[ZenEga 23]

4.3K 392 75
                                    

Cie cie yang seneng akhirnya ZenEga update 😂

Kalian vote ke berapa?

Jam berapa baca?

Jawab! gak jawab author ngambek :(

"Inilah perjalanan kita. Kita yang mengarungi dunia dalam satu waktu. Kita yang mengarungi rasanya dalam jiwa yang bersatu."

BAB 23

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam itu, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Zega melirik Zena yang terlelap di bahu kanannya. Gadis itu tampak begitu pulas.

"Lo mirip cewek kalau lagi tidur, Zen." Zega tersenyum dengan mata yang begitu menikmati pemandangan langka di depannya. Mata Zena yang terpejam begitu damai membuat Zega tersenyum lebih lebar lagi.

Dengan iseng, Zega menjepit kedua pipi Zena dengan kedua jarinya yang membuat bibir gadis itu terhimpit maju seperti bibir bebek. "Gue belum pernah liat muka lo sepolos ini, biasanya kan muka lo itu datar mulu kek papan gilesan."

Zena bergerak dalam tidurnya, dahinya sedikit mengkerut kala tangan Zega menekan pipinya. Melihat Zena seperti itu, ingin rasanya Zega membawa Zena pulang dan menjadikan cewek itu sebagai pajangan di rumahnya. Bisa cuci mata ntar.

Cowok itu menepuk pipi Zena pelan. "Zena bangun, kita udah sampai nih. Kamu mau di sini aja? Aku sih gak papa kalau kita berduaan, tapi jangan salahin aku ya kalau kamu nanti aku suruh kamu pijitin pundak aku. Capek tau pundak aku sejam jadi bantal."

Zena masih terlelap.

"Zena...."

Hening.

"Sayang bangun. Kita udah sampe." Zega menunduk dan menatap Zena yang masih tertidur. Tangan cowok itu bergerak menyingkirkan rambut dari wajah Zena. "Ini semacam bentuk kode biar aku gendong, hm?"

Dalam tidurnya, Zena sedikit terusik ketika suara dan deru nafas Zega terasa tepat di telinganya. Zena berdecak pelan lalu kembali mencari posisi yang lebih enak.

"Zena," ucap Zega pelan dekat dengan telinga Zena. Zega tersenyum miring lalu dengan sekali hentakan dia menggendong tubuh cewek itu.

"AAAAA!"

Tak lama kemudian suara pekikan Zena terdengar ketika Zega tiba-tiba menggendong tubuhnya bak karung beras. Gadis itu memukul pundak cowok itu dengan kedua kaki yang bergerak seolah sedang menendang angin. "Lepasin!"

"Enggak," balas Zega singkat. Cowok itu berjalan santai seolah dia seperti tak peduli dengan semua mata yang memandang ke arah keduanya.

Zena berdecak. Kepalanya pusing karena dunia seolah terbalik, eh maksudnya posisi tubuhnya yang terbalik. Zena bertanya dalam hati, apa Zega tidak berat ya menggendongnya?

"ZEGAAAA! TURUNIN ISH! MALUUU!" Zena berteriak tepat di telinga Zega namun cowok itu hanya mengusap telinganya sekilas lalu kembali mengabaikan Zena.

"ZEGAAAA!"

"Apa sayang? Kamu mau aku turunin? Tapi nanti ya kalau udah sampe di hotel."

"Zega!"

"Apa beb? Ka-- AW! ANJIR JAMBUL GUEEEE!"

Kini giliran Zega yang memekik kencang ketika dengan kejamnya Zena menjambak jambul nya yang memiliki daya tarik kegantengan melebihi Pangeran Arab. Huh, Zena laknat!

"JAMBUL GUE ADOOOH!"

Zega menurunkan Zena dengan posisi kaki terlebih dahulu lalu mengusap-ngusap jambul nya. "Udah aku bilang jangan sembarangan jambak jambul aku! Nanti kegantengan aku berkurang tau!"

ZenEgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang