Part 25 : Worry Feeling (Part 1)

5.4K 182 5
                                    

"Hallo Sell?" sapa Rio dengan suara seraknya.

"Hallo Rio, I'm so sorry. Batre iPhone gue abis dan ini baru keinget buat ngecas. Pas nyala, liat lo nelfon lebih dari dua puluh kali. Jadi gue langsung telfon lo balik. Jadi ada apa?" kata Giselle merasa bersalah.

"Ini jam berapa? Shit, jam sebelas?! Lo dimana Sell, kenapa lo belom balik?" tanya Rio cemas.

"Oh iya gue lupa kasih tau lo. Gue nginep dirumah Evan, Yo. Soalnya dia sakit dan bibinya dia lagi pulkam jadi gue harus jagain dulu malem ini. Kondisinya masih belom pulih soalnya. It's okay kan? Lo udah makan? Duh maaf banget batre iPhone gue pake abis gini. Karena tadi lagi rempong banget."

Mendengar penuturan Giselle, Rio sekarang semakin paham akan satu hal. Perihal kedekatan Giselle dan Evan memang sudah sangat dekat dan bahkan akan susah untuk berpisah. Karena mereka sudah bergantung satu sama lain yang akan memungkinkan mereka tetap bersama walaupun hanya sebatas sahabat.

"Syukur deh kalo lo dirumah Evan. But, are you really okay Sell?"

"I'm totally okay, Rio. You don't have to worry that much. Or you wanna do video call with me to prove that I'm okay?" tantang Giselle. Rio yang benar-benar khawatir lalu berkata, "okay. Now, turn on your skype." Keduanya pun mengaktifkan aplikasi skype mereka masing-masing dan melanjutkan obrolan mereka melalui video call.

"See? I'm fine Rio. Semua baik-baik disini, okey? Jadi ga perlu khawatir kayak gitu ah serasa ilang gue," ucap Giselle.

"Ya sekarang gue percaya lo gapapa. Jujur, lo bikin gue panik tau ga."

"Sliw aja bos. Lagian gue bakal aman di rumah Evan. Rumah Evan itu udah kayak rumah kedua gue, Yo. Jadi ga mungkin ada yang nyakitin gue."

"Oke oke, Sell. Ya udah kalo lo dirumah dia, it's okay Sell. Gue kira lo dari tadi tuh kemana. But, you must take care for yourself, okay? Jangan sampe lo jagain orang sakit nanti malah lo gantian yang sakit. Gue udah makan kok. Lo udah makan, adek kecil?"

"Ehh gue bukan adek kecil gue udah gede," jawab Giselle sebal. Rio yang mendengarnya tertawa kecil. Kemudian Giselle pun berkata lagi, "gue udah makan juga kok. Ini baru mau tidur. Yaudah gue duluan ya, Yo. Besok gue balik kok. Oh ya jangan lupa kunci pintu lo ambil nanti gue ga bisa masuk lagi," pesan Giselle.

"Siap tuan putri! Okey, good night my lil sist," kata Rio memberikan salam untuk Giselle yang entah sejak kapan sering sekali Rio ucapkan setiap malam pada Giselle.

"You too Rio. Sleep well okay, bro? Gue tau lo kurang tidur selama ini."

"Ayey, captain!"

****

Keesokan harinya, Giselle sudah kembali pulang kerumah dengan tubuh yang terasa pegal. Tubuhnya juga kaku untuk digerakkan. Mungkin ini efek dari menjagai Evan semalaman.

"Sell, lo yakin tetep mau berangkat sekolah? Badan lo kaku gitu mana enak sih sekolah," seru Rio saat membangunkan Giselle untuk segera bersiap.

"Udah gapapa, gue bisa kok. Yaudah gue mandi deh. Sana lo juga mandi," ucap Giselle sambil berdiri. Namun karena tubuh Giselle benar-benar kaku, Giselle pun merintih kesakitan. Rio yang mendengarnya langsung mendekati Giselle dan membantu Giselle.

"See? I told you, Sell. Lo hari ini ga boleh masuk sekolah. Nanti gue bakal sekolah setengah hari dan bakal langsung pulang buat nemenin lo. Dan kali ini plis dengerin kata-kata gue," perintah Rio yang saat ini bertindak benar-benar seperti kakak laki-laki kandung Giselle.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang