Part 34 : Poison?

4K 143 11
                                    

BTW, MENURUT KALIAN KALO GUE BUAT GRUP LINE BUAT KALIAN PARA READERS BIAR BISA TANYA2 SOAL CERITA GUE YAY/NAY?

Happy Reading~~

****

"Wait-wait. Kenapa tiba-tiba lo nyuruh gue buat jenguk Rio? Emangnya Rio kenapa?" tanya Giselle penuh selidik. Gina yang tak bisa menceritakan langsung menunjukkan hasil kalimat yang ia temukan dari sms tersebut.

Malam ini semua akan berakhir. Malam ini kau akan melihat seseorang yang kau sayangi pergi dari dunia ini

Giselle yang melihat kalimat itu segera membereskan tasnya dan langsung menghampiri Tio yang berada di parkiran mobil.

"Loh-loh Sell, lo kenapa?"

"Kak Tio, kita harus ke rumah sakit sekarang! Rio kak, Rio," ucap Giselle dengan mata berkaca-kaca. Tio yang mengerti situasi tegang ini langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Rio berada.

Ketika keduanya sudah tiba di rumah sakit, Giselle dan Tio langsung berlari menuju kamar inap Rio. Giselle dengan keadaan berantakan tak menghiraukan tatapan orang-orang yang melihat kearahnya. Karena saat ini yang terpenting adalah melihat kondisi Rio. Benar sekali apa kata firasatnya bahwa sms teror itu akan berlanjut entah sampai kapan. Giselle memang sudah menduganya sejak awal.

"Kak Tio, Rio bakal aman-aman aja kan?" tanya Giselle saat mereka berada dalam lift. Tio mengangguk sambil mengelus puncak kepala Giselle untuk menenangkannya.

Ketika sampai dilantai kamar Rio berada, keduanya kembali berlari dan langsung mencari kamar Rio. Belum masuk ke dalam, Giselle dan Tio terkejut begitu melihat ada suster yang membelakangi mereka. Giselle yang panik langsung membuka pintu.

"Suster sedang apa?" tanya Giselle to the point. Karena posisi suster itu membelakangi Giselle dan Tio, suster itu langsung membalikkan badannya sambil menyembunyikan sesuatu dibalik badannya.

"Sa-saya sedang memberi vitamin untuk Rio," jawab suster itu dengan gugup. Giselle dan Tio yang merasa aneh langsung memberi tatapan tajam kepada suster itu.

"Kasih vitamin sus? Disaat pasien sedang tertidur pulas seperti itu?" tanya Tio saat melihat Rio sedang tertidur pulas diatas ranjang.

Suster itu melirik sebentar kearah Rio dan berniat berjalan keluar tanpa mengatakan apa-apa. Namun sebelum suster itu keluar, Giselle dan Tio berhasil mencegatnya.

"Suster, apakah anda keberatan jika saya melihat apa yang suster pegang ditangan sebelah kanan?" tanya Giselle dengan bahasa yang sangat sopan namun tatapannya sangat tajam. Begitu Giselle bertanya seperti itu, sangat terlihat jelas ekspresi ketakutan suster itu ketika melihat tatapan tajam Giselle.

Tak lama, Giselle mengulurkan tangannya dan membuka telapak tangannya bermaksud agar suster itu menyerahkan benda yang disembunyikannya itu.

"Maaf mbak sebelumnya, tapi saya tidak menyembunyikan sesuatu. Saya hanya membawa suntikan ini. Suntinan ini pun berisikan vitamin Rio," jelas suster itu tanpa ada rasa takut dengan Giselle dan Tio. Meski suara suster itu sekilas terdengar meyakinkan tapi Giselle tahu bahwa suster itu menyembunyikan sesuatu.

"Oh begitu? Baiklah kalo memang benar suntikan itu berisi vitamin untuk Rio, suster tidak keberatankan jika menyerahkan suntikan itu pada kami dan kami akan menguji cairan tersebut apakah benar itu vitamin atau cairan yang lainnya," kata Tio menantang suster itu. Tio pun membuka telapak tangannya dan tak lupa tatapan tajam matanya masih setia memandangi suster itu.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang