Part 47 : The Truth (Part 3)

3.7K 86 7
                                    

Readers, jangan lupa untuk follow @/gisel.thewriter_ yaa... untuk tau sneak peek setiap cerita Author:)

🚫PERINGATAN!!🚫
ADA BEBERAPA KATA KASAR DI PART INI

Ps Note : Readers, kata-kata kasar dipart ini jangan dipakai ya di kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini digunakan untuk keperluan cerita ini saja😊

Happy Reading~~

*****

Setelah mengatakan nama kakak tirinya, kedua bola mata James dan Ryan sama-sama melotot. Jujur, keduanya sangat terkejut dengan fakta yang baru saja mereka ketahui.

"Sekarang cepet telfon mereka dan cari Giselle sama Rio sebelum dia membunuh keduanya." Kata-kata Evan seketika membuat James dan Ryan semakin panik dan segera membuka smartphone masing-masing dan mulai menelfon. James menghubungi Satria, sedangkan Ryan menghubungi Tio.

Berbeda dengan kondisi di dalam gudang, Tio yang berada di luar sedang dilanda kegelisahan karena Giselle berlari entah kemana. Saat ini pun, Tio sedang mengejar Joe dan Matt yang sudah terlebih dahulu mencari Giselle. Jujur, Tio tidak tahu harus mencari Giselle kemana apalagi lapangan kosong itu sangat luas.

Namun, berkat keyakinannya, Tio tetap berlari dan mencari Giselle sambil meneriaki nama gadis itu. Tak lama, Tio bertemu dengan Joe dan Matt yang sedang melakukan hal yang sama dengannya.

"Gimana? Masih belom ketemu?" Joe dan Matt menggeleng.

"Sell, lo kemana sih? Lo lari kemana?" batin Tio sambil menarik nafas.

"Okay, gini aja. Kita berpencar sekarang. Lo kearah sana, lo kesana, dan gue bakal kesana. Nah kita ketemu lagi disini. Inget tempat ini, okay? Let's move, guys!"

Ketiganya pun berpencar untuk mencari Giselle yang bisa ada dimana saja. Sebenarnya sangat mustahil untuk mencarinya apalagi tanpa tahu arah. Namun, Tio, Joe, dan Matt tetap yakin jika mereka akan menemukan Giselle dan Rio tentunya.

*****

Disisi lain, orang yang dicari-cari yang tak lain adalah Giselle ternyata sedang bersembunyi di belakang tumpukan kayu-kayu tua. Awalnya, Giselle berniat untuk berdiam diri sejenak di tempat itu sambil menenangkan diri dari peristiwa yang baru saja menimpanya. Namun, rencananya gagal ketika kedua telinganya mendengar suara seseorang dari balik tempat persembunyian itu.

Karena penasaran, Giselle mencoba mencari celah dari tumpukan kayu tersebut. Akhirnya, ia pun mendapatkan celah itu dan salah satu bola matanya segera melihat keluar sana.

Ternyata, celah tersebut sangat membantu Giselle. Lewat celah itu, Giselle bisa melihat ada dua orang laki-laki yang membelakanginya. Yang satu berdiri sedangkan yang satunya duduk disebuah kursi dengan posisi kedua tangannya ke belakang dan diikat seutas tali.

Ketika bola matanya semakin menajamkan penglihatan, Giselle begitu terkejut saat tahu orang yang duduk itu adalah orang yang dari tadi dicarinya.

"Rio!" Air mata Giselle kembali menetes ketika melihat orang yang berharga dalam hidupnya sedang terduduk lemas dengan kondisi seperti itu.

Karena tak sanggup melihat, Giselle pun segera memundurkan wajahnya dari celah tersebut. "Dasar Rio bego! Bisa-bisanya disurat lo bilang bakal baik-baik aja. Tapi gue tau, Yo, lo ga bakal baik-baik aja."

Ketika Giselle masih dengan nafas terengah-engah dan menangis, tiba-tiba semak-semak di depannya bergoyang seperti ada sesuatu yang mendekat. Kali ini, Giselle benar-benar ketakutan. Pasalnya, dirinya benar-benar kaget jika di sekitar daerah persembunyiannya hanya ada ilalang yang tinggi dan pohon-pohon besar.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang