now