Part 19 : A Little Moment

7.6K 240 14
                                    

Hari ini adalah hari dimana tim basket Royal International High School akan bertanding melawan tim basket dari Serevit International High School. Bertempat di lapangan indoor Royal International, semua pendukung tim basket Royal International memenuhi lapangan indoor dengan mengumandangkan lagu yel-yel mereka untuk memberi semangat kepada tim basket Royal International.

"Are you guys ready?" tanya Mr. James, selaku coach tim basket kepada anak didiknya. Seluruh anggota, mulai dari tim inti sampai tim cadangan mengangguk mantap.

"We're ready, Sir!" jawab Juan selaku kapten tim basket dengan suara lantang. Mr. James mengangguk mantap dan kembali berkata,"alright. Saya akan tinggal kalian disini. Sepuluh menit lagi, kalian keluar dan kita tunjukkan kepada mereka jika kita memang yang terbaik. Mengerti?!"

"Yes sir!" jawab seluruh anggota tim. Mr. James pun pergi meninggalkan ruangan ganti dan menyisakan para anggota tim.

"Okay guys, pertandingan hampir mulai. Sama kayak kata Mr. James kalo sekarang kita harus tunjukkin jati diri basket sekolah kita. Karena kita adalah tim terbaik. Who are we?"

"ROLLABLE!"

"WHO ARE WE?"

"ROLLABLE!!! YEAHH!" sahut semua pemain dengan suara lantang.

Semua pemain satu persatu mulai keluar menuju lapangan indoor. Dan saat tim 'Rollable' masuk ke dalam lapangan, para pemain disambut meriah oleh suara riuh para penggemar dan juga para pendukung mereka.

Babak pertama dilewati dengan baik oleh tim 'Rollable'. Memang benar, mereka adalah tim basket terbaik. Para pemain inti yang terdiri dari Juan, Rio, Joe, James, dan Ryan memang memiliki skill yang harus diacungi jempol untuk bermain basket. Mereka berlima memang layak untuk mengikuti lomba basket nasional ini.

Ditengah kerumunan penonton lomba basket ini, Giselle sedang bersembunyi dibalik jaket abu-abunya. Giselle datang ke pertandingan basket ini bersama dengan Gina. Entah apa yang merasuki Giselle hingga ia berada di lapangan indoor sekolahnya dengan memakai baju seperti detektif.

"Sell, lo mau sampe kapan kayak gitu terus? Gak gerah apa?" tanya Gina dari samping Giselle.

"Ya gerah lah, Gin... Udah ahh diem aja deh. Gue ga mau sampe gue ketauan aja."

"Ha ketauan? Ketauan dari siapa?" tanya Gina balik. Giselle malah mengabaikan pertanyaan Gina dan fokus kembali menonton jalannya pertandingan.

"Oh gue tau sekarang. Lo ga mau sampe ketauan Rio kan kalo lo nontonin dia? Ahh ketebak lo, Sell," kata Gina cepat yang membuat Giselle bungkam. Dan memang perkataan Gina benar adanya. Entah mengapa, hari ini Giselle sangat ingin melihat Rio bermain basket. Mungkin awalnya hanya rasa penasaran yang bergejolak dalam hatinya sejak kemarin saat dirinya bertemu dengan Rio yang menggunakan seragam basket.

"DANN MASUK!! Royal International School menambahkan satu poin lagi!" kata para komentator yang membuat semua pendukung tim 'Rollable' berteriak gembira menyambut kemenangan hampir diraih.

Tanpa disadari, Giselle juga ikut berteriak. Bahkan ia berdiri diatas kursinya karena terlalu senang mendengar tim basket sekolahnya sebentar lagi akan menang.

"Sell? Sell!" panggil Gina dengan memberikan sebuah kode kepada Giselle. Giselle yang dipanggil langsung menengok dan memerhatikan kode yang diberikan Gina. Ternyata Giselle hampir lupa turun dari kursi yang diinjaknya.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang