Epilog

10.4K 161 39
                                    

Hari ini, suasana kantin kampus ramai seperti biasa. Banyak mahasiswa yang terlihat sedang menyantap makanannya sembari berbincang satu sama lain.

Diantara kerumunan mahasiswa itu, ada seorang gadis berambut panjang yang juga sedang menyantap makanannya sembari bercanda dengan teman-temannya.

"Eh Sell, jadi lo ga bisa ikut kita nih?" tanya Sania setelah menyesap kopi susu miliknya. Sania adalah sahabat baru Giselle yang suka sekali pergi ke cafe shop.

"Iya nih. Sorry banget ya guys. Next time deh, gue bakal ikut. Abis gue udah terlanjur janji mau pergi. Ga enak kalo tiba-tiba batalin gitu aja," jawab Giselle sambil menyeruput es jeruk kesukaannya.

"Oh gitu. Yaudah gapapa sih. Tapi, sebenernya lo pergi sama siapa sih? Tumben nih ga ngasih tau kita-kita," sahut Cecil—sahabat baru Giselle yang sangat bawel.

"Iya nih. Asli gue penasaran. Lo jalan sama siapa sih?" tanya Bianca—sahabat baru Giselle yang punya tingkat kekepoan yang sangat tinggi.

"Gue itu jalan sama-" Belum Giselle menyelesaikan ucapannya, seseorang tiba-tiba menghampirinya dan memanggil namanya.

"Sorry, Sell gue telat. Yuk, jalan sekarang aja biar ga kesorean," ucap seseorang itu yang membuat ketiga sahabat Giselle melotot hebat.

"Eh-Yaudah guys, gue duluan ya. Gue ada urusan sama dia. Bye, guys! See you tomorrow." Baru ingin bangkit, tangan Giselle kembali ditarik oleh Bianca. "Sell, lo kenal sama Mario Reynaldo, the most wanted boy di kampus ini?"

Karena ditanya demikian, Giselle mengangguk perlahan yang membuat ketiga sahabatnya semakin menatap Giselle tak percaya.

"Wah gila, Sell. Lo bisa kenal sama dia dari mana? Kan dia terkenal sebagai cowo yang ga bisa sembarangan dideketin. Keren banget lo bisa deket sama dia. Bahkan kalian jalan bareng, weh!" jerit Cecil yang membuat Rio menatap curiga kearah teman-teman Giselle itu.

Karena merasa ditatap oleh Rio, Cecil pun menyinggungkan sebuah senyuman kecil kearah Rio untuk menandakan bahwa semuanya baik-baik saja.

"Guys, tapi kali ini please lepasin gue. Gue buru-buru banget nih. Ga enak gue sama dia nanti kalo terlalu sore," seru Giselle sembari berusaha kabur dari pertanyaan-pertanyaan aneh dari sahabat-sahabatnya itu.

"Lo bebas sekarang tapi besok lo harus cerita sama kita di basecamp, titik!" seru Sania sambil membiarkan Giselle untuk pergi berdua bersama Rio. Baru beberapa langkah, ketiga sahabat Giselle lagi-lagi dibuat histeris.

Bagaimana tidak, ketiga sahabat Giselle melihat Rio—the most wanted boy di kampus mereka ini menggandeng tangan Giselle. Ingat, RIO MENGGANDENG TANGAN GISELLE.

Yang digandeng juga sebenarnya kaget dengan tindakan sang kakak. Namun, Giselle sesegera mungkin menutupi ekspresinya itu.

Sampai akhirnya, saat sedang berjalan dengan damai, tiba-tiba langkah Rio dan Giselle terhenti ketika melihat ada tiga perempuan dengan make up yang sangat tebal menghadang mereka.

"Rio, kok kamu gandeng cewek itu sih? Apa bagusnya sih dia? Bagusan juga sama kita. Right, girls?"

"You're totally right, Jane," sahut salah satu antek-antek dari perempuan yang bernama Jane itu.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang