"Oh iya! Sorry, keceplosan lagi."

"Yaudah, yuk masuk mobil. Gue mau kasih kejutan buat lo," ujar Rio dengan sangat misterius yang membuat Giselle menatap Rio bingung.

"Where are we going?"

"Just stay quiet, Sell. Jangan banyak tanya. Nanti juga lo tau kita ke mana," jawab Rio yang membuat Giselle melipat tangannya didada sebagai tanda bahwa dirinya tidak terima pada Rio yang tidak memberitahu ke mana mereka akan pergi.

Butuh waktu dua jam untuk Rio dan Giselle bisa sampai di tempat tujuan mereka. Begitu sampai, ternyata Giselle sedang terlelap. Sebenarnya, Rio tidak tega harus mengusik kenyenyakan Giselle seperti ini.

Namun, ia terpaksa melakukannya demi kelancaran rencana yang sudah dibuatnya untuk Giselle. "Sell, bangun yuk. Udah sampe nih."

Merasa pipinya ditepuk seseorang, kedua mata Giselle mulai terbuka. "Argh. Ini dimana, Yo?"

"Ya, ini di tempat tujuan kita. Kejutan lo ada di dalem. Btw, buat ke dalem, gue ijin nutup mata lo ya pake kain ini. Kan lo tau ini kejutan, jadi mata lo harus ditutup dulu."

"Terus gue jalan gimana, Yo? Udahlah ga usah pake ditutup. Langsung aja yuk ke sana," ujar Giselle yang sudah siap hendak keluar dari mobil. Namun, tangan Giselle pun langsung ditarik oleh Rio sebagai tanda Rio tidak setuju.

"Sist, sekali ini aja, please?" Karena Rio memelas padanya, Giselle pun segera mengangguk. Rio pun tersenyum bahagia dan segera memakaikan kain tersebut dimata Giselle.

Setelah selesai, Rio mencoba untuk melambaikan tangannya untuk memeriksa apakah kain yang ia pakaikan ke Giselle sudah benar-benar membuat Giselle tidak bisa melihat keluar lagi atau tidak.

"Lo sama sekali gak liat tangan gue kan barusan?" Giselle pun menggeleng. Rio pun tersenyum. "Okay, sekarang lo ikutin gue. Tenang, gue bakal tuntun lo. Jangan takut jatoh ya. Lagian kalo lo jatoh, bakal gue tangkep."

Benar saja selama perjalanan Rio dan Giselle memasuki kawasan tersebut, tangan Giselle menggenggam erat baju Rio. Rio yang melihatnya tersenyum geli. Ternyata, jika sedang dalam keadaan seperti ini, ekspresi ketakutan Giselle sangat lucu. Membuat siapa saja yang melihatnya pasti gemas.

"Yo, ini kita udah sampe belom sih? Jauh banget jalannya," umpat Giselle gusar karena sejak tadi ia sudah merasa berjalan jauh namun Rio belum juga membuka kain penutup matanya.

"Be patient, okay, Sell? Sedikit lagi kita sampe. Ya, semoga kejutan ini buat lo seneng ya." Akhirnya, setelah berjalan cukup jauh dan menaiki beberapa anak tangga, keduanya pun sampai di tempat tujuan. Rio pun memelankan langkahnya dan segera berbalik menghadap Giselle. Rio pun mendekat dan segera melepaskan kain yang menutupi mata Giselle.

"Kita udah beneran sampe ya?" tanya Giselle ketika merasa kain yang menutupi matanya agak kendur. "Iya, kita udah sampe. Bentar ya, gue lagi buka iketannya."

Setelah ikatan itu berhasil terbuka, kedua mata Giselle pun mencoba untuk menetralkan penglihatannya. Begitu sudah normal, kedua mata Giselle melotot hebat begitu tahu di mana ia berdiri.

"Yo, ini keren banget," ujar Giselle yang masih tidak percaya bahwa dirinya sedang berdiri di tempat tersebut. Kalian pasti penasaran, tempat apa yang dikunjungi Giselle dan Rio?

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Where stories live. Discover now