Part 20 : Care About Her

7.7K 265 3
                                    

Aktivitas sekolah berjalan kembali seperti biasa. Minggu ini, para pemain basket Rollable kembali berlatih mempersiapkan diri menghadapi lawan yang lebih berat di pertandingan selanjutnya.

Kini Juan dan teman-teman satu tim inti sedang berada di lapangan outdoor untuk latihan. Karena terik matahari begitu menyengat, tak jarang kelimanya mengelap keringat yang sudah melumuri tubuh mereka sejak mulai berlatih.

"Oper sini, sini!" perintah Juan kepada Rio yang hendak mengoper. Rio yang memang lihai dalam hal basket selalu menunjukkan kelebihannya dalam setiap permainan basket yang sedang berlangsung. Maka tak heran penggemar Rio semakin bertambah sejak pertandingan basket kala itu.

"Yes, masuk! Udah mantaplah calon kapten basket kita ini," seru Joe sambil menepuk pundak Rio.

"Apaansi lo! Gue belom tentu kali jadi kapten. Masih banyak anak-anak disini yang skillnya bagus."

"Iya apa kata lo deh."

Rio dan teman-temannya kembali berlatih dengan semangat tanpa sadar telah terjadi sesuatu hal buruk. Sesuatu yang bisa membuat semuanya shock dan bahkan kembali lagi masuk menuju rumah sakit.

****

Sedari tadi Giselle hanya memainkan pulpen miliknya tanpa sama sekali mengerjakan latihan soal untuk persiapan dirinya besok menghadapi ulangan. Giselle yang sedang belajar dikamarnya tak dapat berkonsentrasi. Banyak pikiran yang menggangunya akhir-akhir ini. Salah satunya seperti kejadian aneh tadi siang.

#Flashback On

Giselle sedang berjalan dari kantin menuju kelasnya. Namun saat melewati lapangan, langkahnya pun terhenti dan matanya tertuju melihat seseorang yang sedang asik mendribble bola basket bersama teman-temannya. Seketika, perlahan sudut bibir Giselle membentuk sebuah senyum kecil.

Tapi tak berapa lama, senyum itu hilang bersamaan dengan Giselle melihat sosok hitam dibalik pohon yang berada dekat dengan lapangan. Selama lima menit, sosok itu hanya diam berdiri disana. Namun dengan gerakan cepat, sosok itu berlari melarikan diri dan meninggalkan Giselle yang bertanya dalam hati.

Giselle yang tak berpikir panjang, tiba-tiba melangkahkan kakinya menuju pinggir lapangan dan pergi menuju pohon itu. Ia memerhatikan sekelilingnya dengan seksama. Sosok hitam itu sudah tak ada. Ia menyesal tak berlari sejak tadi. Jika ia dapat menangkap sosok itu, Giselle akan mendapatkan jawaban dari pertanyaannya selama ini.

Saat Giselle memutuskan untuk kembali menuju kelasnya, ia dicegat oleh Rio yang menghampirinya dengan keadaan tubuhnya yang penuh keringat dan tas sekolahnya yang Rio selempangkan di satu pundaknya

"Sell, are you okay?" tanya Rio to the point. Giselle yang masih shock dan bingung hanya dapat melamun saat ditanya. Karena pertanyaannya tidak dijawab, Rio melambaikan tangannya di depan wajah Giselle bermaksud untuk membuat Giselle sadar. Tapi hal itu tak membuahkan hasil. Justru membuat Giselle pergi berjalan menuju kelasnya dengan tatapan kosong. Rio yang melihatnya semakin bingung ada apa dengan adik tirinya itu. Tak biasanya Giselle seperti itu.

#Flashback Off

Mengingat kejadian itu membuat penat kembali datang ke kepala Giselle. Karena tak bisa menahannya, Giselle bangkit dari duduknya dan menuju ranjangnya sambil memegangi kepalanya yang semakin sakit. Baru kala pertama Giselle merasakan pusing yang berlebihan seperti ini. Baru saja ingin merebahkan tubuhnya, Giselle terjatuh dan semua menjadi gelap.

****

Saat duduk sambil menatap kearah seseorang yang sedang tak sadarkan diri sangat meresahkan. Sangat meresahkan hati. Hal ini sedang dialami sosok pemuda yang sedang duduk sambil mengusap wajahnya. Ialah Rio. Rio yang sedang duduk di dalam kamar rawat inap seseorang yang beberapa hari ini membuatnya senang.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang