Part 3 : The Worst Thing I've Ever Heard

19K 558 18
                                    

[NEW VERSION]

*****

"AAA!!! RIO!!!" teriak Giselle.

"Elo ngapain masuk kamar gue?! Bukannya ngetok malah teriak. Polusi suara hoy!" teriak Rio yang sedang bermain gitar dengan bertelanjang dada.

"Yo, cepet pake baju lo!! Kenapa lo harus buka baju gitu sih?! Kan ada AC, woy!!" maki Giselle sambil masih menutup matanya.

"Ya elah selo aja kali. Gue cuman lagi males pake kaos," jawab Rio sambil memakai kaos oblongnya. "Udah buka mata lo. Lagian kenapa lo gak ngetok pintu dulu sih? Biar gue tau kalo ada yang mau masuk," kata Rio sambil membereskan gitar miliknya.

"Males. Lagian, lo ngapain sih malah main gitar elektrik gitu didalem kamar? Kalo mau main, tuh di studio bawah, jangan di sini. Ganggu tau nggak? Inget ya, di lantai ini nggak cuman lo doang. Ada gue, okay?" kata Giselle sambil melipat tangannya.

Rio berjalan ke arah Giselle dan berkata, "Lo nggak berhak ngatur urusan gue. Urusin aja urusan lo sendiri, okay? Inget lo itu cuman adek tiri bukan kandung."

Sedikit tertohok dengan perkataan Rio, membuat Giselle menjawab perkataan Rio dengan geram. "Gue tau kok kita bukan saudara kandung dan gue juga nggak sudi punya kakak kayak lo! Inget ya, gue begini karena gue mau lo hormatin gue sebagai pemilik asli rumah ini. Remember Yo, lo di sini tuh cuman numpang! Semua ini terjadi karena mama ngijinin kalian tinggal di sini. Asli ya kalo gue tau semua ini, gue nggak bakal biarin gitu aja."

"Tenang aja gue nggak lupa kok soal itu. Tapi, tolong lo bisa hargain privasi orang juga, layaknya gue yang nggak bakal kepo sama urusan lo di kamar. Dan tolong ya, kalo lo mau negur gue, nggak usah pake otot bisa nggak? Telinga gue cape banget sumpah dengernya. Lagian, telinga gue masih berfungsi dengan baik. Ngerti? So, sekarang lo tolong tinggalin kamar gue."

"What?! Lo tuh ya-"

"Please, Sell, leave," pinta Rio sambil mendorong tubuh Giselle agar kelaur dari kamarnya dan mengunci pintu tersebut. Giselle yang belum sempat membalas perkataan Rio, terpaksa kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal.

"Bodo amat dia mau ngomong apa. Awas aja kalo sampe dia ngelanggar rules yang dia bikin sendiri. Nggak bakal gue birin tenang lo, Yo," gerutu Giselle sambil berjalan masuk ke kamarnya dan beristirahat.

****

Keesokan harinya, Giselle dan Rio masih beraktivitas di rumah karena masih menjalani libur kenaikan kelas, sedangkan Erica dan Herman harus tetap pergi ke kantor. 

Meski masih hari libur, Giselle tetap ingin bangun pagi untuk melakukan senam kecil di taman belakang rumahnya agar tubuh kakunya bisa sedikit rileks dengan adanya peragangan selama senam.

Akan tetapi, belum alarmnya berbunyi sudah terdengar suara berisik dari lantai bawah. Mau tak mau, Giselle terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju balkon kamarnya untuk melihat apa yang terjadi di lantai bawah. 

"Anjir!! Ini anjing siapa sih? Sialan banget gue hari ini! Please, siapapun tolongin gue!"

"Eh, yaampun den Rio. Gapapa den?" tanya Bi Inah sambil membantu Rio berdiri.

"Gapapa, Bi. Saya cuma kaget aja kok tiba-tiba ada anjing di halaman ini. Ini anjing siapa, Bi?"

"Ini kan anjingnya non-"

"Itu anjing gue, Yo. Kenapa? Nggak suka? Pindah aja dari rumah ini," ucap Giselle dengan nada sinis kepada Rio. Bi Inah yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas karena tahu kedua majikannya itu seperti Tom and Jerry yang tak kunjung berdamai.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang