Part 43 : The Investigation (Part 4)

2.8K 107 10
                                    

Ternyata, didalam rumah masih ada beberapa bekakas yang mungkin sengaja ditinggal. Semua barang itu pun terlihat rapi meski ditutup dengan kain-kain putih agar debu tidak langsung mengotori bagian permukaan barang-barang tersebut.

"Baiklah, silakan atuh kalian lihat-lihat. Saya nunggu di pos satpam depan sana. Kalau sudah selesai, tinggal panggil saya," ucap bapak itu membiarkan enam remaja ini menjelajahi seluruh penjuru runah tersebut.

"Baik pak. Terima kasih banyak pak-"

"Saya pak Tony. Saya permisi dulu." Sepeninggalan Tony, Giselle dan lima sekawan mulai berpencar untuk melihat seluruh bagian rumah itu. Agar lebih cepat dalam pencarian, Tio membagi tugas pada setiap orang. Joe memeriksa ruang tamu dan ruang keluarga. Matt memeriksa dapur dan taman belakang. Ryan memeriksa kamar utama. James memeriksa kamar tamu. Giselle dan Tio pun memeriksa kamar Rio.

Satu persatu dari mereka mulai menuju ke tempat tujuan masing-masing dan mulai menggeledah. Karena kamar Rio berada di lantai dua, Giselle dan Tio pun segera naik dan mencari letak kamar Rio. Akhirnya, mereka menemukan sebuah pintu kamar dengan gantungan bertuliskan 'Mario'. Giselle dan Tio pun memutuskan untuk memutar gagang pintu tersebut.

Ketika pintu itu sudah terbuka, kondisi didalam kamar Rio pun terlihat. Kondisi kamar Rio sangat berdebu dan udaranya sangat pengap. Awalnya, Giselle dan Tio mengira kamar Rio sudah benar-benar kosong, namun keduanya menatap heran kearah sebuah lemari kecil—satu-satunya barang yang ada di kamar Rio.

"Sell, tunggu disini aja. Gue cek dulu lemarinya," kata Tio sambil berjalan mendekat ke arah lemari itu. Tio membuka lemari itu pelan-pelan dan melihat secara seksama apa isi lemari kecil itu. Karena lemari itu kecil dan gelap, terpaksa Tio harus memasukkan tangannya untuk mencari tahu isi lemari tersebut. Saat tangan Tio masuk, tiba-tiba ia merasakan ada sebuah benda didalam sana. Tangan Tio pun berusaha untuk menggenggam benda itu dan mencoba untuk mengambilnya. Begitu benda itu dapat keluar dari lemari ternyata benda yang digenggam Tio  adalah sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu jati.

"Pantes aja pas gue tarik berat. Aneh banget Rio punya kotak beginian." Tio pun segera berjalan mendekat kearah Giselle sambil menunjukkan kotak itu.

"Itu kotak punya Rio kak?"

"Harusnya gitu, Sell. Abisnya ada di lemari itu. Kita coba bawa aja kebawah dan bukanya bareng sama anak-anak yang lain." Giselle mengangguk setuju.

"Sell, tolong pegang ini dulu. Gue mau cek dulu apa masih ada barang yang mencurigakan." Tio kembali menyusuri kamar Rio dibantu dengan Giselle. Namun karena sudah lima belas menit mencari tidak menemukan apa-apa, akhirnya Giselle dan Tio memutuskan untuk kembali ke lantai dasar dan berdiskusi dengan teman-teman yang lain.

"Guys! Kalo udah selesai langsung kumpul diruang tengah ya. Gue sama Giselle udah selesai dan kita bakal bahas apa yang kita liat," teriak Tio hingga suaranya menggema diseluruh bagian rumah. Tak lama terdengar balasan dari anak-anak yang lain. Kira-kira sepuluh menit setelah Tio berteriak, semuanya sudah berkumpul di ruang tengah.

"Okay, kita langsung mulai aja. Dimulai dari Joe. Okay, bro lo nemuin apa di ruang tamu dan ruang keluarga?"

"Okay, sebenernya didua ruangan itu ga ada yang aneh. Bener-bener cuman ada sofa dan meja yang kayaknya sengaja ditinggal. Gue pun udah coba untuk buka kain putih itu satu-satu biar gue tau benda apa yang ada dibaliknya tapi tetep aja sih ga nemu yang aneh justru normal banget. Bener-bener layaknya ruangan yang ditinggal sama penghuninya," jelas Joe dengan mantap.

"Okay, thanks Joe. Next, ke Matt."

"Okay, kalo kalian lupa gue geledah bagian dapur dan taman belakang. Di dapur fix banget kosong karena yang tertinggal cuman lemari dapur dan didalamnya kosong ga ada petunjuk apa-apa. Lalu, taman belakang. Disana sih aslinya juga ga ada yang special, cuman ada hamparan rumput kering yang mati dan ada sebuah pintu. Karena penasaran, gue coba buka dan ternyata itu gudang kecil. Isinya cuman kayu-kayu ga pake sama kaleng-kaleng cat rumah yang masih disimpen. So, laporan dari gue disana ga ada yang aneh," ucap Matt dengan mantap juga.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang