[ZenEga 21]

5.3K 472 91
                                    

Note Author!

Budayakan klik 🌟 sebelum membaca dan Comment setelah selesai membaca.

Seorang penulis akan mencintai para pembacanya, jika kalian mau menghargai hasil karyanya :)















"Rindu itu curang! Masa dia membiarkan kita rindu sendirian tanpa tahu bagaimana caranya untuk berhenti."

Bab 21

Gelap malam yang diterangi rembulan mengundang Zega untuk duduk di balkon depan kamarnya sambil memetik gitar dengan nada yang lembut.

Matanya menerawang jauh dengan memori otak yang memutar kenangannya bersama Mama dan Papanya. Diiringi nada lembut yang dirinya ciptakan membuat Zega semakin tenggelam hingga setetes air keluar dari pelupuk matanya.

"Ma, Pa. Zega rindu." petikan gitar itu berhenti, Zega menyimpan gitar itu di sebelahnya lalu mengusap air matanya.

Dia butuh orang untuk mengubah moodnya menjadi ceria kembali, Zega memang wajar jika merindukan kedua orang tuanya itu. Namun, Zega tidak boleh sampe terlarut. Dan Zega janji besok dia akan menengok kedua orangnya sebelum pergi ke sekolah.

Otaknya tiba-tiba teringat dengan Zena, entah mengapa tanpa diminta dan tanpa disadarinya dengan Zena dia akan merasa tenang.

Zega mengambil ponselnya di atas nakas lalu mulai mencari kontak gadis itu dan setelah ketemu dia mulai menelpon.

Zega tak peduli sekarang jam berapa dan sedang apa Zena sekarang, dia hanya ingin menelpon Zena malam ini walaupun sekarang sudah pukul 10:00 malam.

"Ish, gue yakin lo belum tidur Zen, angkat dong," gumamnya kesal karena Zena belum juga mengangkat telponnya.

Zega mengirim pesan pada Zena.

ZenEga (Zenanyaega)

Zega Angkasa
Angkat telepon gue Zen!!

Read

Zega mendengus kesal pesannya hanya di read oleh gadis itu. Namun, Zega tak menyerah sampe disitu.

Zega Angkasa

Zen
Zenaaa
Zenaaaaaaaaa
Zenaaaaaaaaa! Angkat elah,-
Zena! Woi diem-diem bae, ngopi lah!
Zenaaaaaaaaaa!
ZENAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!

Read

Zega kembali menelpon Zena karena mungkin gadis itu akan mengangkatnya setelah ia spam, dan ternyata dugaan nya benar, Zena mengangkat telponnya dengan langsung menyemburkan kekesalan gadis itu.

"Ngapain sih lo telepon gue malem-malem gini?! Gak punya etika atau otak gak sih lo?! Ini jam tidur tau gak!?" omel Zena ketika gadis itu sudah mengangkat telepon dari Zega.

Zega menganga lebar saat dirinya langsung disembur amarah oleh Zena tanpa aba-aba dahulu, dengan suara yang lumayan membuat Zega menjauhkan ponsel dari jangkauan telinganya.

"Yaelah, Zen. Gua tau kok kalau lo belom tidur. Secara, anak rajin kek lo tuh pasti lagi depan meja belajar sambil mantengin buku iya kan?" tanya Zega.

ZenEgaWhere stories live. Discover now